Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Tidak ada duet Della Destria Haris dan Rizki Amelia Pradipta di perempat final sektor ganda putri Kejuaraan Dunia BWF 2019. Kekalahan 17-21 dan 18-21 dari Lee So Hee/Shin Seung Chan pada Kamis (22/8/2019) adalah musababnya.
ADVERTISEMENT
Hasil minor yang ditelan Della/Rizki di Court 3 St. Jakobshalle, Basel, Swiss, itu memastikan Indonesia hanya memiliki Greysia Polii/Apriyani Rahayu di perempat final ganda putri. Pasangan yang disebut terakhir itu merengkuh kemenangan 21-19 dan 21-16 atas Stoeva bersaudara, Gabriela dan Stefani.
Greysia/Apriyani akan bertanding melawan wakil China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, di perempat final pada Jumat (23/8/2019).
Gim pertama dimulai dengan ketat. Kedudukan imbang 1-1 berlanjut hingga 3-3. Della/Rizki tetap bisa mencuri keunggulan tips 4-3.
Itu adalah buah dari pukulan jauh Della yang menyasar Hee. Taktik itu berujung untung karena Hee tak siap menjawab serangan sehingga tersungkur tanpa dapat menangkap shuttlecock.
Berlaga melawan ganda putri Korea Selatan ini tidak perlu menampilkan manuver-manuver akrobatis.
ADVERTISEMENT
Cukup bermain sederhana, tapi menyengat. Prinsip itu digunakan Della/Rizki untuk mengubah kedudukan menjadi 6-3 dan 7-3.
Menariknya, kedua angka itu diraih dengan cara berbeda, tapi berprinsip sama: Permainan cepat. Yang pertama, via pukulan lob Della. Yang kedua, akibat dorongan Rizki ketika menerima servis lawan.
Dua reli sengit secara beruntun mewarnai laga dalam kedudukan 8-6. Yang menyenangkan, kedua reli itu ditutup dengan dua poin untuk Della/Rizki.
Della/Rizki mendominasi di reli pertama. Hee/Chan dipaksa bermain defensif tanpa kesempatan melepaskan serangan balik. Rangkaian pukulan itu ditutup Della dengan dropshot yang tak mampu diterima Hee/Chan.
Situasi berbeda muncul di reli kedua. Giliran Hee/Chan yang mengambil kendali serangan.
Meski demikian, Della/Rizki sanggup membangun serangan balik dengan berkali-kali mengangkat shuttlecock. Begitu mendapat momentum, Rizki melepaskan smash yang tidak bisa dibendung lawan.
ADVERTISEMENT
Keunggulan 12-8 Della/Rizki tidak membikin Hee/Chan ciut nyali. Mereka mendapatkan empat angka beruntun, buah dari dua kesalahan Della/Rizki dan dua smash yang tak mampu dikembalikan.
Keunggulan bahkan berbalik 13-12 karena Rizki melakukan kesalahan penempatan shuttlecock. Hee/Chan diuntungkan betul dengan kesalahan penempatan shuttlecock Della/Rizki.
Bagaimana tidak, mereka mendapatkan dua poin beruntun dari 14-14 hingga 16-14 akibat pukulan Della/Rizki yang kurang terukur sehingga membuat shuttlecock di belakang garis lapangan.
Pun demikian saat Hee/Chan memimpin 16-15. Angka yang melayang ini begitu disayangkan karena Della/Rizki sebenarnya bisa membendung lesakan smash Hee/Chan secara bergantian dengan baik.
Reli itu berakhir mengesalkan bagi kubu Indonesia karena pengembalian jauh Rizki lagi-lagi membuat shuttlecock terjatuh di luar lapangan.
ADVERTISEMENT
Tertinggal 16-19 tidak membuat Della/Rizki menyerah. Siapa tahu mereka bisa menutup gim pertama dengan kemenangan.
Upaya ini berbuah manis. Tubian smash Della membuat Chan tak berkutik sampai tersungkur. Akibatnya, ia gagal mengamankan shuttlecock.
Sayangnya, tak ada kemenangan gim pertama untuk Della/Rizki. Dua pengembalian Della/Rizki yang dinyatakan keluar menjadi penyebab gim pertama selesai dengan skor 21-17 untuk kemenangan Hee/Chan.
Hee/Chan mengawali gim kedua dengan keunggulan 5-3. Lantas, jumping smash Rizki memastikan mereka sanggup memangkas jarak menjadi 4-5.
Torehan angka kubu Indonesia belum selesai. Kali ini giliran Della yang menghajar lawan via dropshot. Hasilnya juga menggembirakan karena menggeser skor pada kedudukan 5-5.
Hee/Chan mampu merawat keunggulan meski tak lebar, contohnya 9-7. Tapi, bukan berarti Della/Rizki tak bisa menemukan cara untuk mencuri angka.
ADVERTISEMENT
Lawan berusaha merusak permainan Della/Rizki dengan bola-bola jauh yang menguras energi saat reli. Ternyata skenario senjata makan tuan tetap ada di lapangan bulu tangkis. Kesalahan komunikasi antara Hee dan Chan membuat mereka terlambat mengamankan pukulan depan net.
Hee/Chan masih unggul hingga interval. Smash yang diarahkan ke Rizki mengganjar mereka dengan torehan poin ke-11.
Tapi Della/Rizki dapat menemukan celah. Kecenderungan lawan melakukan kesalahan dalam duel jarak dekat dimanfaatkan betul oleh Della/Rizki.
Ketika mereka tertinggal 11-12, Della/Rizki memilih untuk bermain lebih defensif terlebih dahulu dan memancing lawan lebih mendekat ke net. Begitu posisi lawan sudah maju, Della/Rizki menerjang lawan dengan serangan dalam tempo lebih cepat.
Permainan ini membikin Hee/Chan mengubah mode bertanding menjadi lebih defensif. Pada akhirnya satu pengembalian backhand Hee menutup reli.
ADVERTISEMENT
Namun reli itu tak berakhir menyenangkan bagi ganda putri Korea Selatan itu karena pengembalian yang gagal menyeberangkan shuttlecock ke area permainan Della/Rizki.
Keberhasilan Della/Rizki menyamakan kedudukan 12-12 menjadi batu loncatan bagi Hee/Chan untuk tampil lebih menyengat. Dengan tangkas mereka meraup poin demi poin dan memimpin 17-13.
Della/Rizki memang bisa memangkas jarak dari 14-18 menjadi 17-18. Sayangnya, kebangkitan itu masih sebatas sempalan.
Pengembalian dalam reli sengit yang membentur net memastikan Hee/Chan menyegel match point 20-18. Melihat perlawanan sengit Della/Rizki di kedudukan itu, peluang untuk membalikkan kedudukan memang masih ada.
Sayangnya, musuh bebuyutan itu datang kembali. Pengembalian Della yang kurang terukur membuat shuttlecock jatuh ke luar lapangan. Itu berarti, Hee/Chan sukses merangkum kemenangan 21-19 di gim kedua.
ADVERTISEMENT