Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Kisah Santi Nigro: Diaspora di Australia, Berlari demi Bantu RI Hadapi COVID-19
3 Agustus 2021 19:03 WIB
·
waktu baca 3 menit![Santi Yasmini Nigro. Foto: Dok. Pribadi](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1627979448/ehvwmtrgjtx032dm8rv6.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
''Saya dan teman-teman orang Indonesia di Melbourne, saat pandemi parah di Indonesia, terutama di Jakarta, saya kerap menangis kalau baca berita duka di sosial media, terutama WhatsApp grup sekolah,'' ujar Santi membuka perbincangan dengan kumparan, Selasa (3/8).
''Banyak teman-teman yang kena (positif COVID-19), keluarganya juga kena. Teman saya sendiri juga pernah kena dan meninggal. Ini benar-benar bikin stres orang-orang Indonesia di sini [Australia], karena merasa hopeless, enggak berdaya, jauh dari keluarga dan teman-teman, jadi khawatir,'' jelasnya.
Kondisi itu kemudian menggerakkan hati Santi. Ia bercerita, awalnya bingung bagaimana bisa membantu Indonesia, hingga akhirnya rekannya, warga Australia, menyarankan agar membuka jalur donasi seperti yang pernah terjadi di India.
ADVERTISEMENT
Santi awalnya ragu dengan masukkan tersebut. Apalagi, ia tak punya pengalaman terkait aksi menggalang dana. Setelah membulatkan tekad, Santi akhirnya membuka donasi warga Australia untuk membantu memenuhi kebutuhan tabung oksigen pasien COVID-19 di Indonesia.
''Saya memang sudah 'gatel' mau bantu. Ada satu momen ketika saya berlari dan bertemu teman orang Australia. Dia sarankan untuk galang dana seperti saat krisis terjadi di India. Saya awalnya agak sungkan untuk galang dana dan minta-minta uang. Kemudian, saya berpikir 'kenapa tidak?','' tuturnya.
''Saya lalu cari informasi, research, dan ada organisasi yang kredibel di Indonesia yang melakukan gerakan membantu oksigen untuk rakyat. Saya yakin uangnya enggak akan hilang, mereka berintegritas, maka saya putuskan untuk bantu [mengumpulkan donasi],'' terangnya.
ADVERTISEMENT
Donasi yang Lampaui Target Awal dalam Sekejap
Awalnya, Santi hanya menggalang dana di Australia. Tak ingin menambah beban rakyat Indonesia menjadi salah satu alasan kuat. Namun, seiring perjalannya, ia mengaku dihubungi banyak orang Indonesia yang ingin berdonasi di jalur yang ia buka.
Alhasil, kini Santi menerima donasi dalam bentuk Dolar Australia dan Rupiah dalam dua kanal berbeda.
''Kita Bisa (donasi di Indonesia), itu datangnya belakangan. Itu karena rekan saya di Australia awalnya menyarankan untuk fokus mengumpulkan dana dari Australia saja. Tapi, setelah beberapa hari, banyak orang Indonesia di Indonesia yang bertanya bagaimana bisa donasi dengan rupiah. Akhirnya saya buka [donasi di Indonesia],'' katanya.
Aksi sosial yang dilakukan Santi disambut baik banyak pihak. Bahkan, dalam waktu singkat, ia mampu mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Santi juga menuturkan donasi tak hanya berasal dari Australia dan Indonesia. Beberapa donatur dari Amerika Serikat, Kanada dan Inggris berpartisipasi dalam aksi ini.
''Saya buka donasi di Go Fund Me (Australia) pada Jumat 16 Juli, dan pada hari Minggu (pekan depannya, 25 Juli 2021) saat saya bersiap untuk virtual run Melbourne, saya terbangun pada dini hari dan teman saya ucapkan selamat. Saya lihat sudah AUD 10 ribu (sekitar Rp 106 juta),'' katanya.
''Donasi ini masuk setelah saya kerja keras kampanye termasuk di WhatsApp grup yang juga bantu sebarkan. Donasi ini masuk dari Kanada, Amerika Serikat dan UK [Inggris Raya],'' dirinya menambahkan.
Adapun, menurut pantauan kumparan, per Selasa (3/8), donasi di Australia sudah menyentuh angka AUD 20 ribu (sekitar Rp 212 juta). Sementara, donasi di Indonesia mencapai Rp 24,7 juta.
ADVERTISEMENT
Buka Jalur Donasi Lain via Olahraga Lari
Santi adalah wanita yang aktif di dunia lari. Ia kemudian membuka donasi dari jalur lain yang berkaitan dengan olahraga berlari. Hal ini didukung oleh rekan-rekannya sesama pelari.
''Saya ada followers (Instagram) pelari-pelari dari beberapa negara, seperti Australia dan Inggris. Mereka lihat Instagram saya dan banyak yang menyumbang juga,'' terangnya.
''Saat ini kami adakan semacam challenge untuk memperingati HUT Republik Indonesia, seperti olahraga sepeda atau jalan dengan beberapa distance sampai 76 kilometer, sesuai dirgahayu tahun ini,'' jelasnya.
''Jadi, saat mereka lari, teman-temannya akan support dengan donasi. Saya fokus untuk itu,'' dirinya menambahkan.
Pada akhirnya, Santi rela bekerja keras dan mengeluarkan tenaga serta pikiran untuk membantu Indonesia keluar dari situasi sulit. Gerakan ini, terangnya, terinspirasi dari perjuangan para petugas kesehatan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
''Terus terang, secapek-capeknya saya di sini, saya selalu ingat perjuangan relawan di Indonesia, dokter dan suster, yang hidupnya lebih berbahaya. Mereka menginspirasi saya untuk berbuat baik,'' pungkasnya.
Bagi Anda yang ingin ikut berpartisipasi dalam gerakan yang digalang Santi Yasmini Nigro, Anda bisa mengunjungi kanal Kita Bisa dan Go Fund Me. Untuk informasi lebih lanjut, silakan klik tautan di bawah ini.