Malaysia Masters 2020: Praveen/Melati Terhenti di Babak Pertama

8 Januari 2020 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Aksi ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Tidak ada laga babak kedua Malaysia Masters 2020 untuk Praveen Jordan/Melati Daeva. Kepastian pahit itu mesti ditelan akibat kekalahan 18-21 dan 13-21 dari wakil tuan rumah, Man Wei Chong/Tan Pearly Koong Le, pada Rabu (8/1/2020).
ADVERTISEMENT
Duel sengit khas laga ganda menjadi tantangan yang mesti dihadapi Praveen/Melati di awal gim pertama. Kejutannya ganda campuran yang mendapatkan tiket babak pertama via kualifikasi ini sanggup melepaskan pukulan-pukulan sengit yang mematikan langkah Praveen/Melati.
Kecenderungannya, Chong melesakkan tubian jumping smash yang mengarah ke tubuh lawan. Taktik ini cukup berhasil karena berhasil mengantar Chong/Le pada keunggulan 11-9 di interval.
Chong/Le tetap menekan usai interval. Dalam keadaan tertinggal, Praveen/Melati masih saja membuat eror. Praveen/Melati bukannya tidak berkutik sama sekali. Tak cuma meredam serangan, mereka juga bisa menyerang balik.
Masalahnya adalah akurasi. Smash Praveen kembali menjadi senjata makan tuan karena beberapa kali menabrakkan shuttlecock ke net. Pun dengan pengembalian depan net Melati yang acap berbuah eror.
ADVERTISEMENT
Tumpukan kesalahan ini menjadi durian runtuh bagi Chong/Le. Mereka sanggup memimpin jauh hingga 16-11. Praveen/Melati memang sempat bangkit dan memangkas ketertinggalan menjadi 14-17. Namun, kebangkitan itu seperti terlambat. Chong/Le juga yang menyelesaikan gim pertama dengan kemenangan 21-18.
Kekalahan di gim pertama adalah sebenar-benarnya alarm tanda bahaya bagi Praveen/Melati. Bagaimana tidak? Kalau kalah di gim kedua, langkah mereka di Malaysia Masters 2020 selesai. Kondisi ini tambah suram jika mengingat Malaysia Masters sebagai turnamen pembuka musim 2020.
Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti. Foto: Dok. PBSI
Masalahnya, Praveen/Melati belum mampu menemukan ritme permainan di gim kedua. Chong/Le bahkan unggul jauh hingga 10-3. Berbeda dengan gim pertama, Praveen/Melati hampir tidak bisa melesakkan serangan krusial di kurun ini.
Situasi tambah parah ketika Melati kehilangan kendali sehingga pengembalian lebarnya membuat shuttlecock terjatuh di luar lapangan. Eror itu berujung fatal karena mengganjar Chong/Le dengan keunggulan 11-3 di interval.
ADVERTISEMENT
Padunya permainan Chong/Le menjadi senjata mematikan bagi Praveen/Melati. Le yang cenderung mengambil posisi di area net juga dapat diandalkan sebagai playmaker yang mengamankan area belakang.
Keseimbangan menjadi kunci. Itu belum ditambah dengan footwork keduanya yang sangat lincah sehingga berdampak besar pada daya jelajah. Meski Praveen/Melati berulang kali berusaha mengirim rangkaian pukulan menyilang, coverage yang luas itu membuat Chong/Le tetap dapat merespons serangan.
Akibatnya fatal bagi Praveen/Melati. Mereka tidak sanggup merebut keunggulan, sementara Chong/Le bisa mendulang poin dengan leluasa, mulai dari 12-3 sampai 16-9.
Praveen/Melati sempat menghambat laju Chong/Le dengan mengamankan tiga poin beruntun, mengubah ketertinggalan 9-19 menjadi 12-19. Namun, kondisi itu sempalan belaka karena pada akhirnya Chong/Le menang 21-13 di gim kedua.
ADVERTISEMENT