Jonatan dan Gregoria Sama-sama Terhenti di Perempat Final

27 Oktober 2018 3:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tunggal putra, Jonatan Christie, di Denmark Terbuka 2018. (Foto: Dok. PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Tunggal putra, Jonatan Christie, di Denmark Terbuka 2018. (Foto: Dok. PBSI)
ADVERTISEMENT
Gelar juara Prancis Terbuka 2018 dipastikan lepas dari genggaman Jonatan Christie. Pada pertandingan perempatfinal yang bertempat di Stade Pierre de Coubertin, Sabtu (27/10/2018) dini hari WIB, Jonatan dikalahkan pebulu tangkis China, Chen Long, dengan skor 18-21, 21-12, dan 16-21.
ADVERTISEMENT
Kekalahan Jonatan itu sebenarnya sudah bisa diprediksi sejak menit-menit awal gim pertama. Di situ, peraih medali emas Asian Games 2018 tersebut sangat terlambat panas. Setelah kehilangan dua poin pertama, Jonatan terus tertinggal, mulai dari 1-4, 3-6, sampai akhirnya 4-11 di kala interval.
Jonatan baru panas ketika Chen meraih poin ke-13. Di situ dia bangkit dan berhasil mengemas enam poin tambahan. Sehingga, Jonatan pun kemudian hanya tertinggal satu poin di angka 13-14. Perlawanan ketat diberikan oleh Jonatan, di mana dia akhirnya sanggup merebut 18 poin. Namun, Chen tetap berhasil menjaga jarak dan menutup gim pertama dengan skor 21-18.
Pada gim kedua, Jonatan begitu dominan. Meski skor sempat ketat 3-2 di menit-menit awal, pria 21 tahun tersebut kemudian mengebut. Dengan cepat, Jojo -- sapaan akrabnya -- mendapatkan delapan angka tambahan dan dia pun sukses mengamankan interval dengan keunggulan telak 11-4.
ADVERTISEMENT
Keunggulan tersebut jadi momentum bagi Jonatan untuk terus bangkit demi memaksakan rubber game. Dari 11-4, skor beranjak jadi 13-7, kemudian 17-11. Pada titik itu, Jonatan hanya memberikan kesempatan sekali bagi Chen untuk menambah angka. Di sisi lain, sosok asal Jakarta itu juga mampu meraup empat poin tambahan seraya menutup gim kedua dengan kemenangan 21-12.
Sayangnya, di gim ketiga Jonatan kembali drop. Sejak awal, dia selalu tertinggal, mulai dari 2-4, 4-8, hingga akhirnya 7-11 jadi penanda interval. Pada gim penentu ini, Jonatan benar-benar tidak sanggup melakukan recovery. Dia memang terus meraih poin, tetapi Chen yang berada di atas angin berhasil memanfaatkan momentum. Di akhir laga, angka 21-16 menghiasi papan skor untuk kemenangan Chen.
ADVERTISEMENT
Gregoria Cedera dan Harus Tersisih
Pada pertandingan berikutnya, Gregoria Mariska Tunjung juga harus pulang lebih cepat. Berhadapan dengan wakil Jepang, Akane Yamaguchi, Gregoria kalah dua gim langsung 15-21 dan 6-11. Ya, Gregoria harus mengakhiri laga lebih cepat karena mengalami cedera.
Gregoria memulai pertandingan dengan apik. Pada menit-mtni awal, dia mampu mengungguli Yamaguchi berkat perpaduan dropshot dan permainan net. Dua hal itu, ditambah kesalahan sendiri dari Yamaguchi, membuat Gregoria sempat unggul 4-2. Akan tetapi, setelah itu giliran Gregoria yang kerap membuat blunder. Hasilnya, Yamaguchi pun berhasil membalikkan kedudukan menjadi 7-5.
Setelahnya, pertarungan kembali berjalan ketat. Secara bergantian, Gregoria dan Yamaguchi melancarkan pukulan-pukulan mematikan yang berujung poin. Sayangnya, meski sempat menekan di kedudukan 9-10, Gregoria gagal mengantisipasi bola panjang yang diarahkan Yamaguchi ke area belakang, sehingga dia harus tertinggal 9-11 saat interval.
ADVERTISEMENT
Gregoria Mariska Tunjung menghalau shuttlecock di depan net. (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Hadi Abdullah)
zoom-in-whitePerbesar
Gregoria Mariska Tunjung menghalau shuttlecock di depan net. (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Hadi Abdullah)
Pascajeda, Yamaguchi memanas. Di sisi lain, Gregoria kerapkali melakukan kesalahan-kesalahan sendiri, wabil khusus dalam melakukan antisipasi pukulan menyilang. Akhirnya, hanya dalam tempo kurang lebih lima menit, Yamaguchi mampu meraup delapan poin tambahan. Menyusul dua reli singkat, dia pun akhirnya sukses mengunci kemenangan di angka 21-15.
Momentum kemenangan di gim pertama langsung dimanfaatkan oleh Yamaguchi dengan mengumpulkan lima poin cepat di awal-awal gim kedua. Gregoria sebenarnya sudah mencoba melakukan variasi serangan, tetapi semua bisa dibaca oleh sang lawan. Gregoria sendiri baru bisa mendulang angka setelah tertinggal 0-5. Namun, serangan-serangan Yamaguchi tetap terlalu sukar dipatahkan.
Dengan segera, Yamaguchi terus menjauhkan diri dari kejaran Gregoria. Rentetan kesalahan sendiri pun tidak membantu Gregoria di sini. Sempat ada sedikit harapan bagi Gregoria kala dia meraih poin keenam, tetapi setelah itu dia kembali jatuh di lubang yang sama. Kegagalan Gregoria memanfaatkan momentum itu membuat Yamaguchi melesat dan unggul 11-6 di interval.
ADVERTISEMENT
Usut punya usut, penampilan buruk Gregoria itu terjadi karena dia mengalami cedera. Usai interval, pemudi Wonogiri itu meminta laga dihentikan. Secara otomatis, Yamaguchi pun jadi pemenang dan lolos ke babak semifinal.