Kisah Veddriq Leonardo, Berawal Manjat Jendela Kelas hingga Raih Emas Olimpiade

11 Juni 2025 20:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Atlet panjat tebing nomor speed putra Veddriq Leonardo berpose usai mengikuti acara penyerahan bonus kepada kontingen Indonesia yang berlaga di Olimpiade Paris 2024 di halaman Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/8/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Atlet panjat tebing nomor speed putra Veddriq Leonardo berpose usai mengikuti acara penyerahan bonus kepada kontingen Indonesia yang berlaga di Olimpiade Paris 2024 di halaman Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/8/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Veddriq Leonardo masuk ke arena Le Bourget Sport Climbing Venue di Saint-Denis, Paris, Prancis, dengan tatapan yang sangat yakin. Tak ada keraguan yang tersirat di wajahnya untuk partai final.
ADVERTISEMENT
Padahal, Indonesia saat itu belum punya medali emas sama sekali. Bulu tangkis yang ‘biasanya’ sumbang emas di Olimpiade, kali ini harus puasa.
Namun, Veddriq tak merasa terbebani. Di dalam pikirannya hanya manjat secepat mungkin dan kumandangkan lagu ‘Indonesia Raya’.
Doa dipanjatkannya sebelum bertanding. Veddriq juga mengecek kesiapan alat-alat untuk naik.
Lawannya sore itu adalah Wu Peng dari China. Catatan di babak sebelumnya cukup mengerikan.
Lonceng tanda lomba mulai berbunyi. Kedua atlet panjat tebing itu sangat sengit. Tak ada perbedaan yang sangat jauh.
Veddriq Leonardo dari Indonesia memenangkan final panjat tebing nomor speed putra dalam Olimpiade Paris 2024 di Le Bourget Sport Climbing Venue, Le Bourget, Kamis (8/8/2024). Foto: Fabrice Coffrini/AFP
Di akhir, Veddriq yang keluar sebagai juara. Raut wajahnya sangat puas mengingat jarak keduanya hanya 0,02 detik.
Veddriq lega, staf pelatih yang ada di bawah tak kuasa menahan tangis harunya. Persiapan selama empat tahun tak sia-sia.
ADVERTISEMENT
“Persiapan sudah cukup lama dari 2020-2024 itu kan memakan banyak waktu dan tenaga kemudian harus tampil maksimal waktu debut di Olimpiade,” saat berbincang dengan kumparan.
Hasil yang didapatkan Veddriq buah dari kerja keras dan semangatnya yang tak kenal lelah. Cibiran sempat didapatkannya sewaktu memilih panjat tebing sebagai jalan kariernya.
“Awal mula panjat tebing memang dari beberapa teman agak kayak skeptis gitu ini olahraga gak terkenal enggak populer di Pontianak. Kemudian fasilitasnya masih belum mumpuni dan dari keluarga ibu juga sedikit khawatir karena dalam tanda kutip olahraga ini terbilang sedikit ekstrem,” ucap Veddriq.
“Kalau teman-teman bercandain sering cuma itu bagi saya itu karena mereka tidak tahu bahwa olahraga panjat tebing memang ada pertandingannya terus memang gak cuma di Indonesia tapi di internasional juga,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kesulitan Veddriq tak sampai di situ. Kegiatan yang amat dicintainya ini harus terhenti karena kekurangan dana. Hampir setengah tahun Veddriq tak manjat dan menyentuh papan sama sekali.
“Kadang apa yang kita mulai itu menimbulkan nuansa kangen jadi pengin wah ini sayang banget ini wall gak dipakai sia-sia jadi memang ada beberapa teman yang sudah gak tahu mau ngapain lagi ya sudah balik manjat lagi,” tutup Veddriq.
Atlet panjat tebing putra Indonesia Veddriq Leonardo usai pengalungan medali emas nomor speed putra Olimpiade Paris 2024 di Le Bourget Climbing Venue, Paris, Prancis, Kamis (8/8/2024). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
Kini, nama Veddriq sudah besar. Ketenarannya itu membuat nama panjat tebing juga ikut terangkat.
“Kalau menurut saya ada perubahannya tapi gak terlalu bagaimana-bagaimana tetap saja. Kalau keluar kadang anak-anak kecil pada kenal itu mas Veddriq karena sering lihat foto di mana-mana. Banyak orang yang nanya ke saya tentang panjat tebing,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Walau begitu, Veddriq tak lantas jemawa. Benar bahwa kerja keras telah mengantarnya pada prestasi ini, tetapi ia tetap merasa bahwa peran orang tua yang mendukungnya juga krusial.
"Salah satu faktor kesuksesan saya di Olimpiade karena orang tua, karena doa, walaupun dalam hati kecilnya ada ketakutan kadang orang tua kalau lihat anaknya tanding deg-degan, justru itu membuat doa orang tua saya dikabulkan karena ikhlas itu mendoakan kesuksesan anaknya," ungkapnya.
"Sebelum pertandingan, orang tua berpesan kepada saya agar banyak berdoa terus fokus dan itu pesan yang saya ingat," tandas Veddriq.