Malaysia Masters: Hantam Wakil Denmark, Jonatan Christie ke 8 Besar

9 Januari 2020 17:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, di Malaysia Masters 2020.
 Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, di Malaysia Masters 2020. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Tunggal putra Indonesia dipastikan masih memiliki wakil di perempat final Malaysia Masters 2020. Kepastian ini direngkuh lewat kemenangan 22-20 dan 21-13 yang dibukukan Jonatan Christie atas Rasmus Gemke pada Kamis (9/1/2020).
ADVERTISEMENT
Malaysia Masters edisi kali ini ganas betul. Tiga tunggal putra Indonesia dilumat di babak pertama. Mereka ada Shesar Hiren Rhustavito, Tommy Sugiarto, dan Anthony Ginting. Makanya, Jonatan menjadi satu-satunya harapan yang tersisa bagi Indonesia di sektor tunggal putra.
Permainan sengit langsung muncul di awal laga. Bagaimana tidak sengit? Setiap laga di sini adalah penentuan. Kalau kalah, ya, langkahmu selesai.
Kondisi itu terefleksikan dari reli sengit yang muncul sampai di kedudukan 5-5. Dalam dua reli terakhir, Jonatan dominan mencecar Gemke dengan tubian smash.
Penutupnya serupa: Pengembalian ke sudut sulit. Namun, hasilnya berbeda.
Yang pertama berhasil memberinya keunggulan 5-4 karena Gemke salah langkah saat merespons. Yang kedua berbuah poin penyama kedudukan 5-5 karena penempatan shuttlecock Jonatan keliru sehingga dinyatakan out.
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, di Malaysia Masters 2020. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Setelahnya, keunggulan justru jatuh ke tangan Gemke. Pemain Denmark ini berhasil memimpin 10-6. Poin ke-10 itu merupakan hasil kawin silang antara agresivitasnya dan kesalahan lawan.
Gemke menyibukkan Jonatan dengan rentetan pukulan menyilang. Begitu Jonatan terpancing dengan tempo permainan yang ia sodorkan, Gemke menerjang dengan tubian smash.
Jonatan sebenarnya bisa menggapai shuttlecock. Namun, ia melakukan eror sehingga gagal membuat shuttlecock melintas melewati bibir net. Skenario serupa digunakan Gemke untuk menyegel keunggulan 11-6.
Tertinggal 6-12 tidak membuat Jonatan patah arang. Kalau dulu ia bisa merengkuh 11 poin beruntun dan membalikkan keadaan, mengapa sekarang tidak? Terbukti, Jonatan mampu memutus torehan poin Gemke dan merebut keunggulan 13-12.
Dalam kondisi seperti ini, catatan untuk Jonatan tetap sama: Jangan ceroboh, jangan kendurkan tekanan. Toh, bukan sekali dua kali Jonatan menelan kekalahan walau unggul lebih dulu.
ADVERTISEMENT
Contoh kasusnya dalam laga ini ada saat Jonatan memimpin 15-14. Gemke seperti mendapat angka cuma-cuma karena Jonatan mengangkat shuttlecock dengan ceroboh sehingga berakhir eror.
Setelahnya, Gemke kembali mendapat angka karena Jonatan terlambat merespons serangan. Ya, sudah. Gemke unggul lagi 16-15. Untunglah Jonatan segera bangkit dan memenangi reli sehingga skor imbang lagi 16-16.
Meski unggul 19-17, Jonatan belum aman. Eror mengintai kapan saja. Tak perlu waktu lama untuk membuktikannya. Dalam kedudukan tersebut, Jonatan dan Gemke terlibat dalam reli sengit dan panjang.
Ketimbang adu smash, reli itu lebih dominan dengan adu drive. Awalnya, sih, semua baik-baik saja. Jonatan bisa mengatasi perlawanan Gemke dan menyerang balik.
Sialnya, poin melayang dari tangan Jonatan. Itu semua karena pengembalian backhand Jonatan gagal menyeberangkan shuttlecock ke bidang permainan lawan. Situasi tambah menyebalkan karena Gemke mendapatkan game point 20-19 dengan cara serupa.
ADVERTISEMENT
Harapan Jonatan untuk menutup gim pertama belum lindap. Kali ini giliran Gemke yang melakukan dua eror beruntun. Pertama, shuttlecock-nya menabrak net. Kedua, pengembaliannya membuat shuttlecock terlempar dari lapangan.
Benar saja. Keputusannya untuk melawan serangan Gemke dengan dorongan yang membuat shuttlecock mengincar tubuh Gemke terbukti ampuh.
Gemke tidak siap dengan serangan tersebut. Bukannya mementahkan, ia malah menghindar. Shuttlecock jatuh tepat di sebelahnya. Gim pertama tuntas dengan kemenangan 22-20 untuk Jonatan.
Gim kedua dibuka dengan situasi yang mengawali gim pertama: Reli sengit, kejar mengejar skor, dan adu tangkas depan net. Hasilnya, kedudukan imbang melulu, mulai dari 1-1 sampai 5-5.
Kedudukan 5-5 tersebut sepertinya menjadi titik balik Jonatan. Dari sana, ia sanggup merawat keunggulan hingga memimpin 11-8 di interval.
ADVERTISEMENT
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, di Malaysia Masters 2020. Foto: Dok. PBSI
Jonatan mendikte Gemke lewat permainan sengit dan cepat usai interval. Asalkan tidak melakukan eror sendiri, permainan seperti ini ampuh untuk meredam Gemke. Buktinya, Jonatan bisa unggul 15-8.
Masalahnya, Gemke juga menemukan cara untuk meladeni permainan Jonatan. Tiga angka beruntun didapatnya lewat taktik serupa: Merespons dengan permainan cepat sejak service.
Dengan cara itu, Jonatan tidak punya waktu untuk membangun serangan. Tidak ada reli panjang dalam serangan tersebut. Paling banyak lewat tiga pukulan, poin sudah dapat disegel Gemke.
Jonatan berhasil bangkit. Walau Gemke menggeser kedudukan 12-19 menjadi 13-19, Jonatan sanggup mengantongi match point 20-13.
Lantas, dengan jumping smash yang diarahkan ke sisi kiri Gemke, Jonatan menutup duel dengan kemenangan 21-13 di gim kedua. Jonatan berhak turun arena di perempat final Malaysia Masters 2020 pada Jumat (10/1/2020).
ADVERTISEMENT