Kisah Kawhi Leonard, Anak Tukang Cuci Mobil yang 2 Kali Juarai NBA

14 September 2021 17:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Clippers, Kawhi Leonard, susah payah melewati penjagaan LeBron James dan Anthony Davis. Foto: Kirby Lee-USA TODAY Sports via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Clippers, Kawhi Leonard, susah payah melewati penjagaan LeBron James dan Anthony Davis. Foto: Kirby Lee-USA TODAY Sports via Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kawhi Leonard menjadi salah satu atlet basket populer di NBA saat ini, terbukti dengan dua gelar juara yang pernah diraihnya bersama pada 2014 dan 2019. Akan tetapi, ia ternyata menyimpan kisah pilu sebelum sukses seperti sekarang.
ADVERTISEMENT
Dilahirkan pada 29 Juni 1991, Kawhi Leonard adalah seorang bungsu dan satu-satunya anak laki-laki dalam keluarganya. Ia memiliki empat kakak perempuan.
Mengutip laporan Sportscasting, Leonard memiliki kedekatan dengan sang ayah, Mark. Selain Mark mengajarinya basket, beberapa kenangan terbaiknya juga terbentuk dengan bisnis cuci mobil keluarga di Compton, California.
Pada Januari 2008, Mark berencana untuk menutup tempat cuci mobil lebih awal karena ingin menghadiri pertandingan bola basket putranya. Namun, datang seorang pelanggan dan Mark pun setuju untuk mencuci mobil itu.
Aksi Kawhi Leonard dalam pertandingan Clippers vs Spurs. Foto: USA Today/Reuters/Gary A. Vazquez
Akan tetapi, momen itulah yang mengubah hidup Kawhi Leonard. Pasalnya, pelanggan tersebut tiba-tiba mengeluarkan pistol dan tanpa alasan yang jelas menembak Mark. Ayah Leonard pun terbunuh seketika.
Namun, sampai saat ini, belum ada kabar terkait penangkapan pembunuh ayah Leonard tersebut. Pihak kepolisian setempat tidak pernah menemukan penembaknya dan kasus pembunuhan itu belum terpecahkan.
ADVERTISEMENT
“Saya merasa seperti dunia berhenti. Saya tidak ingin memercayainya. Itu tidak terasa nyata bagiku,” ucap saudari Kawhi Leonard yang memberitahunya tentang kabar duka itu via telepon.
Namun, ia harus tetap melanjutkan kehidupan. Meski berat ditinggal sang ayah, Leonard tetap bersikap profesional dan bermain untuk tim basket sekolahnya pada keesokan harinya.
"Tim basket sekolah menengahnya memiliki pertandingan melawan pesaing tangguh yang dijadwalkan pada hari berikutnya. Kawhi [Leonard] bermain dan berhasil mencetak 17 poin meskipun timnya kalah," tulis laporan tersebut.
Kini, ia bangkit dari cerita pilu masa lalunya itu. Leonard dipilih oleh Indiana Pacers dalam urutan ke-15 pada draft NBA 2011. Namun, ia tak pernah menjalani karier di tim tersebut karena langsung ditukarkan ke San Antonio Spurs.
Pemain LA Clippers, Kawhi Leonard, dikawal pemain Memphis Grizzlies. Foto: Kirby Lee-USA TODAY Sports via Reuters
Bersama San Antonio Spurs, Leonard menjalani 7 tahun yang indah. Ia mendapatkan gelar juara NBA pertamanya pada 2014 usai mengalahkan Miami Heat. Ia bahkan dinobatkan sebagai MVP final dalam pertandingan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kemudian ia hengkang ke Toronto Raptors pada 2018 dan kembali mendapatkan gelar juara setahun setelahnya usai menaklukkan Golden State Warriors.
Tak sampai di sana, ia juga mendapatkan titel MVP final pada 2019. Torehan itu membuatnya bersanding dengan LeBron James dan Kareem Abdul-Jabbar sebagai pemain yang pernah meraih MVP final dengan dua tim yang berbeda.
Selain itu, ia juga tercatat pernah masuk dalam skuad NBA All-Star sebanyak 5 kali. Leonard juga pernah dinobatkan sebagai pemain bertahan NBA terbaik pada 2015 dan 2016.
Terkini, ia bermain untuk LA Clippers. Pemain berjuluk 'The Claw' itu telah bergabung dengan Clippers sejak 2019 lalu.
Mengutip data dari Basketball Reference, pemain yang berposisi sebagai small forward itu telah mencatatkan 576 pertandingan sepanjang karier profesionalnya. Rata-rata ada 19,2 poin per gim, 6,4 rebound, dan 2,9 assist yang ditorehkan olehnya sejauh ini.
ADVERTISEMENT