Kisah Tai Tzu-ying, Ratu Bulu Tangkis Dunia Berperut Six Pack

10 Juni 2021 16:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulu tangkis  Tai Tzu-ying. Foto: Oli Scarff/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis Tai Tzu-ying. Foto: Oli Scarff/AFP
ADVERTISEMENT
Tai Tzu-ying adalah pemain bulu tangkis yang kini menempati peringkat teratas untuk sektor tunggal putri. Atlet asal Taiwan (Chinese Taipei) ini layak diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
ADVERTISEMENT
Tzu-ying juga kini dikenal sebagai pemain tunggal putri yang memenangi kejuaraan super 500 ke atas terbanyak (21 kali) dalam sejarah. Ia pun memegang rekor poin tertinggi BWF di sektor tunggal putri.
Kerja kerasnya selama ini membuahkan prestasi yang luar biasa. Padahal, awalnya, bulu tangkis hanyalah hobi bagi Tzu-ying. Namun nyatanya, olahraga ini sekarang membuatnya terkenal di mancanegara.
Sang ayah adalah sosok yang mengenalkan bulu tangkis pada Tzu-ying. Dulu, ia sering melihat ayahnya bermain bulu tangkis di waktu senggang, lalu tertarik untuk mencobanya juga mulai sejak kelas tiga SD.
Pebulu tangkis Tai Tzu-ying. Foto: Noah Seelam/AFP
Rupanya, Tai Tzu-ying berbakat di bidang bulu tangkis. Terbukti, ia pernah memenangi juara grup kedua dari Turnamen Bulutangkis Nasional Taiwan saat kelas enam SD. Dari situ, Tzu-ying kian mengasah bakatnya dan mulai mengikuti kompetisi internasional pada usia 15 tahun.
ADVERTISEMENT
Lompatan besar dalam kariernya terjadi saat berusia 18 tahun. Kala itu, sang dara kelahiran 20 Juni 1994 berpartisipasi di Olimpiade musim panas untuk pertama kalinya dan menjuarai Turnamen Super pertama kali dalam kariernya.
Tzu-ying dijuluki sebagai 'Gadis Genius'. Sah-sah saja mengingat gaya permainannya yang ciamik. Kuncinya dalam mengalahkan lawan adalah melakukan berbagai gerakan tipuan yang memaksa lawan berlari ke arah yang salah atau terdiam begitu saja. Ia ahli dalam mengecoh, makanya juga dijuluki 'Ahli Tipuan' dan 'Pesulap Lapangan'.
Selain bakat dan kerja keras, ada hal lain yang mampu membawa Tzu-ying sampai ke titik ini: Ia berhasil mengalahkan musuh terbesarnya, yakni dirinya sendiri.
Tai Tzu-ying. Foto: Instagram/@tai_tzuying
Maksudnya, Tai Tzu-ying tak ubahnya atlet bulu tangkis dunia lainnya. Dia juga pernah gagal, tetapi selalu mampu bangkit setelahnya dan belajar dari kesalahan. Ia selalu memompa semangat dengan moto "percaya pada diri sendiri".
ADVERTISEMENT
Uniknya, agar selalu ingat pada moto tersebut, Tzu-ying merajah tubuhnya dengan tato ular di lengan kiri yang merupakan shio ayahnya dan empat huruf Mandarin yang berarti "percaya pada diri sendiri" yang ditulis sendiri oleh ayahnya.
Kunci sukses lain Tzu-ying adalah ia begitu disiplin menjaga keidealan tubuhnya sebagai atlet. Pebulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie, pernah memuji kemampuan olahraga atlet yang memiliki gelar studi gelar doktor ini.
Alasannya, karena tubuhnya padat kuat, meski tampak kecil, dan perutnya six pack. Ini jelas menjadi modal bagus bagi Tzu-ying untuk berlaga di lapangan.
Tai Tzu-ying. Foto: Instagram/@tai_tzuying
Tai Tzu-ying telah datang berkali-kali ke Indonesia untuk bertanding. Ia juga mengaku sangat terkesan dengan sorakan meriah dari para penggemar Indonesia. Namun sayang, pandemi corona menggagalkannya untuk kembali unjuk gigi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sepanjang 2021, Tai Tzu-ying telah meraih tiga gelar juara: Dua kali Thailand Open dan BWF World Tour Finals. Maka dari itu, semakin layaklah dia disebut sebagai 'Ratu Bulu Tangkis Dunia'.
***