Kisah Razor Ali: Petinju yang Dekat dengan Kekerasan, Narkoba & Kematian

17 November 2021 15:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petinju Razor Ali. Foto: Instagram/@razoralii
zoom-in-whitePerbesar
Petinju Razor Ali. Foto: Instagram/@razoralii
ADVERTISEMENT
Petinju asal Iran, Razor Ali, sedang menapaki kariernya di atas ring. Akan tetapi, ia telah melalui jalan yang berliku hingga sampai berada di titik ini.
ADVERTISEMENT
Pemilik nama asli Alireza Ghadiri itu sudah merasakan pahitnya hidup sejak belia. Pada usia 2 tahun, ayahnya yang pecandu heroin menceraikan ibunya. Ali kemudian dibawa oleh kakek-nenek dan keluarga besarnya.
Empat tahun berselang, sebuah kecelakaan mobil yang dahsyat terjadi. Insiden itu menewaskan tujuh anggota keluarganya dan ia satu-satunya yang selamat.
Petinju Razor Ali. Foto: Instagram/@razoralii
"Ada delapan dari kami di dalam mobil dan saya melihat sisanya terbakar sampai mati. Saya 43 persen terbakar dan mereka harus mencuci saya seminggu sekali," tutur Ali dikutip dari Mirror.
"Hari-hari mereka membawa saya ke ruang uap, saya meminta Tuhan untuk menyelamatkan hidup saya. Sekarang saya bertanya bagaimana bisa ada Tuhan," lanjutnya.
Kecelakaan tersebut meninggalkan luka bakar yang parah dan ia harus tinggal di rumah sakit dalam waktu yang cukup lama. Mimpi buruknya belum berakhir.
ADVERTISEMENT
Masih berusia 6 tahun dan tubuhnya masih dibungkus perban setelah keluar dari rumah sakit, Ali diculik oleh ayahnya. Ia bersembunyi di sebuah rumah kosong di padang pasir, di mana ayahnya pernah mencoba untuk menjualnya demi membeli obat-obatan.
Saat beranjak 7 tahun, Ali dikembalikan ke nenek dari pihak ibu dan pada tahun-tahun berikutnya ia terlibat dalam kehidupan geng. Ia menyaksikan beberapa kejahatan mengerikan berulang kali.
Petinju Razor Ali. Foto: Instagram/@razoralii
Pada usia 18 tahun, ibunya mendesak Ali untuk keluar dari Iran dan setelah perjalanan yang sulit, ia berhasil sampai ke London Timur. Di 'Negeri Ratu Elizabeth II' inilah kehidupannya mulai berubah.
"Ini adalah versi singkatnya. Dari mana saya berasal adalah ghetto murni, orang terbunuh karena percakapan, mereka ditikam dan dibunuh karena melihat seseorang dengan cara yang salah," cerita Ali dikutip dari Mirror.
ADVERTISEMENT
"Saya adalah bagian dari geng, berjuang untuk narkoba, uang, kekuasaan, dan saya menyaksikan banyak hal yang tidak ingin saya lihat.
"saya dipukuli oleh geng karena saya tidak akan melakukan hal terburuk. Saya berkata, 'Saya berkelahi, saya menjual narkoba, tetapi saya tidak melakukan itu,'" tambahnya.
Ali hidup kasar di jalanan Barking setelah tiba di Inggris pada 2016 lalu. Akan tetapi, ia akhirnya menemukan rumah barunya, West Ham Boxing Club, yang kemudian mengubah hidupnya.
Petinju Razor Ali. Foto: Instagram/@razoralii
Ali melakoni debut profesionalnya pada 12 Oktober 2019 lalu. Ia mampu mengalahkan Edward Bjorklund. Hingga kini, ia belum terkalahkan di empat pertandingan.
"Kehidupan mencoba meng-KO saya, tetapi saya di sini sekarang dan saya bersyukur karena bebas," ucap Ali.
ADVERTISEMENT
“Memiliki kebebasan adalah hal terbesar yang saya banggakan. Selama saya bebas, saya dapat mencapai semua impian saya,” tandasnya.
Ali akan melanjutkan kariernya di atas ring. Ia selanjutnya dijadwalkan mentas pada 25 November mendatang di New York Hall, London, Inggris. Belum diketahui siapa yang akan menjadi lawannya.