Malaysia Masters 2020: Fajar/Rian Menjejak ke Perempat Final

9 Januari 2020 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, di Malaysia Masters. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, di Malaysia Masters. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fajar Alfian/Mohammad Rian Ardianto menambah skuat ganda putra Indonesia di perempat final Malaysia Masters 2020.
ADVERTISEMENT
Kemenangan 21-16 dan 21-14 atas Choi Sol-Gyu/Seo Seung-Jae pada Kamis (9/1/2020) adalah kunci yang membukakan pintu laga babak delapan besar tersebut.
Sayangnya, hasil serupa tidak diraih wakil ganda campuran Indonesia, Ricky Karandasuwardi/Pia Zebadiah Bernadet. Pertandingan di Court 1 itu mereka tutup dengan kekalahan 13-21 dan 23-25 dari Wang Yilyu/Huang Dongping.
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, di Malaysia Masters. Foto: Dok. PBSI
Fajar/Rian tidak mengawali laga di Court 3 Axiata Arena, Kuala Lumpur, ini dengan menggebu-gebu. Sebaliknya, justru Choi/Seo yang menyerang dengan berapi-api.
Namun, ganda putra Korea Selatan ini jadi rentan eror. Kondisi demikian menjadi keuntungan besar bagi Fajar/Rian. Ditambah lagi, Fajar/Rian bermain dengan lebih ringkas.
Kalau serangan bsa diputus dengan cepat, mereka hanya membutuhkan satu atau dua pukulan sebelum melesakkan smash. Cara seperti ini melindungi Fajar/Rian dari eror reli panjang. Akibatnya, Fajar/Rian bisa menjaga keunggulan 11-7 di interval sampai 15-7.
ADVERTISEMENT
Ditambah lagi, pertahanan Choi/Seo cukup ringkih. Mobilitas keduanya kurang oke untuk mengantisipasi rangkaian pukulan menyilang Fajar/Rian.
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, di Malaysia Masters. Foto: Dok. PBSI
Fajar/Rian juga berulang kali melepaskan smash yang mengarah ke salah satu pemain. Metode ini bekerja dengan baik karena lawan jadi tidak punya kesempatan untuk mengembangkan permainan. Cara ini pula yang dipakai Fajar/Rian untuk menggamit keunggulan 15-10.
Choi/Seo bukannya tidak berkutik sama sekali. Ambil contoh saat tertinggal 14-18. Dengan percaya diri mereka memaksa Fajar/Rian untuk bermain bertahan.
Hasilnya juga tidak mengecewakan. Choi melesakkan jumping smash dari area belakang dengan arah menyilang. Fajar yang berada di lapangan kiri gagal menangkal. Skor berubah menjadi 15-18.
Untungnya, Fajar/Rian tidak kehilangan gim pertama. Game point 20-15 memang tidak langsung dikonversi menjadi kemenangan. Akan tetapi, itu hanya penundaan satu poin dari Choi/Seo. Kemenangan 21-16 menjadi modal bagi Fajar/Rian untuk berlaga di gim kedua.
ADVERTISEMENT
Menyerang dengan agresif, tetapi sporadis, sama saja dengan bohong. Bukannya merepotkan lawan malah membikin susah sendiri. Hal itu menimpa Choi/Seo. Mereka kehilangan dua poin di awal gim kedua karena serangan mereka kandas dihantam net.
Sempat memberikan perlawanan kepada Fajar/Rian dengan mengimbangi 3-3, Choi/Seo mati gaya. Fajar/Rian kembali merebut dominasi dengan serangan sengit mereka. Akibatnya, Fajar/Rian berlari jauh dan memimpin 11-4 di interval.
Situasi tidak berubah pasca-jeda. Sadar bahwa Choi/Seo tidak punya daya jelajah yang mumpuni, Fajar/Rian mewarnai duel dengan rentetan pukulan menyilang. Choi/Seo dibuat sibuk mengejar shuttlecock ke sana ke mari. Sistem tersebut membuat Fajar/Rian mengontrol laga.
Situasi tambah menguntungkan karena tempo seperti ini membuat Choi/Seo tambah sering melakukan kesalahan sendiri. Efeknya, Fajar/Rian bisa unggul sampai 17-9.
ADVERTISEMENT
Nah, Choi/Seo mulai memberi perlawanan. Mereka mengamankan lima angka beruntun dan menggeser kedudukan menjadi 14-18.
Namun, upaya tersebut seperti terlambat. Fajar/Rian tetap di atas angin dan mengamankan match point 20-14. Tanpa kesulitan berarti, kemenangan 21-14 diraih. Yep, poin kemenangan itu didapat lewat service cerdik Rian yang tidak dapat diantisipasi Choi/Seo.
Torehan 21-16 dan 21-14 di babak kedua ini memastikan Fajar/Rian baku hantam melawan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di perempat final Malaysia Masters 2020 pada Jumat (10/1/2020). Itu berarti, Indonesia sudah punya satu wakil ganda putra di semifinal.