Kisah Johnny Unitas: Legenda NFL yang Bangkrut karena Gagal Berbisnis

11 Januari 2021 13:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
John Unitas. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
John Unitas. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Bagi para penggemar Nasional Football League (NFL) tentu sudah tidak asing dengan nama Johnny Unitas. Ia bisa dibilang merupakan salah satu pemain terbaik yang pernah ada dalam olahraga asal Amerika Serikat tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Biography, pemilik nama lengkap John Constantine Unitas itu lahir pada 7 Mei 1933 di Pittsburgh, Pennsylvania, anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Leon dan Helen Unitas, keduanya orang Amerika keturunan Lithuania.
Meskipun memiliki latar belakang keluarga yang sederhana, Unitas ingin menjadi pemain sepak bola profesional sejak usia 12 tahun. Ia bermain sebagai quarterback untuk tim sekolah nya, St Justin High.
Setelah lulus dari St Justin pada tahun 1951, Unitas kesulitan menemukan tim perguruan tinggi yang tertarik padanya. Meskipun ia mungkin mendapat kesempatan belajar di Universitas Pittsburgh dengan beasiswa, Unitas ternyata gagal ujian masuk.
John Unitas. Foto: Getty Images
Universitas Louisville memberikannya beasiswa, yang kemudian ia ambil. Di Louisville. Unitas menikahi kekasih yang lama dipacarinya, Dorothy Jean Hoelle. Mereka akhirnya memiliki lima anak: Janice, John Constantine, Jr, Robert, Christopher, dan Kenneth. Unitas lulus dari University of Louisville pada tahun 1955.
ADVERTISEMENT
Setelah lulus, tim hometown Unitas, the Pittsburgh Steelers , mengambilnya pada putaran kesembilan college draft. Namun, tim memecat Unitas bahkan sebelum ia muncul dalam sebuah pertandingan.
Unitas tidak menyerah pada karier profesional. Ia memutuskan untuk pindah ke Bloomfield, New Jersey dan menemukan pekerjaan di lokasi konstruksi, terutama sebagai sopir. Dia juga bermain sebagai gelandang untuk Rams Bloomfield dengan honor yang sangat rendah.
Colts Baltimore memberikan kesempatan Unitas untuk try out, dan menandatangani kontrak sebagai back-up untuk gelandang mereka, George Shaw. Dia mendapat kesempatan pada awal musim 1956-57, ketika Shaw mengalami patah kaki di game keempat.
Selama sisa musim ini, ia melewati persentase minimum kelulusan dengan penyelesaian 55,6%. Dimulai pada 9 Desember 1956 sampai Desember 4 September 1960, Unitas menyelesaikan minimal satu gol dalam setiap pertandingan yang dimainkannya. Dia memulai hal serupa pada tahun 1957 ketika ia memimpin topskor NFL.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1958, Unitas diakui sebagai gelandang terbaik di NFL. Dia dikenal karena kemampuannya bekerja dengan baik di bawah tekanan serta akurasinya. Menurut Unitas, permainan itu sederhana.
Dia mengatakan kepada Tex Maule The Fireside Book of Football, "Anda harus berjudi atau mati di liga ini. Saya tidak tahu jika Anda menyebutnya dikontrol perjudian, tetapi itulah cara saya melihat cara bermain saya.
Saya ini pria kecil jika dibandingkan dengan yang lain, itu sebabnya saya berjudi. Dengan ini, saya tidak memberikan kesempatan pada para raksasa itu untuk menguburkan saya".
Pada tahun 1958, Colts berhasil sampai ke pertandingan kejuaraan NFL melawan New York Giants. Unitas harus bermain meski sedang terluka, seperti yang sering dilakukannya sepanjang karirnya. Tiga tulang rusuknya patah, dengan alat pelindung yang beratnya sembilan pon.
ADVERTISEMENT
The Giants memimpin menjelang akhir permainan, 17-14 tetapi Unitas membawa timnya kembali ke dalam permainan dan memimpin Colts menuju kemenangan tak terduga dengan sebuah gol di 80-yard drive. Skor akhir, Colts memimpin dengan 23 dan Giants 17.
Ini menandai kejuaraan Colts yang pertama. Kemenangan tersebut sangat spektakuler dan banyak yang menganggap sebagai pertandingan terbesar yang pernah ada di NFL. Unitas dinobatkan sebagai most valuable player (MVP). Lebih dari 50 juta fans menyaksikan pertandingan itu.
Pada musim 1958-59, Unitas terus mendominasi. Ia dinobatkan sebagai pemain liga berharga dan memenangi Penghargaan Bert Bell. Pada pertandingan kejuaraan musim, Colts kembali mengalahkan Giants. Kali ini kemenangan itu lebih menentukan, 31-16, dan Unitas, lagi-lagi adalah MVP kejuaraan tersebut.
ADVERTISEMENT
Unitas memainkan permainan terakhirnya di Colt pada 3 Desember 1972 setelah ia dicadangkan dan kemudian dijual ke San Diego Chargers . Di sana, Unitas adalah quarterback cadangan. Dia pensiun pada akhir musim 1973, setelah 18 tahun di NFL.
Unitas baru pensiun ketika dirinya tidak bisa lagi bermain. Sebelum pensiun, ia tercatat memiliki beberapa bisnis dan mendirikan bisnis restoran setelah pensiun. Unitas memiliki sebuah restoran di Baltimore yang disebut ‘The Golden Arm’, yang kemudian ia jual pada tahun 1988.
Unitas memiliki beberapa bisnis di Florida tengah, diantaranya adalah restoran dan real estate. Unitas juga bekerja sebagai seorang wakil untuk beberapa perusahaan manufaktur dan juru bicara perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Unitas tak pernah melupakan American Football. Pada tahun 1974, ia menjadi komentator untuk CBS, dan dikenal karena kejujuran selama lima tahun masa jabatannya di bilik siaran. Pada tahun 1979, Unitas dinobatkan ke Pro Football Hall of Fame.
Namun, kesuksesan dan kekayaan yang telah diraih Unitas secara sekejap menghilang. Karena sangat sial, setiap bisnis yang ia investasikan gagal dan ia mengalami kebangkrutan pada awal 1990-an.
Bahkan, pada tahun 2002, Unitas meninggal dunia dengan menyisakan banyak tuntutan hukum karena hutang yang belum dibayarkan. Padahal di masa jayanya, Unitas saat itu memiliki gaji tertinggi mencapai USD 425 Ribu (setara Rp 6 miliar).
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
ADVERTISEMENT