Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sepanjang karier profesionalnya sejak 1998, Federer telah mengoleksi 20 gelar juara tunggal putra Grand Slam (rekor terbanyak bersama Rafael Nadal) dan enam titel ATP Tour Finals. Pernah menempati ranking 1 dunia, ia kini bertengger di peringkat 5.
Kekayaan datang seiring kesuksesan. Forbes menulis bahwa Federer adalah atlet dengan pendapatan tertinggi di 2020, yakni USD 106,3 juta (sekitar Rp 1,5 triliun). The Sun mewartakan bahwa ia memiliki rumah mewah seharga USD 9 juta (sekitar Rp 129 miliar).
Akan tetapi, jika memutar waktu, Federer tidak meraih semua itu dengan instan. Dia memulainya dari nol, bahkan pernah menjadi ball boy sebelum akhirnya menjadi petenis profesional.
Kisah Roger Federer menjadi ball boy tertuang dalam situs web Tennis World USA. Cerita ini tepatnya terjadi pada laga final Swiss Indoors Championship 1993.
ADVERTISEMENT
Kala itu, terjadi pertandingan sengit antara Michael Stich yang berstatus Juara Wimbledon 1991 melawan Stefan Edberg si pemenang Grand Slam 7 kali. Singkat cerita, Stich menang 6–4, 6–7, 6–3, 6–2 untuk merebut gelar pertama dan satu-satunya di Basel.
Kemudian, sesuai tradisi yang ada, juara turnamen itu menyerahkan medali kepada para ball boy dan ball girl yang bertugas. Nah, Federer yang masih berusia 12 tahun adalah salah satu dari mereka.
Jadi saat itu, Stich mengalungkan medali kepada bocah yang hari ini layak disebut sebagai legenda tenis dunia. Dari juara ke juara. Estafet prestasi.
Fakta uniknya adalah ternyata rumah leluhur Federer dekat dengan tempat turnamen itu diadakan. Sang ibu, Lynette, adalah seorang penggemar tenis yang dulu sering dikaitkan dengan turnamen tersebut dan bekerja di kantor kredensial.
ADVERTISEMENT
Walau Roger Federer dan keluarga memiliki kedekatan batin dengan turnamen Swiss Indoors, nyatanya butuh waktu lama baginya untuk menjadi juara di sana. Titel perdana Swiss Indoors baru bisa direngkuhnya pada 2006, tetapi kini ia telah mengoleksi 10 gelar juara di sana (terakhir pada 2019).