Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kisah Tontowi Ahmad Teriak-teriak di Apartemen Sebelum Semifinal Olimpiade 2016
10 Januari 2024 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tontowi bahkan sampai berteriak-teriak di apartemen tempatnya menginap di Brasil kala itu, sebelum pertandingan semifinal. Lawannya dan Liliyana Natsir (Butet) saat itu adalah Zhang Nan/Zhao Yunlei asal China.
''Waktu semifinal Olimpiade 2016, saya teriak-teriak sendiri di apartemen karena tegang. Tekanan yang ada di dalam diri kita sangat berat, saya teriak-teriak sendiri melepaskan ketegangan itu,'' terangnya kepada wartawan di Pelatnas PBSI, Cipayung, pada Senin (8/1).
Pada akhirnya, Tontowi Ahmad dan Butet berhasil mengatasi ketegangan tersebut. Mereka menang atas wakil China dan maju ke final.
Di final, Owi/Butet berhadapan dengan ganda Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Mereka berhasil keluar sebagai pemenang dan membawa pulang medali emas.
''Tegangnya itu berlapis-lapis. Sebelum Olimpiade, tegang. Waktu bertanding dan setelah pertandingan juga tegang, memikirkan bagaimana persiapan bisa maksimal,'' jelasnya.
ADVERTISEMENT
''Hasil pertandingan itu dari hasil latihan. Semangat latihan juga ada tantangan tersendiri. Tugas kita, sekarang sebagai mentor itu supaya enggak lengah,'' tandas Tontowi Ahmad.
Kini, Tontowi masuk bagian dari Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024. Ia dan Butet menjadi mentor untuk para pebulu tangkis ganda campuran.