Kisah Tontowi Ahmad Teriak-teriak di Apartemen Sebelum Semifinal Olimpiade 2016

10 Januari 2024 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tontowi Ahmad merayakan gelar juara Olimpiade 2016. Foto: Ben STANSALL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Tontowi Ahmad merayakan gelar juara Olimpiade 2016. Foto: Ben STANSALL / AFP
ADVERTISEMENT
Tontowi Ahmad menceritakan kisah menarik dirinya saat berlaga di Olimpiade 2016. Ia menuturkan kondisi saat itu, di mana dirinya dihantui rasa tegang.
ADVERTISEMENT
Tontowi bahkan sampai berteriak-teriak di apartemen tempatnya menginap di Brasil kala itu, sebelum pertandingan semifinal. Lawannya dan Liliyana Natsir (Butet) saat itu adalah Zhang Nan/Zhao Yunlei asal China.
''Waktu semifinal Olimpiade 2016, saya teriak-teriak sendiri di apartemen karena tegang. Tekanan yang ada di dalam diri kita sangat berat, saya teriak-teriak sendiri melepaskan ketegangan itu,'' terangnya kepada wartawan di Pelatnas PBSI, Cipayung, pada Senin (8/1).
Pada akhirnya, Tontowi Ahmad dan Butet berhasil mengatasi ketegangan tersebut. Mereka menang atas wakil China dan maju ke final.
Tontowi Ahmad. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Di final, Owi/Butet berhadapan dengan ganda Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Mereka berhasil keluar sebagai pemenang dan membawa pulang medali emas.
''Tegangnya itu berlapis-lapis. Sebelum Olimpiade, tegang. Waktu bertanding dan setelah pertandingan juga tegang, memikirkan bagaimana persiapan bisa maksimal,'' jelasnya.
ADVERTISEMENT
''Hasil pertandingan itu dari hasil latihan. Semangat latihan juga ada tantangan tersendiri. Tugas kita, sekarang sebagai mentor itu supaya enggak lengah,'' tandas Tontowi Ahmad.
Kini, Tontowi masuk bagian dari Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024. Ia dan Butet menjadi mentor untuk para pebulu tangkis ganda campuran.