Marthin Losu Harapkan Dukungan Masyarakat Lebih Besar

9 Oktober 2018 19:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marthin Losu (tengah) saat merayakan kemenangan, Selasa (9/10/2018). (Foto: Sandi Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Marthin Losu (tengah) saat merayakan kemenangan, Selasa (9/10/2018). (Foto: Sandi Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Marthin Losu menyumbangkan perunggu Asian Para Games 2018 dari cabang olahraga para sepeda. Meski begitu, masih ada yang mengganjal buat Marthin.
ADVERTISEMENT
Menjalani balapan di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Selasa (09/10/2018), Marthin bersaing dengan para atlet lainnya di nomor road race C5 putra. Termasuk di dalamnya ada juga nama Lai Shanzhang dari China (peraih perak) dan Ahmad Tarmizi Zuhairie asal Malaysia (peraih emas).
Ada hambatan rasa lelah yang dirasakan Marthin di tengah balapan. Maka itu, dia melihat raihan perunggu sudah memuaskan, meski tentunya belum maksimal.
"Saya pribadi memang maunya dapat emas pastinya, tetapi ini pengalaman saya pertama (di Asian Para Games 2018). Strategi awal sudah berjalan lancar, tapi saya miss saat sprint sendiri di luar grup. Akhirnya saya habis di sprint akhir dan kesusul China. Secara keseluruhan saya puas akan medali ini," ujar Marthin ditemui seusai balapan.
ADVERTISEMENT
"Untuk hambatan, semua atlet ada masalah masing-masing. Buat saya pribadi, cuaca memang panas dan pada pegangan di tangan kanan ada yang lurus. Hal itu bikin punggung saya agak berat. Tapi, ini bukan alasan. Ini kesalahan saya tak menyiapkan alat sebaik mungkin," katanya menambahkan.
Soal cuaca panas, memang pertandingan tadi dilangsungkan di waktu menjelang siang, yaitu pukul 10.00 - 11.00 WIB. Di waktu tersebut, matahari sedang bersinar cukup terik. Rasa panas itu dirasakan semua pebalap, sehingga mereka mengambil strategi untuk tidak buru-buru melakukan sprint. Marthin sudah mengambil langkah yang tepat.
Marthin Losu, atlet para sepeda Indonesia. (Foto: Sandi Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Marthin Losu, atlet para sepeda Indonesia. (Foto: Sandi Firdaus/kumparan)
Lebih dari itu, Marthin merasa sepi saat menjalani balapan. Ya, seperti hari pertama perlombaan, hari kedua memang menyajikan suasana kosong di kursi penonton Srikuit Internasional Sentul. Hanya ada beberapa anak sekolah di situ. Marthin pun meminta masyarakat agar bisa memberikan dukungan lebih maksimal di pertandingan-pertandingan lainnya.
ADVERTISEMENT
"Jujur ini (Asian Para Games 2018) adalah momentum untuk kami atlet difabel. Saya berharap masyarakat datang lihat kami, merasakan bahwa kami juga bisa melakukan hal yang sama dengan orang normal. Jadi, saya berharap dukungan masyarakat lebih besar lagi, apalagi kita tuan rumah jadi semakin maksimal. Kepada para difabel yang lain, kalian juga bisa," pungkasnya.
Sejauh ini, Indonesia masih sulit menembus lima besar perolehan medali Asian Para Games. Dengan raihan 8 emas, 11 perak, dan 17 perunggu, Indonesia masih tertahan di posisi keenam. Tentu butuh dukungan lebih besar agar posisi 'Merah-Putih' terdongkrak.