Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pintar betul mempermainkan emosi para penonton. Ingat-ingat kembali pertandingan mereka di sepanjang musim 2019. Comeback demi comeback mewarnai perjalanan Ahsan/Hendra.
ADVERTISEMENT
Tidak terkecuali laga babak 16 besar Fuzhou China Open 2019. Melawan ganda China, Ou Xuan Yi/Zhang Nan, Ahsan/Hendra menang 11-21, 21-18, 30-29.
Yak, benar. Tidak salah. 30-29, itulah skor akhir di gim ketiga.
Kemenangan pada Kamis (7/11/2019) di Court 2 Haixia Olympic Sports Center mengantar Ahsan/Hendra pada laga melawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Ganda Malaysia itulah yang mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian dengan skor 13-21, 21-18, 21-16 di babak 16 besar.
Torehan mayor Ahsan/Hendra sayangnya tidak bisa diikuti oleh ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Mentari. Bertanding melawan Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai, mereka kalah 21-23, 13-21.
Ahsan/Hendra boleh dibilang tidak berkutik di gim pertama. Mereka bahkan sempat tertinggal 0-9 dari Yi/Nan. Nol dan sembilan. Benar begitu kombinasi skornya.
ADVERTISEMENT
Tertinggal 4-11 di interval, Ahsan/Hendra mencoba memberi perlawanan. Hasilnya tidak menggembirakan. Yi/Nan tetap mampu menjaga keunggulan hingga gim pertama selesai dengan kemenangan 21-11.
Kekalahan telak di gim pertama benar-benar menjadi ancaman bagi Ahsan/Hendra. Kalah lagi di gim kedua, ya, sudah. Habislah langkah mereka di Fuzhou.
Masalahnya, Ahsan/Hendra belum bisa melepaskan diri dari tekanan lawan yang dibangun lewat permainan sengit dan cepat. Misalnya, dalam kedudukan 3-3. Nan mencekoki Ahsan dengan tubian smash.
Sejak awal, Ahsan sudah kewalahan menerima serangan itu sehingga pertahanannya runtuh hanya dalam dua atau tiga pukulan. Di awal-awal gim kedua ini, Ahsan berulang kali dipindai sebagai target smash, termasuk saat Yi/Nan menyamakan skor jadi 6-6.
Yang menjadi pembeda adalah penutupnya. Kadang serangan tersebut menyasar ke tubuh, kadang memanfaatkan celah yang terbuka ketika bangunan pertahanan The Daddies terbuka.
ADVERTISEMENT
Lain cerita saat Yi/Nan menggiring skor dari 8-9 jadi 9-9. Ahsan/Hendra sebenarnya bisa menekan dengan rangkaian smash menyilang. Dalam momen itu, pergerakan Yi/Nan juga lebih statis.
Persoalan akurasi malah jadi masalah. Pengembalian Ahsan yang melebar menjatuhkan shuttlecock ke luar lapangan.
Niatnya memang baik, mematikan langkah atau memancing kesalahan membaca penempatan shuttlecock. Namun, eksekusi butuh lebih dari sekadar niat.
Ahsan/Hendra belum kehilangan harapan. Keunggulan 11-10 di interval berhasil diamankan. Tak lebar dan masih rentan. Akan tetapi, bukan berarti tak bisa menjadi tapal btas.
Buktinya mulai terlihat saat Ahsan/Hendra mengubah skor jadi 12-11. Ahsan menyerang lawan dengan tubian jumping smash yang secara bergantian mengincar Yi dan Nan.
Upayanya tidak berakhir sia-sia. Yi/Nan gagal mengamankan shuttlecock yang mendarat tepat di depan mereka.
ADVERTISEMENT
Taji Ahsan/Hendra mulai kembali. Mereka mampu mengemas keunggulan 15-11. Yi/Nan memang memangkas ketertinggalan menjadi 15-16. Namun, Ahsan/Hendra tidak kehabisan daya ledak.
Kali ini giliran Hendra yang menghajar ganda China itu dengan hentakan smash beruntun. Ahsan/Hendra mendulang poin. Acungan tinju adalah penanda kedudukan bergeser jadi 17-15.
Duel sengit muncul kembali dalam kedudukan 17-16. Kendali serangan bergantian ada di tangan Ahsan/Hendra dan Yi/Nan.
Bagian mendebarkannya tentu saat Yi/Nan menyerang Ahsan/Hendra mati-matian, termasuk ketika mereka melepaskan rentetan tembakan ke arah Ahsan.
Reli sengit ini berakhir menyenangkan. Angkat topi untuk kekokohan pertahanan Ahsan dan ketajaman serangan Hendra. Yi kena getahnya karena pengembaliannya membuat shuttlecock menabrak net.
Kabar gembira untuk sementara masih berkawan dengan suporter Indonesia. Ahsan/Hendra sanggup mengonversi game point 20-18 menjadi kemenangan 21-18 di gim kedua. Kunci torehan poin ini ada di rangkaian jumping smash Hendra yang akhirnya membuahkan poin langsung.
ADVERTISEMENT
Gim ketiga adalah laga penentu. Langkahmu ditentukan di duel ini. Berbekal pengertian seperti itu kedua pasangan melakoni laga dengan sengit bahkan sejak awal, bahkan untuk sampai pada kedudukan 5-5.
Di kedudukan 5-5, Yi/Nan cenderung melepaskan serangan dengan rangkaian pukulan lob yang mengincar area belakang tempat Ahsan dan Hendra mengambil posisi. Footwork Ahsan yang masih mumpuni memampukannya menyambut serangan Yi/Nan. Akan tetapi, akhirnya tetap antiklimaks bagi Ahsan/Hendra karena mereka gagal mengangkat shuttlecock.
Perlawanan sengit Yi/Nan tidak membuat Ahsan/Hendra mati kutu. Mereka masih bisa melangkah ke interval berikutnya dengan membawa keunggulan 11-9.
Persoalannya jelas. Duel belum selesai. Lawan bisa bangkit kapan saja.
Tambah ke sini, permainan Yi/Nan tambah menggebu-gebu. Namun, ada bahaya yang mengintai mereka di sana.
ADVERTISEMENT
Permainan mereka jadi kurang terukur dan rentan akan kesalahan konyol. Salah duanya adalah pengembalian Nan yang membuat shuttlecock menabrak net yang mengubah skor 11-13 menjadi 11-15.
Gencarnya serangan Ahsan/Hendra belum selesai. Ahsan menyusun serangan dari area belakang, sedangkan Hendra mengamankan area depan net. Hasilnya, Yi/Nan gagal menyambut shuttlecock di depan net.
Memimpin 17-12, Ahsan/Hendra kembali berdekat-dekatan bahaya. Bagaimana tidak? Yi/Nan merapatkan jarak hingga 17-16. Poin ke-16 itu didapat karena pengembalian Hendra saat menyambut service membuat shuttlecock ke luar lapangan.
Situasi horor semakin jelas. Yi/Nan menyamakan kedudukan jadi 17-17. Hadeeh.
Tertinggal 17-19, Yi/Nan tidak kehilangan akal. Yi melepaskan pukulan lambung ke sisi kanan lapangan lawan. Ahsan yang berusaha mengamankan shuttlecock sampai terjatuh.
ADVERTISEMENT
Ya, sudah, angka melayang ke tangan Yi/Nan. Dari sini, justru Yi/Nan yang menggenggam match point 20-19.
Namun, Ahsan/Hendra belum tamat. Mereka memaksa laga ke deuce dengan menyamakan kedudukan jadi 20-20.
Dalam situasi genting, Yi kembali melawan kesalahan. Pengembaliannya saat ditekan serangan Hendra berujung eror. Shuttlecock untuk kesekian kalinya menabrak net.
Belum selesai. Pertandingan belum selesai. Garis bawahi itu.
Yi/Nan menyamakan kedudukan jadi 21-21 lewat penempatan shuttlecock yang cerdik ke sudut kiri lapangan. Setelahnya, keunggulan 22-21 jadi milik Yi/Nan karena pukulan Ahsan/Hendra dinyatakan out.
Setting point lagi, kali ini 22-22. Lawan seperti kehilangan kendali saat meredam serangan yang dilesakkan oleh Hendra. Pukulan lawan lantas membuat shuttlecock tercampak ke luar lapangan.
ADVERTISEMENT
Keseruan sekaligus kengerian belum tamat. Laga berlanjut karena Yi/Nan menyamakan kedudukan jadi 24-24 setelah Ahsan/Hendra unggul tipis 24-23. Pengembalian Ahsan/Hendra yang membentur net membuat kedudukan imbang lagi 25-25 setelah mereka memimpin 25-24.
Tertinggal 26-27, jumping smash Hendra kembali penyelamat. Yi yang ada di sisi kiri lapangan terlambat merespons. Kedudukan jadi seri lagi 27-27.
Begini saja terus sampai besok. Haha.
Giliran Ahsan yang bertindak saat Yi/Nan memimpin 29-28. Lesakan smash-nya meruntuhkan pertahanan lawan dan menggiring skor jadi 29-29. Kalau sudah begini. Hanya tinggal satu angka lagi.
Ahsan/Hendra langsung menyambut service lawan dengan serangan gencar. Sebisa mungkin mereka memegang kendali serangan. Kegigihan The Daddies tidak sia-sia.
Pukulan menyilang mereka jatuh tepat di garis lapangan. Ahsan/Hendra menutup gim ketiga dengan kemenangan 30-29. Penderitaan suporter Indonesia berakhir. Ahsan/Hendra menjejak ke perempat final.
ADVERTISEMENT