Lewat Kawhi Leonard dan Paul George, Clippers Akan Merajai NBA 2019/20

8 Juli 2019 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawhi Leonard dan Paul George bermain bersama di LA Clippers. Foto: Twitter: ESPN
zoom-in-whitePerbesar
Kawhi Leonard dan Paul George bermain bersama di LA Clippers. Foto: Twitter: ESPN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kawhi Leonard sudah menggenggam pilihan di tangannya dan sudah tahu pula apa yang harus dilakukan. Tapi, dia menunggu dan bikin publik penasaran.
ADVERTISEMENT
Setelah menunda pengumuman ke tim mana dia akan berlabuh, Leonard akhirnya secara resmi diperkenalkan sebagai rekrutan anyar Los Angeles (LA) Clippers pada Sabtu (6/7/2019) waktu Amerika Serikat.
Kedatangan pemain berusia 28 tahun itu ke Los Angeles bukan sesuatu yang mengangetkan karena rumornya sudah merebak sejak musim lalu. Setelah nasibnya tak menentu di San Antonio Spurs, Leonard kerap melayangkan niat membela tim di kota kelahirannya.
Keinginan hengkang itu memang terwujud, tetapi Leonard justru di-trade ke Toronto Raptors. Kendati demikian, Leonard bersikap profesional dengan memberi penampilan penuh determinasi kepada tim asal Kanada tersebut. Hasilnya pun impresif, ia mengantarkan Raptors menjadi juara NBA 2018/19.
“Saya pikir Anda tak bisa menyalahkan seseorang karena ingin pulang (ke kampung halaman). Itulah yang dia sampaikan kepada saya: ‘Saya akan pulang’. Kemudian saya bilang, ‘Kamu telah mengubah banyak hal, dengan apa yang telah kamu capai di Raptors,'” kata Nick Nurse, pelatih Raptors, soal kepergian Leonard seperti dilansir ESPN.
ADVERTISEMENT
“Atas apa yang sudah ia berikan, saya mengucapkan terima kasih. Kini, Raptors akan menatap masa depan dan bertekad mempertahankan gelar juara (tanpa Leonard),” tuturnya menambahkan.
Kawhi Leonard sebetulnya bisa mendapatkan duit lebih banyak jika bertahan di Kanada. Namun, demi bermain di kampung halaman, ia bersedia menerima tawaran kontrak empat tahun dengan biaya 142 juta dolar AS dari Clippers.
Keberhasilan Clippers mendapat tanda tangan Leonard membuat persaingan tim asal Los Angeles kian menarik. Pasalnya, Lakers berhasil mendapatkan pemain berlabel All-Star dalam diri Anthony Davis dan DeMarcus Cousins, selain mampu mempertahankan LeBron James serta Rojon Rondo.
Bahkan, tak cuma menjadi pesaing Lakers, Clippers juga muncul sebagai tim terfavorit untuk menyabet gelar juara NBA 2019/20. Bukan tanpa alasan, tentu saja, karena selain berhasil mendapatkan Leonard, Clippers juga sukses mendaratkan Paul George dari Oklahoma City Thunder.
ADVERTISEMENT
Untuk mendapatkan George, Clippers rela menukar dua pemain potensialnya: Shai Gilgeous-Alexander dan Danilo Gallinari serta tujuh pemain draft di first round. Lantas, bagaimana skenario ini bisa terjadi dan apa implikasinya buat Clippers? Berikut kumparanSPORT akan membedahnya untuk Anda.
Bintang Oklahoma City Thunder, Paul George Foto: Alonzo Adams-USA TODAY Sports
George adalah Kunci Kepindahan Leonard
George adalah alasan mengapa Leonard menunda kepindahan. Laporan ESPN hingga New York Post menyebut Leonard mendesak Clippers merekrut George sebagai syarat transfer. Di lain sisi, Leonard pun melakukan pendekatan personal kepada George agar mau bermain dengannya di Clippers.
Setelah George bersikeras meminta ditukar, Thunder tak bisa berkutik hingga akhirnya menyepakati skenario pertukaran pemain dengan Clippers.
Kawhi Leonard (kiri) berusaha melewati adangan Russell Westbrook. Foto: Reuters/Alonzo Adams
Apakah Pertukaran Ini Setimpal buat Clippers?
Bagi Clippers, melepas dua pilar intinya bisa disebut sebagai pertaruhan karena Shai Gilgeous adalah pemain potensial dan Gallinari adalah topskorer mereka musim lalu. Belum lagi, ada risiko tak mendapat pemain muda berbakat dalam tujuh tahun ke depan karena mesti diberikan kepada Thunder.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, harga ini terbilang pantas untuk mendapatkan Kawhi Leonard dan George. Terlebih, Clippers masih mempertahankan beberapa pemain penting seperti Landry Shamet, Ivica Zubac, Patrick Beverley, Lou Williams, Montrezl Harrell, JaMychal Green, Rodney McGruder.
Mereka adalah sosok-sosok yang menjadi pondasi pelatih Doc Rivers musim lalu yang berhasil mengantarkan Clippers menjejak play-off --kendati dikalahkan Golden State Warriors di ronde pertama.
Para pemain LA Clippers merayakan kemenangan atas Warriors. Foto: Kyle Terada-USA TODAY Sports via Reuters
Dengan demikian, Clippers punya skuat cukup dalam untuk mengarungi musim 2019/20. Gorge dan Leonard juga punya pembawaan yang sama: Pemain bintang yang tidak egois dan saling melengkapi. Leonard dikenal sebagai pemain dengan kemampuan menyerang dan bertahan sama baik --demikian pula dengan George.
Kualitas Leonard terbukti dengan rata-rata 26,6 poin, 7,7 rebound, 3,3 assist, dan 1,8 steal per gim musim reguler lalu. Sementara George dengan 28 poin, 8,2 rebound, 4,1 assist, dan 2,2 steal.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk poin defense, George dan Leonard bakal terbantu hadirnya Beverley yang tersohor sebagai pemain bertahan ciamik. Selain itu, Clippers juga berhasil mendatangkan Maurice Harkless dari Portland Trail Blazers --yang juga piawai dalam bertahan.
Jika Doc Rivers ingin fokus dengan line-up defensif, ia bisa memasang Beverley, Leonard, George, Harkless, dan Harrell. Sementara untuk membuat skuat lebih agresif dalam menyerang, sang pelatih bisa memasang Shamet dan Williams dengan menukar Beverly dan Harkless.
Pemain Oklahoma City Thunder, Paul George, coba merebut bola dari pemain Memphis Grizzlies. Foto: Nelson Chenault-USA TODAY Sports via Reuters
Apakah Tak Ada Risiko Lain?
Menyoal susunan skuat, Clippers boleh dibilang tak terlalu punya masalah karena masih punya beberapa pemain pilar. Tapi, yang bisa menjadi pertanyaan besar adalah bagaimana performa George karena kedua bahunya baru saja dioperasi setelah musim 2018/19 rampung.
ADVERTISEMENT
New York Times bahkan melaporkan waktu pemulihan George belum bisa dipastikan, sehingga berpotensi absen di awal musim. Meski nantinya bisa mentas, apakah performa George akan sebagus sebelum ia naik ke meja operasi?
Menyoal kasus ini, George pernah membuktikan kalau cedera bukan kendala. Pada pertengahan 2014, pergelangan kaki kanan pemain berusia 29 tahun itu sempat patah. Satu setengah tahun kemudian, George bisa bermain di NBA All-Star 2016 karena tampil impresif bersama Indiana Pacers.
Jadi, berharap George masih akan tampil bagus meski baru mendapat operasi bukanlah sesuatu yang berlebihan buat para pendukung Clippers. Terlebih, ia ditopang oleh Leonard dan sederet pemain berkualitas lainnya di Clippers.
***
Ketika Leonard resmi bergabung dengan Raptors musim lalu, Masai Ujiri selaku presiden klub menyebut kalau komitmen Leonard hanyalah memberi kemenangan di setiap pertandingan. Janji itu dibayar lunas dengan memberikan gelar juara pertama dalam sejarah berdirinya Raptors.
ADVERTISEMENT
Situasi serupa terjadi di Clippers. Dengan sosok yang punya determinasi dan komitmen kuat macam Kawhi Leonard plus pemain sekaliber Paul George, serta pondasi tim yang kokoh. Kans Clippers mereka meraih gelar juara NBA untuk pertama kalinya terbuka lebar.