news-card-video
24 Ramadhan 1446 HSenin, 24 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Legenda Tinju George Foreman Meninggal Dunia

22 Maret 2025 11:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petinju George Foreman. Foto: DALE de la REY / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Petinju George Foreman. Foto: DALE de la REY / AFP
ADVERTISEMENT
Legenda tinju asal Amerika Serikat, George Foreman, meninggal pada Jumat (21/3) waktu setempat di usia 76 tahun. Hal ini diterangkan oleh pihak keluarga.
ADVERTISEMENT
"Dengan kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan meninggalnya George Edward Foreman Sr. yang kami cintai, yang meninggal dengan tenang pada tanggal 21 Maret 2025 dikelilingi oleh orang-orang terkasih," kata keluarganya dalam sebuah unggahan di Instagram.
Mengutip dari Reuters, George Foreman lahir di Marshall, Texas, pada 10 Januari 1949. Keluarga Foreman lalu pindah ke Houston dan di sanalah ia beserta enam saudaranya dibesarkan oleh seorang ibu tunggal. Tumbuh dalam kemiskinan, Foreman putus sekolah menengah pertama dan sempat terlibat kriminal.
Namun seiring berjalannya waktu, Foreman menjadi salah satu petinju terhebat yang pernah ada dan merupakan rival Muhammad Ali. Kota Houston pun kini ikut berduka usai Foreman meninggal.
Petinju George Foreman (kiri) saat melawan Axel Schulz di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat pada 22 April 1995. Foto: JOHN GURZINSKI / AFP
"Perjalanan George dari jalanan Fifth Ward menuju kesuksesan tinju dan bisnis merupakan sebuah inspirasi," kata Wali Kota Houston John Whitmire dalam sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT
"Ia tidak pernah lupa dari mana asalnya. Houston akan selalu bangga menyebut George Foreman sebagai salah satu dari kita," tandasnya.
George Foreman mempertahankan sabuk juara kelas berat WBA, WBC, dan The Ring sebanyak dua kali lagi sebelum berduel lawan Muhammad Ali pada 1974 di Zaire, yang sekarang menjadi Republik Demokratik Kongo. Itu salah satu duel tinju paling terkenal dalam sejarah, Foreman rasakan kekalahan perdananya di sana.
"Saya adalah petinju kelas berat yang kuat. Saya adalah mesin tinju dan saat itulah pertama kalinya saya mengerahkan semua kemampuan saya dan tidak ada yang berhasil," kata Foreman kepada Reuters pada 2007.