Kisah Perantau Cilik di Audisi PB Djarum: Berani Jauh dari Ortu di Usia 10 Tahun
PerbesarADVERTISEMENT
Keringat mengalir deras di wajah M. Fadhlan Alkhairi Sitorus. Ia baru saja bertanding dengan lawan asal Cilacap dalam tahap screening kedua Audisi Umum PB Djarum 2022 di GOR Djarum Jati, Kudus, Kamis (20/10).
ADVERTISEMENT
Fadhlan merupakan satu dari 1.060 atlet muda yang lolos dari tahap screening pertama Audisi Umum PB Djarum 2022. Bocah laki-laki 10 tahun tersebut berasal dari Biak, Papua, dan menjaga asanya di Kudus.
PB Champion Klaten, Jawa Tengah, saat ini menjadi rumahnya. Fadhlan telah meninggalkan kedua orang tuanya dan merantau ke Tanah Jawa sejak sebulan lalu.
Bocah yang saat ini duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD) mengaku telah bermain bulu tangkis saat berusia 7 tahun. Sebelumnya, ia bergabung dengan PB PLN Electric Junior di Papua.
Alasan Fadhlan untuk mengikuti Audisi Umum PB Djarum 2022 adalah untuk mengejar mimpinya menjadi atlet bulu tangkis profesional. Ia sudah memiliki impian itu saat kelas 3 SD.
ADVERTISEMENT
"Aku pengin masuk [PB] Djarum. Lebih enak saja fasilitasnya di Djarum," tutur Fadhlan.
"Iya, dari kelas 3 [SD]," tambahnya soal impian menjadi atlet.
Fadhlan tak takut meski tinggal jauh dari kedua orang tuanya. Akan tetapi, terkadang perasaan sedih menghampirinya dan ia hanya bisa melepaskan rindu melalui sambungan telepon.
Anthony Sinisuka Ginting adalah atlet bulu tangkis Indonesia yang menjadi favorit Fadhlan. Gaya permainan menipu Anthony yang membuatnya tertarik.
"Anthony Sinisuka Ginting [Idola] karena cara main tipu-tipunya," kata Fadhlan.
Fadhlan pun menggunakan cara bermain Anthony di tahap screening kedua. Sayangnya, ia belum mampu mengalahkan Griffith Christian Gunawan asal Cilacap dalam duel 10 menit.
Namun demikian, menang kalah bukan menjadi patokan untuk lolos ke tahap turnamen. Sigit Budiarto selaku Ketua Tim Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum 2022 mengungkapkan tahap screening memang diperketat untuk melihat skill pemain lebih dalam.
ADVERTISEMENT
“Setelah tahap screening lima menit, kami berusaha memberikan kesempatan lebih banyak kepada peserta untuk menunjukkan bakat terbaik mereka. Sehingga, kami dapat melihat kemampuan mereka lebih jelas lagi untuk bisa menentukan bakat-bakat yang lolos ke turnamen,” kata Sigit dalam keterangan resmi.
“Jadi pada screening kedua ini memang kita perketat supaya memperkecil kecolongan dari screening pertama. Kami berharap agar peserta yang berlaga di turnamen sudah memiliki bekal teknik dan daya juang yang cukup untuk bertanding. Karena di turnamen mendatang, penentuan lolos atau tidaknya ditentukan berdasarkan skor pertandingan,” sambungnya.