Kemenpora Promosi Pencak Silat agar Jadi Cabang Olahraga Olimpiade

28 November 2019 22:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet pencak silat Indonesia di Asian Games 2018. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Atlet pencak silat Indonesia di Asian Games 2018. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Delegasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berkunjung ke Belgia dalam rangka promosi pencak silat agar masuk cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade 2032, Rabu (26/11/2019).
ADVERTISEMENT
Kedatangan Gajah Nata Surya (Kepala Bagian Produk dan Jasa Industri serta Promosi Olahraga) dan Yusuf Suparman (Kepala Bagian Hukum) disambut hangat oleh Presiden National Olympic Committee (NOC) Belgia, Baron Pierre Olivier Beckers Vieujant, dan Philippe Vander Putten (Sekretaris Jenderal) di Kantor NOC Belgia, Brussel.
Kemenpora mencari dukungan NOC Belgia dalam rangka mewujudkan target agar pencak silat dimasukkan ke dalam nomor yang dipertandingkan.
“Sesuai Olympic Charter [Piagam Olimpiade: seperangkat peraturan dan pedoman penyelenggaraan Olimpiade -red], untuk menjadi nomor yang dipertandingkan di Olimpiade, pencak silat harus mendapat dukungan 50 sampai 80 negara dari lima benua melalui NOC negara masing-masing,” tutur Gajah Nata Surya.
Atlet pencak silat. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Target jangka panjang pun dirancang Kemenpora. Tahun 2020 sampai 2025, pencak silat harus sudah terdaftar di Komite Olimpiade Internasional (IOC). Setelah itu, pencak silat bisa menjadi cabang ekshibisi di Olimpiade 2024 dan 2028.
ADVERTISEMENT
“Harapan kami pada 2032 pencak silat sudah menjadi cabang yang dipertandingkan di Olimpiade sehingga di mana pun Olimpiade digelar, pencak silat sudah menjadi salah satu nomor wajib,” kata Yusuf Suparman.
Baron Pierre sendiri menyambut baik kedatangan delegasi Kemenpora. Ia langsung melontarkan apresiasi dan bersedia mendukung keinginan Indonesia dengan memasukkan pencak silat sebagai cabang terdaftar di NOC Belgia.
Sejauh ini, NOC Belgia memiliki 87 federasi yang terdiri dari 32 cabang Olimpiade dan 46 cabang bukan Olimpiade. Sementara pencak silat sendiri belum terdaftar di NOC Belgia karena belum memiliki organisasi atau induk cabang olahraga tingkat nasional.
Penampilan pencak silat jelang penutupan Asian Games 2018 di GBK, Jakarta, Minggu (2/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Syarat memasukkan pencak silat sebagai cabang yang diakui NOC Belgia pun cukup sederhana. Baron Pierre menyebut tiga poin penting.
ADVERTISEMENT
“Syaratnya antara lain memiliki legal entitas yang jelas, beranggotakan sekurang-kurang 250 anggota dengan minimal ada perwakilan di tiga provinsi, serta penggunaan bahasa yang diterima semua komponen,” ujar Baron Pierre.
Promosi dan mencari dukungan seperti yang dilakukan Indonesia sebetulnya terjadi juga di Belgia. Baron Pierre menuturkan saat ini NOC Belgia juga terus berupaya agar olahraga asli Belgia, cycling cross, dapat menjadi salah satu nomor yang dapat dipertandingkan di cabang balap sepeda Olimpiade.
“Untuk menjadi nomor yang dipertandingkan di Olimpiade bukanlah hal mudah. Namun, harus terus diperjuangkan. Saat ini nomor cycling cross masih menjadi nomor yang dipertandingkan di Kejuaraan Nasional dan Eropa, tetapi belum meluas dan diterima oleh IOC. Alasannya, masih banyak persyaratan yang harus dipenuhi,” kata Baron Pierre.
ADVERTISEMENT