Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kegiatan bersepeda menjadi ramai kembali dipilih menjadi alternatif olahraga baru bagi masyarakat selama masa pandemi corona, khususnya di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Alhasil banyak pesepeda pemula yang mulai menggandrungi olahraga yang satu ini, bahkan mulai menjadikannya kegiatan wajib untuk dilakukan.
Bagi pesepeda sekaligus Vlogger, Dony Adhika, sama halnya dengan kegiatan olahraga lainnya, bersepeda juga jelas membutuhkan tolok ukur bagi mereka para pemula.
Tidak bersepeda dengan jarak yang terlalu jauh, menurut Dony jadi suatu hal yang wajib dipatuhi bagi para pesepeda pemula untuk menghindarkan dari dari cedera usai bersepeda.
"Kalau kebiasaan itu dibangun dari awal sih, dulu awal sepedaan saya diajak 50-60 km saya langsung kram sakit semua, terus beberapa hari itu masih sakit dan saya sadar buat awalan saya, itu masih kejauhan nih (jaraknya)," ujar Dony dalam acara live corona update, Jumat (16/10).
ADVERTISEMENT
Alih-alih mengikut kawannya yang mungkin sudah mahir untuk bersepeda dengan jarak jauh, Dony menyarankan bagi pesepeda pemula untuk memilih rute paling mudah dengan jarak tempuh yang terbilang singkat.
Hal itu dimaksudkan untuk melatih kemampuan tubuh seseorang untuk beradaptasi dengan jenis gerak tubuh seperti bersepeda.
"Jadi buat awalan itu enak sih datar-datar dulu muter satu sampai dua jam, dinikmati dan jangan ngepush dulu apalagi buat orang yang fitnessnya dari 0 gitu, jangan sampai ketika sepedahan kita langsung ikut peleton kenceng langsung, wah itu bahaya itu. Ya kayak kita belajar jalan, kan harus merangkak dulu, ya kita nikmati jalan dulu muter, enggak usah ngepush dulu yang penting dinikmati dulu prosesnya," ucap Dony.
ADVERTISEMENT
Memilih teman yang kenal betul seluk beluk sepeda, disebut Dony sebagai jalan pintas paling baik lainnya bagi mereka yang terbilang pemula.
Dengan mereka menjalin pertemanan sesama orang yang paham akan sepeda, nantinya mereka tak akan sulit untuk menentukan sepeda mana yang mungkin lebih cocok untuk postur tubuh dan kebutuhan mereka sendiri.
"Sarannya itu kalau saya sih paling enak kalau sepedaan ada temennya, jadi misalkan kita milih sepeda juga enggak asal-asalan jadi kalau ada temen kan dia lebih pengalaman dia udah tahu nih kemarin saya beli sepeda a b c, nah kadang tuh ada biaya percobaan yang kita tidak harus keluarkan kalau ada temen ngasih tahu," ungkap Dony.
"Terus kalau beli sepeda saran saya jangan tergesa gesa, banyak tuh yang duitnya ada tapi sepedanya enggak ada jadi berapa pun kebeli akhirnya ya sepedanya naek semua harganya," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Setelah sepeda, alat pelindung selama bersepeda juga wajib disediakan. Alat keselamatan seperti helm dan pelindung lainnya, dinilai Dony jelas mengambil peranan penting untuk memastikan keamanan para pesepeda terutama saat mereka memutuskan bersepeda di jalan raya.
"Kalau saya sih berkali kali bikin konten jangan sampai ketika kita bisa beli sepeda mahal tapi kita tidak bisa beli helm, karena helm itu sangat penting. Sepeda misalnya harga puluhan juta masa enggak mau beli helm yang buat melindungi kepala kita. itu satu paling penting," kata Dony.
Pemasangan lampu hingga alat pengukur detak jantung, disebut Dony sebagai kelengkapan lainnya yang harus ada di tiap sepeda para pemula.
Kedua alat itu, dinilai Dony wajib ada di setiap sepeda, salah satunya untuk memastikan keamanan si pesepeda saat berkendara.
ADVERTISEMENT
"Lalu kedua kalau bisa ada lampunya, jadi minimal kasih sinyal ke belakang kendaraan kendaraan itu, mau siang apalagi malam lampu itu wajib ya. Kalau kita enggak ada cahaya enggak ketahuan ada kendaraan dibelakangnya. Terus kalau misalkan sepedanya sport kalau bisa beli heart rate ya beli karena banyak kasus yang terlalu push enggak tahu batasannya di mana malah kena serangan jantung. Itu kan hal yang harus kita hindari," tutupnya.