Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kunci Pramudya/Yeremia Juarai BAC 2022: Menekan, Bikin Lawan Tak Pede & Goyah
2 Mei 2022 8:18 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan, berhasil menjuarai Badminton Asia Championship (BAC ) 2022, Minggu (1/5). Pramudya/Yeremia mengalahkan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, di partai final.
ADVERTISEMENT
Ini adalah kali pertama Pramudya/Yeremia bersua Aaron/Soh. Mereka mampu menyudahi duel di Muntinlupa Sports Complex, Manila, Filipina, dalam dua gim dengan skor 23-21 dan 21-10.
Pertandingan tersebut tentunya tak mudah mengingat Aaron/Soh adalah peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020. Pramudya/Yeremia bahkan sempat tertinggal.
Namun, keduanya berhasil mengejar. Menurut Pramudya, kemenangan di gim pertama menjadi titik balik mereka dan membuat pasangan Malaysia kehilangan kepercayaan diri karena terus ditekan di gim berikutnya.
“Di gim pertama kami memang masih kurang tenang, terlalu terburu-buru. Tadi di gim pertama kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Tetapi pelan-pelan kami bisa mengejar mereka," kata Pramudya dikutip dari laman resmi PBSI.
"Menang di gim pertama menjadi kunci kami bisa mengalahkan mereka. Di gim kedua kami coba menekan terus karena sudah enak mainnya dan mereka sepertinya jadi tidak percaya diri dan goyah," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Pramudya/Yeremia di BAC 2022 memang mengejutkan. Keduanya datang dengan status non unggulan, namun berhasil menaklukkan lawan-lawan kuat.
Mereka mendapat bye di babak 32 besar, lalu mengalahkan ganda peringkat 11 dunia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, di babak 16 besar. Juara Dunia 2021, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, menjadi tantangan berikutnya.
Pramudya/Yeremia juga harus melakoni 'perang saudara' untuk menyegel tiket ke final. Mereka mengalahkan Fajar Alfian/Rian Ardianto di semifinal dengan skor 22-20, 13-21, 21-18.
Kemenangan ini melepas dahaga juara di Asia selama tujuh tahun. Indonesia terakhir kali meraih gelar di BAC adalah pada 2015 lalu lewat ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
"Kami sangat senang bisa juara di sini. Kami datang dengan status underdog, bukan unggulan tapi bisa sampai juara. Kemarin setelah final saja kami sudah bersyukur," tutur Pramudya.
ADVERTISEMENT
***
Ikuti program Master Class, 3 hari pelatihan intensif untuk para pelaku UMKM, gratis! Daftar Sekarang DI LINK INI .