Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Edwards mengaku tak sengaja melakukannya. Dia hendak melepas tendangan kaki kiri dengan tangan kiri mengangkat ke atas dan kepala Belal bak tampak menyambut tangannya itu.
Masalahnya, posisi jari tangan kiri Edwards saat momen tersebut sedang dalam kondisi agak terbuka. Alhasil, tercoloklah mata kanan Belal.
Dampaknya cukup berbahaya. Belal mengaku sempat tak bisa melihat setelahnya dan darah mengucur dari mata kanannya.
Berangkat dari insiden Belal Muhammad dan Leon Edwards ini, diskusi yang kemudian muncul di publik adalah tentang sarung tangan UFC. Beberapa menyebut bahwa desain sarung tangan itu perlu diganti.
Salah satunya adalah Aljamain Sterling. Petarung yang baru saja menyabet titel kelas bantam UFC ini lantang menyerukan perubahan desain sarung tangan.
ADVERTISEMENT
"Kami membutuhkan sarung tangan baru. Titik!" tulis Sterling di Twitter.
"Mereka ada di luar sana. Saya hanya tidak mengerti apa yang kita tunggu untuk membuat perubahan ini. Berapa banyak lagi cedera mata yang kita perlukan untuk membawa sarung tangan baru, yang secara signifikan mengurangi penyebaran jari," lanjutnya.
Sebagai informasi, desain sarung tangan UFC yang sekarang menutupi telapak, punggung, dan pergelangan tangan. Namun, jari-jari petarung tetap terbuka.
Di satu sisi, sarung tangan terbuka macam ini bisa memudahkan petarung yang banyak mengandalkan teknik gulat saat berduel. Sebab, desainnya memudahkan para petarung untuk melakukan cengkeraman.
Di sisi lain, desain ini meningkatkan potensi terjadinya colok mata. Sebab, jari-jari tangan tidak tertutupi, insiden colok mata bisa terjadi ketika petarung tak sengaja membuka jari setelah atau sebelum melontarkan tinju ke arah wajah lawan. Belum lagi, petarung juga suka sengaja membuka jari untuk menjaga jarak.
ADVERTISEMENT
Enggak cuma Belal Muhammad yang jadi korban mata tercolok. Misalnya, pada ajang UFC 252 tahun 2020, Daniel Cormier juga pernah bernasib serupa saat bertarung kontra Stipe Miocic.
Salah satu desain sarung tangan yang populer digaungkan adalah desain X-Factor garapan pelatih MMA bernama Trevor Wittman. Ini diyakini dapat meminimalisir risiko mata tercolok.
Sebab, desain tersebut tidak membiarkan jari-jari petarung terbuka. Sarung tangan itu menutup jari-jari layaknya sarung tangan tinju.
Eks juara UFC, Rashad Evans, pernah mempromosikan sarung tangan X-Factor kepada pengamat sekalius eks petarung, Joe Rogan, dalam podcast 'Joe Rogan Experience'.
"Ini memungkinkan tanganmu tetap dalam posisi terkunci melengkung secara alamiah. Jika melihat sistem pengikat di sana, kamu tidak mendapatkan cedera tinju di tangan, itu menjaga semua otot, ligamen, dan tulang. Jadi dengan cara itu, saat kamu meninju, semuanya telah terpakem," jelasnya, dikutip dari Sportskeeda.
ADVERTISEMENT
***