Liga Champions? Maaf, Kai Havertz Harus Ikut Ujian Sekolah

16 Maret 2017 3:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Havertz, absen berlaga karena ujian. (Foto: Bayer Leverkusen)
zoom-in-whitePerbesar
Havertz, absen berlaga karena ujian. (Foto: Bayer Leverkusen)
Karier dan pendidikan adalah dua jalan yang sulit digabungkan. Akibatnya, banyak orang berkelakar bahwa mayoritas pesepakbola lebih memilih mengejar karier karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan jika tidak mengolah Si Kulit Bulat.
ADVERTISEMENT
Di balik banyaknya anggapan seperti itu, rupanya masih ada pesepak bola yang peduli terhadap pendidikan. Salah satunya adalah pemain muda Bayer Leverkusen, Kai Havertz. Havertz, selain kini tengah menjalani karier sebagai pemain sepak bola profesional, juga masih duduk di bangku sekolah. 
Apes bagi pemain 17 tahun tersebut. Statusnya sebagai pelajar ternyata membuatnya harus meninggalkan Leverkusen pada laga penting. Pertandingan hidup-mati antara Atletico Madrid dan Leverkusen, Kamis (16/3/2017) dini hari WIB, tidak dapat diikuti oleh Havertz karena dia tengah mengikuti ujian.
Absennya Havertz dalam laga ini sendiri dijelaskan oleh akun Twitter resmi Leverkusen, sehari sebelum partai 16 besar leg kedua tersebut dimulai. “Havertz tengah menjalani ujian penting di sekolah,” ujar akun Twitter resmi Leverkusen.
ADVERTISEMENT
Tidak bermainnya Havertz pun bakal mengurangi kualitas permainan Leverkusen. Sejak diberi kepercayaan untuk tampil sejak Oktober tahun lalu, Havertz perlahan mampu menunjukkan kemampuannya. Dia bahkan mulai diberi kepercayaan untuk menggantikan posisi Hakan Calhanoglu yang diskors hingga akhir musim ini.
Dengan tidak hadirnya Havertz di lapangan, pelatih Leverkusen, Tayfun Korkut, bakal pusing tujuh keliling. Sebab, ketidakhadiran Havertz menambah persoalan Korkut karena lima pemain Leverkusen telah lebih dulu absen.
Apa yang dilakukan oleh Havertz sebenarnya mulai lazim terjadi pada pesepak bola muda yang kini mulai banyak di Eropa. Pada 2016 lalu, Gianluigi Donnarumma harus absen pada tur pramusim Milan karena tengah memasuki masa ujian akhir.
Nah, contoh dari Havertz dan Donnarumma itu seharusnya diikuti oleh para pesepak bola belia kita.
ADVERTISEMENT