Kisah Kholidin, Peraih Emas ASEAN Para Games: Tangan Diamputasi Akibat Jatuh

16 Agustus 2022 17:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Nama Kholidin sontak viral usai sukses meraih masing-masing satu medali emas, perak, dan perunggu di ASEAN Para Games 2022. Di balik itu, ada musibah yang membuatnya nyaris berhenti sebagai atlet panahan.
ADVERTISEMENT
Kholidin lahir di Pekalongan, 17 Agustus 1977, dengan kondisi dua tangan normal. Bahkan, sampai sejak pertama kali menjajal panahan pada 2015, ia masih memakai dua tangan dan beberapa kali menjadi juara atau runner-up dalam sejumlah perlombaan.
Musibah yang membuatnya kehilangan satu tangan karena diamputasi terjadi pada 2017. Semua berawal ketika sosok yang juga berprofesi sebagai tukang bubur ini jatuh dari pohon.
Potret Kholidin alias Bang Udin (kiri), atlet parapanahan yang raih medali ASEAN Para Games 2022, sedang berdagang bubur pada masa lalu sebelum mengalami kecelakaan. Foto: Dok Fendy
"Jadi, saya sudah ikhtiar maksimal ke dokter, ke RSUD di Pekalongan, ditangani di malam itu memang enggak ada dokter ortopedi. Alhasil, saya hanya dibersihkan, terus dijahit lukanya, terus dikasih gips."
"Nah, besok paginya, saya dioperasi di Pemalang sama dokter ortopedi. Setelah dioperasi, dua hari diperbolehkan pulang, dikontrol, pas mau kontrol seminggu, ternyata infeksi dan harus diamputasi [tangan kanan]," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Musibah itu cukup memukulnya. Kholidin lantas memanjatkan doa kepada Tuhan. Menariknya, ia tidak serta-merta meminta agar bisa tetap menjadi atlet panahan. Ia awalnya berdoa dengan permintaan sederhana.
"Jadi, ya, saya hanya berdoa kepada Allah kalau memang itu jalan saya yang terakhir, saya minta kepada Allah tolong matikanlah saya dalam kondisi husnul khatimah. Tapi, kalau bisa disembuhkan, saya minta kepada Allah supaya hidup saya bisa bermanfaat bagi orang lain, itu saja tujuan saya," kisahnya.
Kholidin alias Bang Udin, atlet parapanahan yang raih medali ASEAN Para Games 2022, berlatih panahan di Felfest Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat, pada Agustus 2022. Foto: Alif Zaky Assidiqi/kumparan
Pemulihan operasi itu tidaklah mudah. Memang, yang diamputasi satu tangan, tetapi efeknya sempat membuat Kholidin tidak bisa duduk dan susah berjalan. Ia butuh sekitar 3 minggu untuk pulih.
Lantas, Kholidin kembali teringat kepada panahan usai pulih. Ia mencoba untuk memanah dengan tangan kiri dan gigi. Sempat menderita susah makan karena luka di bagian mulut, ia tak menyerah untuk terus berlatih dan berdoa. Hingga akhirnya, ia mampu berprestasi.
ADVERTISEMENT
Kegigihan Kholidin juga diakui oleh sang pelatih, Denny Decko. Pria kelahiran Jakarta, 27 Desember 1989, itu telah mendampinginya sejak 2018 dan angkat topi untuk kegigihannya selama ini.
"Orangnya sangat bersemangat untuk berlatih. Kadang walaupun jeda istirahat, dia tetap menambah latihan. Orangnya bertanggung jawab, dia menganggap berlatih panahan itu bukan lagi suatu latihan, tetapi juga merupakan sebuah kebutuhan," ujar Denny saat ditemui kumparan di tempat Kholidin biasa berlatih di Felfest Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
Kholidin alias Bang Udin (kanan), atlet parapanahan yang raih medali ASEAN Para Games 2022, berlatih panahan bersama Coach Denny Decko di Felfest Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat, pada Agustus 2022. Foto: Alif Zaky Assidiqi/kumparan
"Saya sering sampaikan ke dia bahwa olahraga panahan ini harus bertahap, kontinyu latihannya, jangan lebih 48 jam otot itu tidak terlatih karena strength (kekuatan) akan menurun."
"Maka dari itu, dia menjaga waktu latihan, volume latihan, dia sangat bersemangat, tentunya setelah berdagang bubur di pagi hari baru mulai berlatih, kecuali dia memang TC di Solo kemarin [untuk ASEAN Para Games]. Dia memang full time pagi-sore di lapangan latihan waktu itu," tambah Denny.
ADVERTISEMENT

Berikut ini daftar prestasi Kholidini selama menjadi atlet parapanahan: