Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ini hari penting bagi Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Mereka menjejak ke semifinal Korea Terbuka 2019. Lawan di laga perebutan slot partai pemungkas ini tidak sembarangan.
ADVERTISEMENT
Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai tiba ke Court 1 Sky Dom, Incheon, Korea Selatan, dengan status runner up Kejuaraan Dunia 2019. Belum bertanding saja, rekam jejak itu sudah membikin ngeri.
Namun, itu cuma buat kita para penonton. Rinov/Pitha melakoni laga pada Sabtu (28/9/2019) itu dengan berani, seolah yang ada di hadapan mereka bukan siapa-siapa.
Gim pembuka mereka akhiri dengan kemenangan 22-20. Sayangnya, Rinov/Pitha terpuruk di gim kedua. Mereka kalah 11-21.
Rinov/Pitha merespons keterpurukan itu dengan perlawanan mati-matian di gim pemungkas. Kekalahan 18-21 memang menjadi penutup. Namun, perlawanan itu seharusnya menjadi tanda bahwa di mata Rinov/Pitha, keunggulan lawan bukan raksasa sempurna.
Suporter Indonesia rasanya setuju untuk menempatkan Rinov/Pitha sebagai kekuatan baru bulu tangkis Tanah Air. Permainan mereka seimbang, tidak bertentangan dengan kebutuhan ganda campuran modern.
ADVERTISEMENT
Keunggulan 7-5 yang mereka amankan sebagai awal gim pertama adalah buah dari performa seperti itu. Tugas untuk menjaga area belakang tidak diberikan kepada Rinov melulu.
Pitha dengan tangguh menyisir seluruh area selama itu tak mengacaukan pertahanan. Keunggulan Rinov/Pitha bertambah menjadi 9-6 begitu pengembalian lebar Pitha tidak mampu diamankan Puavaranukroh/Taerattanachai.
Lantas, dropshot Pitha dari depan net yang tidak mampu diamankan Taerattanachai sehingga keunggulan 11-7 di interval jadi milik kubu Indonesia.
Keunggulan tidak pantas untuk membuat Rinov/Pitha pongah. Performa mereka masih belum kalis dari eror bahkan saat tidak dalam tertekan. Dua kesalahan beruntun pasca-interval adalah buktinya.
Pitha dua kali gagal menyeberangkan shuttlecock ke net. Puavaranukroh/Taerattanachai malah mendapatkan angka ketiga yang mengubah skor jadi 10-11 karena Rinov/Pitha salah membaca arah shuttlecock sehingga terlambat bereaksi.
ADVERTISEMENT
Laga tambah genting ketika kedudukan berubah 14-11 untuk Puavaranukroh/Taerattanachai. Kehilangan tujuh angka itu masalah serius, lho.
Puavaranukroh/Taerattanachai hanya membutuhkan lima hingga enam smash jauh untuk memperlebar keunggulan jadi 14-11. Taerattanachai tampil ofensif betul menggempur serangan.
Tubian smash diarahkan secara bergantian. Pertama kepada Rinov, setelahnya giliran Pitha yang jadi sasaran. Dari sini mereka menutup serangan dengan smash jauh ke arah Pitha.
Untungnya Rinov/Pitha belum mati langkah. Mereka berhasil memangkas menjadi 15-16. Sialnya, Puavaranukroh/Taerattanachai juga belum kehilangan akal. Mereka agaknya paham benar bahwa pertahanan Rinov/Pitha masih rentan.
Pemahaman tersebut membuat Puavaranukroh melesakkan smash jauh menyasar Rinov. Hasilnya tak sia-sia dan tak sial. Puavaranukroh/Taerattanachai mengunci keunggulan 19-15.
Unggul game point 20-16, Puavaranukroh/Taerattanachai malah kehilangan tiga angka beruntun. Dua angka pertama karena pengembalian membentur net. Satu angka karena shuttlecock kelewat melebar.
ADVERTISEMENT
Laga tambah genting betul karena tanpa diduga Pitha menyumbang dua poin beruntun via dropshot dari depan netnya. Itu berarti mereka memimpin 21-20.
Oke, satu angka lagi untuk menyelesaikan gim pertama dengan kemenangan. Serupa merengkuh keunggulan 21-20 tadi, reli sengit muncul.
Rinov/Pitha melakoni awal duel dengan rangkaian manuver defensif via pukulan backhand. Reli berujung antiklimaks untuk lawan karena pengembalian Taerattanachai membuat shuttlecock menabrak net.
Situasi tak menyenangkan bagi Rinov/Pitha muncul di gim kedua. Bagaimana mau menyenangkan jika mereka tertinggal 3-9?
Rinov/Pitha belum kehilangan asa seluruhnya, kok. Bahkan dalam keadaan menekan, Puavaranukroh/Taerattanachai masih melakukan eror. Pengembalian yang membentur dan menggeser kedudukan jadi 3-9 adalah contohnya.
Namun, bagaimana bangkit dari ketertinggalan 4-11 menjadi pertanyaan serius yang mesti segera dijawab Rinov/Pitha.
ADVERTISEMENT
Perlahan-lahan Rinov/Pitha memang mengamankan poin. Namun, selisih tujuh poin bukan jarak yang pendek, apalagi lawanmu juga tangguh betul merengkuh angka. Setelahnya, Rinov/Pitha masih tertinggal 15-9.
Puavaranukroh/Taerattanachai menunjukkan sehebat apa mereka mengacaukan pertahanan lewat reli saat memimpin 16-19. Rangkaian pukulan menyilang dalam kecepatan tanggung adalah warna yang mendominasi reli. Rinov/Pitha dapat menjawab dengan meyakinkan.
Sayangnya, mereka urung menemukan celah untuk menyerang balik. Puavaranukroh/Taerattanachai mengunci lawan dengan bangunan serangan seperti itu.
Penutupnya adalah lesakan Taerattanachai yang mengarah ke Pitha. Target yang disasar roboh. Puavaranukroh/Taerattanachai mengamankan keunggulan 17-9.
Perlawanan Rinov/Pitha di gim kedua kandas. Laga mesti berlanjut ke gim ketiga karena Puavaranukroh/Taerattanachai mengamankan kemenangan 21-11.
Gim ketiga menjadi pertaruhan. Bukan cuma untuk Rinov/Pitha, tetapi juga untuk Puavaranukroh/Taerattanachai. Situasi ini membuat laga berjalan lebih sengit dibandingkan gim kedua. Tertinggal 5-7, Rinov/Pitha menyamakan kedudukan menjadi 7-7.
ADVERTISEMENT
Bagaimana caranya tidak tunduk di hadapan keunggulan lawan adalah mental yang mesti dibawa siapa pun, terlebih mereka yang berlaga di situasi genting.
Pukulan melebar Puavaranukroh/Taerattanachai dikejar Rinov dengan pontang-pontang hingga ke area yang sepertinya mustahil. Pitha yang mengamankan area berseberangan menutup upaya kawannya itu dengan long smash menyasar ke area belakang tempat Taerattanachai mengambil posisi.
Hasilnya, menggembirakan, kok. Rinov/Pitha mengubah kedudukan jadi sama kuat 8-8
Situasi serupa terjadi saat skor imbang 9-9. Puavaranukroh sampai tergelincir sewaktu mengamankan rangkaian serangan Rinov/Pitha. Akhirnya Rinov/Pitha memimpin lagi. Tipis, sih, 10-9 yang berlanjut ke 11-10, tetapi lebih baik ketimbang tertinggal. Yang lebih baik tentu jika keunggulan ini bukan sempalan belaka.
Hanya karena kami kalah telak di gim kedua, bukan berarti melempem di gim ketiga. Rinov/Pitha memanifestasikan pemikiran macam itu di sepanjang gim penutup.
ADVERTISEMENT
Dalam kedudukan 13-13, misalnya. Rangkaian serangan Rinov dan Pitha yang padu membuat Puavaranukroh/Taerattanachai kewalahan. Rinov yang mengambil posisi di area belakang menerjang dengan beringas.
Reli ini tuntas jumping smash Rinov yang membuat Taerattanachai kehilangan kontrol sehingga pukulannya membuat shuttlecock terpelanting ke luar lapangan.
Keunggulan akhirnya berjarak begitu skor imbang 16-16. Puavaranukroh/Taerattanachai merengkuh tiga poin beruntun yang menggeser skor jadi 19-16.
Poin ke-19 itu diraih dengan gaya, lewat adu sengit melawan Rinov/Pitha di adu reli. Lesakan jumping smash yang menyasar Pitha adalah penutup tubian serangan yang mengganjar mereka dengan keunggulan 19-16.
Perlawanan Rinov/Pitha di Korea Terbuka 2019 akhirnya benar-benar selesai. Match point 20-17 memang tidak langsung dikonversi menjadi kemenangan. Rinov/Pitha masih bisa menunda raihan poin.
ADVERTISEMENT
Apa mau dikata. Angka ke-18 itu adalah yang terakhir. Pengembalian Rinov/Pitha yang membuat shuttlecock membentur net memastikan gim ketiga selesai dengan kemenangan 21-18 untuk Puavaranukroh/Taerattanachai.
Itu berarti, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi satu-satunya wakil Indonesia di laga puncak Korea Terbuka 2019.
***
Final ganda putra Korea Terbuka 2019 antara Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akan digelar pada Minggu (29/9/2019).