Lucia Sriati: Ibu Anthony Ginting yang Ikut Geregetan di Setiap Laga

26 Agustus 2018 13:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lucia Sriati (tengah) Ibu Anthony Sinisuka. (Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lucia Sriati (tengah) Ibu Anthony Sinisuka. (Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kehadiran sosok orang tua tentu menjadi motivasi tambahan bagi para atlet untuk membungkus pertandingan dengan kemenangan. Nah, bagi orang tua, terkadang duduk di tribune lebih membuat gugup ketimbang sang atlet itu sendiri.
ADVERTISEMENT
"Ny, apik Nak! Turunin, silang-silang! Sabar Thony, sabar!" begitu teriakan Lucia Sriati, ibu dari Anthony Sinisuka Ginting.
Ya, hadir di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu 25 Agustus 2018, Lucia Sriati bersama suami, Edison Ginting, mendukung langsung sang anak yang tengah bertanding di fase 16 besar nomor perorangan bulu tangkis Asian Games 2018.
Berangkat dari rumahnya di Cimahi, Jawa Barat, Lucia berbekal tekad kuat menyaksikan perjuangan Thony --begitu Anthony dipanggil keluarga-- usai sempat cedera di kala tampil di final beregu putra.
Saat itu pun, meski tak hadir langsung di Istora, hati Lucia teriris melilhat sang anak berguling-guling di lapangan. Puncaknya, Anthony tak bisa melanjutkan pertandingan meski sudah memaksa tetap berdiri melawan Shi Yuqi (China).
ADVERTISEMENT
Kepada kumparanSPORT, Lucia bercerita dengan menggebu-gebu soal momen tersebut. Keluar lapangan sambil ditandu, momen itu membuat Anthony terlahir sebagai tunggal kesayangan publik.
"Lihat di televisi, lihat wasitnya maksa Anthony berdiri. Sakit betul hati saya. Penonton banyak yang nangis, saya berkaca-kaca. Geregetan saja sama wasit, minta time out saja tidak dikasih," kata Lucia membuka kisahnya.
"Waktu kecil, saat Thony umur 9 tahun, dia diliciki wasit. Saya samperin wasitnya, bilang tak pintar kau pimpin pertandingan. Setelah cedera itu, Anthony kirim foto sudah senyum. Tenang hati saya," imbuhnya sambil menunjukkan foto kiriman sang anak via WhatsApp.
Pebulu tangkis tunggal putra  Anthony Sinisuka Ginting (Tengah) cedera saat melawan pebulu tangkis tunggal putra Cina Cina Shi Yuqi, Rabu (22/8).  (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Jessica Margaretha)
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting (Tengah) cedera saat melawan pebulu tangkis tunggal putra Cina Cina Shi Yuqi, Rabu (22/8). (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Jessica Margaretha)
Anthony sendiri merupakan tunggal andalan PBSI yang dipanggil ke Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) sejak Januari 2013. Pemain asal PB SGS PLN Bandung itu telah menjuarai Korea Open Super Series 2017 dan Indonesia Masters 2018 Super 500.
ADVERTISEMENT
Di balik sosoknya sebagai ujung tombak di lapangan, Lucia sendiri menyebut bahwa Anthony adalah tipikal anak pendiam. Termasuk kala pemain kelahiran Cimahi, 20 Oktober 1996 itu menanggapi dukungan para fans maupun cibiran para haters.
"Thony di rumah pendiam. Kalau ditanya juga suka no comment. Haha. Saat masih kecil main pun, dibimbing ganti shuttlecock saja harus saya yang bilang. Dia pegang raket sejak 5 tahun, selain Thony ada tiga anak saya yang main bulu tangkis juga, tapi cuma asal main," tutur Lucia Sriati.
"Tadi (Sabtu 25 Agustus) saya teriak sabar, kalau tidak, dia main hantam saja. Tadi masih kelihatan masih capek. Saya selalu berdoa jangan sampai rubber game. Cedera (lawan Shi Yuqi) baru pertama kali ini. Di lapangan tidak pernah cedera sampai harus retired," ujarnya menambahkan.
ADVERTISEMENT
Aksi pebulu tangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, di Asian Games 2018. (Foto: Antara/Nafielah Mahmudah)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi pebulu tangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, di Asian Games 2018. (Foto: Antara/Nafielah Mahmudah)
Lantas, setelah puja-puji dan aplaus ditujukan kepada sang anak, bagaimana pendapat Lucia? Wanita berusia 58 tahun itu hanya berpesan singkat untuk sang anak: ingat Tuhan.
"Harus takut Tuhan. Kalau takut nanti bisa jaga kelakuan, jangan mentang-mentang banyak uang. Tapi, dia sering curhat ke saya. Kalau pulang ke rumah pun, masih di jalan sudah pesan dendeng balado dan sup ayam."
"Thony juga anaknya pintar. Hadiah paling berkesan itu saat dia dapat beasiswa di SMP. Nanti kalau dia juara (Asian Games 2018), saya ingin Thony masuk peringkat lima besar dunia. Supaya uang sponsornya naik. Haha," kelakar Lucia Sriati menutup kisahnya.