Marcus/Kevin ke Final Fuzhou China Open 2019

9 November 2019 17:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Psangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, di Fuzhou China Open 2019. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Psangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, di Fuzhou China Open 2019. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Aman. Tiket final Fuzhou China Open 2019 berhasil digenggam Indonesia.
ADVERTISEMENT
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menuntaskan perayaannya dengan cepat. Laga pemungkas sudah di depan mata meski kepastian soal lawan belum diraih.
Entah Aaron Chia/Soh Wooi Yik atau Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, bagi Marcus/Kevin, semuanya tak lebih penting daripada kemenangan dan gelar juara itu sendiri.
Marcus/Kevin menutup duel semifinal melawan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty pada Sabtu (9/11/2019) dengan kemenangan. Ganda putra India itu takluk 16-21 dan 20-22 di hadapan Marcus/Kevin.
Psangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, di Fuzhou China Open 2019. Foto: Dok. PBSI
Angka pertama jatuh ke tangan Rankireddy/Shetty. Itu adalah buah dari eror Kevin yang menutup reli panjang di duel pertama. Pengembalian Kevin membuat shuttlecock membentur net.
Namun, itu tidak menjadi satu-satunya poin Rankireddy/Shetty di awal gim. Rankireddy/Shetty melangkah hingga 3-1. Poin ketiga itu didapat berkat smash Shetty yang diarahkan ke posisi berdiri antara Marcus dan Kevin terlambat diantisipasi. Service return Marcus membuat kedudukan bergeser menjadi 2-3.
ADVERTISEMENT
Flick service lawan berujung buntung. Marcus langsung menyambar dengan jumping smash yang tidak mampu dimanfaatkan Rankireddy. Manuver itu memampukan Marcus/Kevin mengejar jadi 4-5.
Reli sengit dalam kedudukan ini ada dua bagian. Pertama rangkaian pukulan jauh, kedua adu drive. Sialnya, Marcus/Kevin kehilangan angka sehingga keunggulan Rankireddy/Shetty bertambah jadi 6-4.
Tentu saja masih terlalu cepat bagi Marcus/Kevin untuk melempar handuk. Tidak cuma menyamakan kedudukan jadi 7-7, mereka bisa mengubah kedudukan 8-7 menjadi 9-7 dengan memanfaatkan pengembalian lawan yang kelewat melebar. Skenario serupa dilakukan Rankireddy sehingga keunggulan Marcus/Kevin bertambah jadi 10-7.
Jelinya penempatan shuttlecock Rankireddy/Shetty membuahkan hasil menggembirakan bagi mereka. Ganda India itu memaksa reli dalam adu drive cepat. Marcus/Kevin tentu saja merapatkan jarak hingga ke depan net.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, kecerdikan Shetty tampak betul di momen ini. Ia menyelesaikan reli dengan melepaskan drive yang membuang shuttlecock ke belakang posisi Marcus/Kevin berdiri. Cara ini menggeser skor 8-10 menjadi 9-10.
Unggul 11-9 di interval, Marcus/Kevin melaju hingga 14-9. Akan tetapi, torehan poin mereka terhenti akibat Kevin ragu-ragu saat berusaha menangkap shuttlecock. Alih-alih melepas pukulan balasan, Kevin justru gagal menyambut shuttlecock.
Lawan memangkas jarak hingga 12-15. Dalam kedudukan itu, Kevin menyambar service lawan dengan pukulan tanggung dan cerdik sekaligus. Ia melepaskan pukulan melebar yang bisa saja membuat lawan salah membaca penempatan shuttlecock karena dekat dengan garis lapangan.
Keputusan itu jitu. Rankireddy/Shetty terjebak sehingga kehilangan shuttlecock. Kedudukan bergeser menjadi 16-12.
Keunggulan itu belum cukup bagi Herry IP. Dari bench pelatih ia berteriak 'FOKUS!' kepada kedua anak didiknya.
ADVERTISEMENT
Rankireddy/Shetty belum habis, mereka memangkas jarak menjadi 15-17. Shetty punya peran besar di sini. Ia menyambar pengembalian Kevin dengan jumping smash yang diarahkan ke tubuh Marcus.
Flick service Kevin mengubah kedudukan jadi 19-15. Flick service itu bisa dikembalikan oleh Shetty. Akan tetapi Kevin langsung menyambar dengan jumping smash ke tubuh Shetty. Target yang disasar tersungkur, Marcus/Kevin mendulang poin.
Game point 20-15 tidak langsung berhasil diubah Marcus/Kevin menjadi kemenangan. Mereka kembali kalah di adu drive. Skenario ini acap membuat Marcus/Kevin melakukan kesalahan sendiri, terutama Kevin yang memang sering bertugas mengover area depan net.
Kabar baik bagi suporter Indonesia tetap datang dari Court 1 Haixia Olympic Sports Center. Marcus/Kevin menutup gim pertama dengan kemenangan 21-16 begitu pengembalian Shetty membenturkan shuttlecock ke net.
ADVERTISEMENT
Psangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, di Fuzhou China Open 2019. Foto: Dok. PBSI
Keunggulan 2-0 diamankan Rankireddy/Shetty di awal gim kedua. Kedudukan bergeser menjadi 1-2 berkat smash Marcus yang menutup reli 28 pukulan dengan poin pertama untuknya dan Kevin.
Jatuh bangun Marcus dalam reli 52 pukulan di kedudukan 1-3 tidak sia-sia. Gempuran serangan lawan tetap bisa diredam meski ia dua kali terjatuh.
Namun, keadaan bisa berbalik. Begitu kendali serangan direbut Marcus/Kevin, tidak ada yang boleh disia-siakan. Kevin melesakkan jumping smash keras yang membuat lawan melakukan eror. Shuttlecock mencium net, Marcus mengacungkan tinju merayakan kemenangan poin.
Pengembalian tanggung acap menjadi musuh Rankireddy/Shetty di laga ini. Manuver seperti itu menjadi makanan empuk bagi Marcus/Kevin untuk menghimpun serangan bahkan melepaskan smash tajam. Cara itulah yang digunakan duo berjuluk Minions ini menyamakan kedudukan menjadi 4-4.
ADVERTISEMENT
Pun demikian saat mengimbangi skor jadi 5-5. Pengembalian tanggung Shetty saat merespons smash keras Marcus menjadi senjata makan tuan. Eror kembali muncul, shuttlecock gagal menyeberang ke bidang permainan Marcus/Kevin.
Tubian smash Marcus/Kevin berulang kali menjadi antagonis bagi lawan, termasuk Rankireddy/Shetty. Salah satu contoh kasusnya di laga ini muncul saat Marcus/Kevin merapatkan kedudukan jadi 7-8. Kevin berkali-kali melepaskan smash yang lama kelamaan membuat Shetty terduduk sebelum akhirnya gagal menerima shuttlecock.
Meski demikian, Rankireddy/Shetty bisa melangkah hingga 10-8. Jumping smash Kevin menjadi bumerang karena kehilangan akurasi dan membentur net. Kondisi itu cukup ironis mengingat Kevin-lah yang menekan lawan dalam situasi ini.
Marcus/Kevin mengopi taktik lawan. Cara serupa digunakan Kevin untuk memastikan ia dan Marcus menutup interval dengan keunggulan 11-10. Intinya, jangan kasih kesempatan kepada lawan.
ADVERTISEMENT
Psangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, di Fuzhou China Open 2019. Foto: Dok. PBSI
Duel langsung sengit setelah interval pertama gim kedua tuntas. Rankireddy/Shetty mencecar Marcus/Kevin dengan tubian smash. Marcus/Kevin mengubah posisi menjadi sejajar demi mengamankan shuttlecock dengan manuver defensif berupa pukulan datar.
Tempo reli sempat menurun untuk beberapa detik. Namun, momen itu ibarat umpan brilian dari ganda India. Pertahanan Minions mengendur, Rankireddy menghantam dengan smash yang mengarah ke tubuh Marcus. Dengan cara itu Rankireddy/Shetty menyamakan kedudukan jadi 11-11.
Rankireddy/Shetty sempat di atas angin. Mereka dapat merepotkan Marcus/Kevin dan membuat ganda terbaik dunia itu tertinggal 14-16. Entah sekeras apa latihan yang diberikan Flandy Limpele kepada Rankireddy/Shetty.
Yep, Flandy adalah mantan pebulu tangkis Indonesia. Ia bertandem dengan Eng Hian dalam nomor ganda putra. Ia juga pernah dididik oleh pelatih Marcus/Kevin sekarang, Herry IP. Di nomor ganda campuran, ia pernah menjadi juara Asia bersama Vita Marissa pada 2008.
ADVERTISEMENT
Oke, kembali pada laga. Rankireddy/Shetty masih mampu menjaga keunggulan, setidaknya hingga 18-17. Namun, Marcus/Kevin berhasil menyamakan kedudukan menjadi 18-18 karena Rankireddy/Shetty kehilangan kontrol saat mengembalikan pukulan.
Rankireddy/Shetty juga belum habis. Mereka mengimbangi menjadi 19-19 lewat kemenangan dalam duel yang didominasi pukulan cepat.
Marcus/Kevin merengkuh match point 20-19 lewat kemenangan di reli sengit. Reli 28 pukulan ditutup dengan kesalahan Rankireddy yang menabrakkan shuttlecock ke net.
Pengembalian yang keluar membuat Marcus/Kevin kehilangan angka. Kedudukan jadi 20-20. Kesempatan Rankireddy/Shetty terbuka lagi.
Akan tetapi, jumping smash Kevin kembali bekerja setelahnya. Manuver itu membuat lawan kembali melakukan kesalahan sehingga Marcus/Kevin memimpin lagi 21-20.
Semakin kritis skor, semakin sengit reli. Pemandangan itulah yang muncul dalam kedudukan 21-20. Marcus/Kevin cukup kepayahan menangani perlawanan Rankireddy/Shetty.
ADVERTISEMENT
Pun demikian di kubu lawan. Shetty sampai mengembalikan shuttlecock dalam posisi setengah berlutut. Hebatnya, pukulannya tetap akurat dalam posisi seperti itu.
Meski demikian, Marcus/Kevin menutup reli dengan teriakan fierce. Pengembalian tanggung lawan disambar Kevin dengan smash depan net yang tidak mampu diantisipasi. Itu berarti, Marcus/Kevin berhak berlaga di final pada Minggu (10/11/2019).