Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Legenda renang Indonesia, Lukman Niode, meninggal dunia pada Jumat (17/4/2020) pukul 12:58 WIB. Pihak keluarga mengonfirmasi penyebab Lukman meninggal adalah virus corona.
ADVERTISEMENT
Kakak Lukman, Idrus Niode, mengabarkan bahwa adiknya lebih dulu mengeluhkan sakit di bagian lambung. Setelah itu, Lukman dilarikan ke Rumah Sakit Setia Mitra, Jakarta Selatan.
"Saya kebetulan yang memonitor kondisinya. Ini cuma sakit lambung (awalnya), kalau istilah kedokteran gerd. Setelah dibawa ke RS Setia Mitra, kondisinya membaik dan menurun rasa sakitnya," kata Idrus saat dihubungi pewarta.
Lukman nyatanya kembali mengeluhkan sakit dan meminta istrinya untuk membawanya ke Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI). Di sana, Lukman dua kali melakukan rapid test yang semuanya mengeluarkan hasil negatif.
Keluarga lantas meminta Lukman diperiksa kembali hingga akhirnya ditemui terdapat flek di paru-parunya. Setelahnya, keluarga mencari rumah sakit rujukan dan Lukman dirawat di RS PELNI, Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Dokter di sana (RSPI) bilang ini semuanya (hasil tes) negatif. Ini hanya bakteri. Pagi-paginya dia mengeluh sakit lagi. Saya bilang untuk berangkat ke RSPI lagi. Dokter akhirnya melakukan thorax," jelas Idrus.
"Baru kelihatan paru-parunya banyak flek. Setelah itu kami mencari rumah sakit rujukan karena ICU RSPI penuh. Akhirnya kami minta dirujuk ke RS Pelni. Saat itu yang dibutuhkan ICU, RS Persahabatan juga ICU-nya penuh," ujarnya.
"Akhirnya dibawa ke RS Pelni sekitar jam 12 malam, itu Selasa masuknya. Dengan catatan pasien harus dipasang ventilator karena sudah sesak napas. Setelah itu saya tidak ada hubungan apa-apa lagi, sampai pihak rumah sakit memberikan informasi meninggalnya Lukman, tutur Idrus.
Idrus menambahkan, Lukman Niode melakukan tes swab di RS Pelni pada Rabu (15/4) dan dinyatakan positif terjangkit virus corona sehari setelahnya, Kamis (16/4).
ADVERTISEMENT
"Lukman melakukan tes swab pada Rabu dan hasilnya ternyata positif virus corona. Yang saya bingung itu terkenanya di mana, padahal beberapa hari sebelumnya dia sudah melakukan dua kali rapid tes. Orang tanpa gejala mungkin itu jawabannya," kata Idrus.
Kemenpora membantu pihak keluarga yang ingin memakamkan Lukman di TPU Jeruk Perut, Jakarta. Melalui Sesmenpora Gatot Dewa Broto, Kemenpora telah membuatkan surat resmi agar proses pemakaman bisa dilakukan sesuai keinginan keluarga.
"Tadi sudah terhubung dengan kakak jenazah dan saat ini jenazah sudah persiapan berangkat ke pemakaman Jeruk Purut," tulis pesan salah satu staf RS Pelni yang diberikan oleh Gatot.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT