Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Lifter China Disebut Tak Dites Doping, Windy Cantika Tetap Perunggu
30 Juli 2021 13:51 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Cabang olahraga angkat besi di Olimpiade 2020 sempat diterpa isu tidak sedap menyusul dugaan pengunaan doping oleh lifter China Hou Zhihui.
ADVERTISEMENT
Sejumlah media India sebelumnya ramai memberitakan Zhihui tengah menjalani tes doping dengan sampel pertama menunjukkan hasil positif. Sementara, sampel kedua belum diketahui hasilnya.
Jika terbukti, perolehan medali emas Zhihui di nomor 49 kg putri akan didiskualifikasi. Sebagai penggantinya, lifter India Chanu Mirabai berhak atas emas, sementara Windy Cantika Aisah asal Indonesia berhak atas medali perak.
Meski demikian, media India, ANI News, mengakui kesalahan mereka terkait berita tersebut. Kabar Zhihui menjalani tes doping sebelumnya pertama kali diberitakan media tersebut.
"Sebelumnya, ANI telah melaporkan Hou Zhihui akan diuji oleh otoritas anti-doping dan jika dia gagal dalam tes, Chanu berpeluang mendapatkan emas. Tetapi, belum ada pengujian dan itu adalah kesalahan yang tidak disengaja saat melaporkan berita," tulis ANI News, Jumat (30/7).
ADVERTISEMENT
"Dijelaskan bahwa Hou Zhihui tidak menjalani tes anti-doping. Selain itu, tidak ada perkembangan dari prosedur rutin anti-doping yang dilakukan usai kompetisi 49 kg tersebut," lanjut mereka.
Jika kabar ini valid, maka perolehan medali di nomor 49 kg putri tak mengalami perubahan. Zhihui berhak atas emas, Mirabai meraih perak, sementara perunggu tetap menjadi milik Windy.
Di sisi lain, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyatakan pihaknya enggan berspekulasi terkait kabar tersebut.
"Itu kan sifatnya harus ofisial. Ini kan kalau belum terbukti, mereka (IOC dan panitia penyelenggara) belum boleh bicara ke siapa pun sekarang. Kalau mereka ngomong [tanpa bukti], bisa dikomplain," ujar Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari ketika dihubungi kumparan, Rabu (28/7).
ADVERTISEMENT
"Jika ada potensi untuk dicek ulang, berarti kan ada keraguan terkait doping. Kami tidak mau berspekulasi dan hanya ingin berpaku pada informasi yang sifatnya ofisial. Kami tidak mau berspekulasi dengan berita yang belum ofisial," tandasnya.
***