Kevin Sanjaya Merangkai Epos Bulu Tangkis Indonesia

21 Oktober 2018 18:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kevin Sanjaya Sukamuljo ketika mengawali karier bulu tangkis di Klub PB Djarum.
 (Foto: Dok. PB Djarum)
zoom-in-whitePerbesar
Kevin Sanjaya Sukamuljo ketika mengawali karier bulu tangkis di Klub PB Djarum. (Foto: Dok. PB Djarum)
ADVERTISEMENT
Kevin Sanjaya Sukamuljo telah melahirkan epos dalam ranah bulu tangkis Indonesia. Kisahnya dimulai ketika Kevin kecil berlatih dan bermain bulu tangkis bersama klub-klub kecil di kota asalnya, Banyuwangi, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Pada 2006 ketika usianya masih 11 tahun, ia ditolak salah satu klub bulu tangkis besar di Indonesia, PB Djarum. Ia tidak menyerah. Setahun kemudian, Kevin kembali ikut audisi dan berangkat ke Kudus, markas PB Djarum. Kali ini, peruntungannya berhasil. Setelah itu, sisanya adalah sejarah.
Kevin merupakan salah satu pebulu tangkis Tanah Air yang perjalanan karier begitu pesat. Sosok kelahiran 2 Agustus 1995 ini sudah mencicipi turnamen internasional sejak usia 14 tahun. Kala itu, bersama PB Djarum, Kevin mengikuti ajang Singapura Internasional Series 2011 dan berpasangan dengan Lukhi Apri Nugroho.
Di usia yang masih belia, Kevin langsung mencuat. Duetnya bersama Lukhi mampu menembus partai final kejuaraan tersebut. Bahkan keduanya berhasil mengalahkan ganda putra pelatihan nasional (Pelatnas) Indonesia, Muhammad Ulinnuha/Ricky Karanda Suwardi, di semifinal.
ADVERTISEMENT
Menjejak partai final, Kevin/Lukhi berhadapan dengan ganda Pelatnas Indonesia lainnya, Putera Agrippina Primarahmanto/Marcus Fernaldi Gideon. Yang menarik, beberapa tahun setelahnya, Marcus kemudian menjadi duet Kevin.
Namun, langkah awal Kevin tak mulus-mulus amat. Di awal bergabung bersama PB Djarum, Kevin sempat merasa down karena dianggap kurang berpotensi sebagai pemain tunggal dan diminta fokus ke nomor ganda.
"Saya diperintahkan ke Kudus untuk melihat pemain single yang mungkin sudah tidak berpotensi. Pas saya sampai Kudus, saya baru tahu bahwa pemain tersebut adalah Kevin Sanjaya," kenang Ade Lukas, pelatih PB Djarum.
"Saya melihat Kevin sudah memiliki skill teknik tangannya. Baru saya mempunyai harapan besar setelah satu tahun Kevin saya latih. Kevin mempunyai kemajuan yang luar biasa," lanjut Ade.
ADVERTISEMENT
Menyeberang dari sektor tunggal ke ganda nayatanya menjadi piihan tepat buat Kevin. Setelah ajang Singapura Internasional Series itu, Kevin mampu meraih perunggu pada ajang Asia Junior Championship dua tahun berturut-turut yakni pada tahun 2012 dan 2013, bersama Alfian Eko Prasetya dan Arya Maulana.
Apiknya prestasi Kevin di PB Djarum akhirnya membuka kesempatan baginya untuk masuk ke Pelatnas Cipayung pada 2013. Tak hanya turun di sektor ganda putra, pada awal karier pelatnasnya, Kevin pernah bermain di sektor ganda campuran. Ia mengawali sektor ini dengan Masita Mahmudin dan mengikuti ajang BWF World Junior Championship di Bangkok, Thailand.
Kevin Sanjaya kala bermain di tim PB Djarum. (Foto: Dok. PB Djarum)
zoom-in-whitePerbesar
Kevin Sanjaya kala bermain di tim PB Djarum. (Foto: Dok. PB Djarum)
Setahun berselang atau pada 2014, Kevin kembali mentas di sektor ganda putra. Kala itu, ia dipasangkan dengan Selvanus Geh. Duet ini menghasilkan beberapa gelar, di antaranya Selandia Baru Terbuka, Bulgaria Terbuka, dan Vietnam Terbuka yang semuanya diraih pada 2014.
ADVERTISEMENT
Kevin kemudian memasuki babak baru pada 2015 dengan mendapat rekan baru, yakni Marcus Gideon--yang usianya lima tahun lebihi tua darinya. Pada awal kebersamaan dengan Marcus, Kevin meraih enam gelar juara di level Super Series maupun Grand Prix macam Taiwan Terbuka 2015, Malaysia Master 2016, Indonesia Master 2016, India Terbuka 2016, Australia Terbuka 2016, dan China Terbuka 2016.
Tahun 2017 menjadi tahun keemasan buat Kevin. Dari sembilan kejuaraan berlevel Superseries yang dikuti, Kevin dan Marcus menjadi juara dalam tujuh turnamen dan dua sisanya menjadi runner-up. Di 2017 pula, Marcus/Kevin meraih gelar All England pertama mereka.
Kegemilangan Kevin bersama pasangannya pada 2017 berlanjut di 2018. Sampai Oktober 2018, Marcus/Kevin telah memenangi lima turnamen Superseries macam China Terbuka, Jepang Terbuka, hingga Indonesia Terbuka. Selain itu, mereka pun menyabet medali emas Asian Games 2018 di Jakarta-Pelembang pada Agustus lalu.
ADVERTISEMENT
Kevin Sanjaya Sukamuljo semasa kecil. (Foto: Dok. PB Djarum)
zoom-in-whitePerbesar
Kevin Sanjaya Sukamuljo semasa kecil. (Foto: Dok. PB Djarum)
Dengan usianya yang baru menjejak 22 tahun, Kevin tentu masih memiliki jalan panjang untuk terus menjaga nyala prestasi bulu tangkis Indonesia di kancah internasional.
Di lain sisi, PB Djarum sebagai almamater Kevin memulai karier dan menempa diri sebagai atlet bulu tangkis, terus berupaya melahirkan Kevin-Kevin lain agar kelak prestasi yang telah dilahirkan, bisa diteruskan oleh generasi selanjutnya.
Melalui Audisi Umum Beasiswa Bull Tangkis-lah, PB Djarum berupaya mewujudkan hal tersebut. Dengan contoh-contoh atlet biniaan macam Kevin Sanjaya Sukamuljo, PB Djarum boleh menaruh harap akan tingginya animo masyarakat mengikuti seleksi ini.