Lee Zii Jia & BAM Damai, Bisa Ikut Turnamen Lagi

Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia. Foto: Dok. BWF

Konflik antara Lee Zii Jia dengan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) telah menemui titik terang. Kedua belah pihak telah berdamai dan tunggal putra nomor satu Malaysia tersebut bisa bermain lagi.

Kabar gembira tersebut diungkapkan oleh Zii Jia melalui media sosial pribadinya, Selasa (25/1) siang WIB. Dalam unggahannya, ia dan keluarga berfoto bersama dengan presiden BAM, Tan Sri Norza Zakaria.

“Saya senang telah melaksanakan pertemuan dengan presiden BAM Tan Sri Norza Zakaria bersama dengan kedua orang tua saya," tulis Zii Jia di Instagram.

"Saya juga senang karena permasalahan dengan BAM telah menemui titik terang dan telah menerima persetujuan dari beliau untuk bermain secara profesional,” tambahnya.

Dengan selesainya kasus ini, Zii Jia meminta dukungan kepada para penggemarnya. Ia juga berkomitmen untuk mengikuti Kejuaraan Asia pada Februari mendatang.

“Saat ini, saya akan berkomitmen untuk Kejuaraan Beregu Asia. Saya harap kesimpulan ini menyatukan kami sebagai warga Malaysia dan penggemar badminton," kata Zii Jia.

"Tolong terus dukung BAM dan juga para pemain yang juga diasuh oleh BAM karena pada akhirnya kami adalah satu,” tutupnya.

Lee Zii Jia, pebulu tangkis Malaysia. Foto: Instagram/@leeziijia

Sebelumnya, BAM mendapat desakan publik karena sanksi larangan dua tahun yang diberikan kepada Zii Jia dan Goh Jin Wei. Kasus ini juga mendapat perhatian dari Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Ahmad Faizal Azumu.

Wakil Presiden BAM II, Datuk Seri Jaharbedeen Mohd Yunos, menganggap pertemuan ini hal yang positif. Selanjutnya, kasus akan diajukan ke dewan BAM.

"Pertemuan hari ini sangat positif, saya pikir kami menemukan cara untuk bergerak maju untuk Lee Zii Jia dan BAM," ungkapnya dikutip dari The Star.

"Dan satu-satunya hal yang tersisa bagi kami sekarang adalah mengajukan masalah ini kepada dewan BAM untuk dukungan resmi dan akan membuat pengumuman resmi minggu depan,” tambahnya.

Penulis: Muhamad Sayefullah