Kala Ibunda Kevin Sanjaya ‘Ngomel’ saat Anaknya Digeser ke Ganda Putra

15 Oktober 2021 14:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kevin Sanjaya Sukamuljo pada partai final Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta.  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kevin Sanjaya Sukamuljo pada partai final Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sosok Kevin Sanjaya Sukamuljo tak terbantahkan merupakan salah satu bintang bulu tangkis Indonesia saat ini. Bersama dengan pasangannya di sektor ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon, keduanya berhasil menjadi pebulu tangkis nomor satu dunia sejak September 2017.
ADVERTISEMENT
Kevin sendiri memiliki statistik yang amat gemilang ketika turun di nomor ganda putra. Dilansir laman resmi BWF, sepanjang karier profesionalnya, Kevin sukses meraih 318 kemenangan dari 404 penampilan.
Beragam gelar bergengsi pun sukses diraih, seperti All England 2017 dan 2018, BWF Super Series 2017, Indonesia Open 2018 dan 2019, serta sederet gelar lainnya.
Kendati demikian, jauh sebelum berkilau seperti saat ini, terselip cerita menarik yang menghiasi perjalanan karier Kevin di dunia tepok bulu.
Kevin yang lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 2 Agustus 1995 ini telah menyukai dunia bulu tangkis sejak masa kanak-kanak, tepatnya ketika usia empat tahun. Hal itu bermula saat Kevin bermain dengan orang-orang di lapangan belakang rumahnya.
ADVERTISEMENT
Melihat kecintaannya itu, pada 2006, Kevin sempat mencoba peruntungannya mengikuti seleksi Beasiswa Djarum Bulu Tangkis di Kudus. Namun, kesempatan itu belum berpihak kepada dirinya.
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon pada pertandingan Piala Sudirman di Energia Areena, Vantaa, Finlandia, Minggu (26/9). Foto: Raphael Sachetat/Badmintonphoto/BWF
Meski gagal lolos seleksi, Kevin tak patah semangat. Setahun berselang, ia kembali mengikuti seleksi PB Djarum. Dan benar saja, pada 2007 ‘dewi fortuna’ berpihak kepada dirinya dengan diterima bergabung dengan PB Djarum.
Walaupun telah lolos ke klub yang telah melahirkan sejumlah nama besar di dunia bulu tangkis Indonesia dan dunia, sempat terdapat polemik yang menghampiri Kevin.
Kala itu, sang ibunda, Winartin Niawati, sempat ‘ngomel’ lantaran Kevin yang awalnya bermain di nomor tunggal, digeser ke nomor ganda. Hal itu pun dibenarkan oleh salah satu pelatih PB Djarum yang juga legenda bulu tangkis ganda putra Indonesia, Sigit Budiarto.
ADVERTISEMENT
“Betul, bahwa semua berasal dari pemain tunggal. Kemudian, Kevin dilihat potensinya di ganda lebih memungkinkan, lebih punya peluang, akhirnya dipindah bermain ganda dan hasilnya cukup baik. Alhamdulillah, sangat baik. Jadi memang butuh proses yang lumayan panjanglah,” ungkap jawara dunia 1997 bersama Chandra Wijaya ini dalam wawancara khusus bersama kumparan.
Namun, Sigit bukanlah sosok yang menangani persoalan tersebut secara langsung, melainkan rekannya sesama pelatih di tim PB Djarum, yakni Ade Lukas. Ade Lukas sendiri merupakan pasangan Sigit ketika masuk klub PB Djarum khusus ganda pada 1994.
“Ya, jadi waktu itu sebenarnya yang menangani bukan saya langsung. Waktu itu ada teman saya, di klub sesama pelatih, namanya Ade Lukas, itu karena pada saat itu dia [Kevin] masih remaja, sedangkan saya posisinya waktu itu megang yang Taruna (U-19). Jadi, dia [Kevin] ditawarin ke Lukas, dan Lukas juga melihat [potensi] anak ini sangat bagus,” lanjutnya.
Ganda putra Indonesia Sigit Budiarto saat Kejuaraan Dunia Federasi Bulu Tangkis Internasional di arena indoor Nasional Birmingham, pada 3 Agustus 2003. Foto: NICOLAS ASFOURI / AFP
Pada akhirnya, keputusan Kevin dipindahkan ke nomor ganda tak salah. Pasalnya, Kevin sukses membayar kepercayaan tim pelatih dengan prestasi. Sigit menerangkan bahwa keraguan dari sang ibunda terbayarkan.
ADVERTISEMENT
“Tentunya, awalnya ada sedikit keberatan [dipindah ke sektor ganda], tetapi setelah melihat perkembangannya, kemudian melihat prestasinya, akhirnya bisa dikatakan malah lebih mendukung [di sektor ganda]. Jadi, keraguannya sudah terbayar,” tandas pria asal Yogyakarta ini.
Sigit sendiri adalah salah satu sosok pelatih Kevin ketika dipindahkan ke nomor ganda. Bagi Sigit, Kevin tidak hanya mempunyai skill, tetapi juga mental yang mumpuni.
Di tangan Sigit pula, Kevin Sanjaya akhirnya mendapat kesempatan untuk memulai kariernya sebagai pemain bulu tangkis profesional. Prestasinya mulai terlihat ketika ia menjadi runner-up Singapura Internasional berpasangan dengan Lukhi Apri Nugroho pada 2011.
Selain itu, Kevin juga berhasil menyabet medali perak di ajang World Badminton Junior Championship 2014 ketika berpasangan dengan Masita Mahmudin.
ADVERTISEMENT
Setelah berganti pasangan beberapa kali, pada 2015 Kevin akhirnya menemukan tandem 'sehatinya' bersama Marcus Gideon. Hingga kini, duo berjuluk The Minions ini telah berhasil mengharumkan 'Merah-Putih' di berbagai ajang bulu tangkis dunia.
***
Ikuti survei kumparan Bola & Sport dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveibolasport.