Legenda Bulu Tangkis Indonesia, Verawaty Fajrin, Meninggal Dunia

21 November 2021 8:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
16
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Legenda bulu tangkis Indonesia, Verawaty Fajrin. Foto: Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Legenda bulu tangkis Indonesia, Verawaty Fajrin. Foto: Antara Foto
ADVERTISEMENT
Dunia bulu tangkis Indonesia kembali berduka. Salah satu pahlawannya, Verawaty Fajrin telah berpulang dengan tenang di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, Minggu (21/11), pukul 06.58 WIB.
ADVERTISEMENT
Vera, mantan pemain yang sarat prestasi besar ini berpulang dalam usia 64 tahun setelah sempat menjalani perawatan akibat sakit kanker paru-paru. Hingga akhir hayat, Vera meninggalkan suami, Fadjriansyah Bidoein, seorang anak Fidyandini dan dua cucu.
Rencananya, jenazah Vera akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan, Minggu siang, diberangkatkan dari rumah duka, Kavling DKI Cipayung, Jl. Durian Blok T 1 No 23 RT 01 / 08, Cipayung, Jakarta Timur. Sebelumnya disalatkan di Masjid Al Islam, kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
Atlet bultangkis, Verawaty Fajrin, terbaring di RS Dharmais Jakarta karena menderita sakit kanker paru-paru. Foto: Dok. Istimewa
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. PBSI dan keluarga besar bulutangkis Indonesia turut berduka cita atas berpulangnya salah satu pahlawan bulutangkis Indonesia, Verawaty Fajrin. Almarhumah adalah pemain yang berjasa besar mengangkat prestasi bulutangkis Indonesia di pentas dunia. Semoga arwahnya diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan " kata Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna.
ADVERTISEMENT
Vera memang berprestasi. Pada tunggal putri, Legenda Bulutangkis Indonesia kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1957 ini sukses menjuarai Kejuaraan Dunia 1980 di Jakarta. Dia menjadi kampiun usai di final mengalahkan rekannya, Ivana Lie,11-1, 11-3.
Setahun sebelumnya, bersama Imelda Wigoena, Vera juga merenggut juara All England 1979 setelah menekuk Atsuko Tokuda/Mikiko Takada (Jepang), 15-3, 10-15, 15-5.
Mereka pun menjadi pasangan ganda putri kedua Indonesia yang sukses di All England setelah Minarni/Retno Kustiyah yang melakukannya pada 1968. Bersama Imelda pula, Vera merebut emas SEA Games Manila 1981.
Zulhas jenguk Verawaty Fajrin. Foto: PAN
Selain itu, Vera sukses merebut medali emas Asian Games VIII/1978 di Bangkok, juga bersama Imelda. Mereka mengalahkan Chiu Yu Fang/Cheng Hui Ming (China) di partai final. Sebelumnya, mereka juga memenangi titel Denmark Terbuka 1978.
ADVERTISEMENT
Di luar itu, masih prestasi besar lainnya. Bersama Eddy Hartono, Vera sebelumnya juga ikut mengantarkan Indonesia memboyong Piala Sudirman 1989.
Mereka menjadi penentu kemenangan tim Garuda 3-2 atas Korea Selatan di final setelah mengatasi Park Joo-bong/Chung Myung-hee, 18-13, 15-3.