Melihat Tradisi Perjuangan Para Pahlawan Olahraga di PON XX Papua

30 Oktober 2021 10:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet menembak Jabar Fathur Gustafian berlatih fisik di Kota Cimahi (kiri) dan saat menunjukan medali emas yang diraihnya pada final menembak 10 meter air rifle individual dan beregu PON Papua (kanan). Foto: Aditya Pradana Putra dan Nova Wahyudi/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Atlet menembak Jabar Fathur Gustafian berlatih fisik di Kota Cimahi (kiri) dan saat menunjukan medali emas yang diraihnya pada final menembak 10 meter air rifle individual dan beregu PON Papua (kanan). Foto: Aditya Pradana Putra dan Nova Wahyudi/Antara Foto
Tetesan keringat bercucuran dan teriakan memacu semangat menggema di sebuah ruangan. Sejumlah atlet berlatih dengan penuh disiplin dengan menerapkan protokol kesehatan ketat di tengah pandemi. Mereka menyiapkan fisik dan mental untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
Pandemi COVID-19 membuat atlet beradaptasi dengan kebiasaan baru dengan berlatih mandiri di rumah. Program latihan dikemas menyesuaikan kondisi guna menjaga kebugaran, stamina dan performa para atlet yang akan bertanding di event empat tahunan itu.
Atlet binaraga Sumbar Iwan Samurai berlatih di tempat fitness-nya di Padang (kiri) dan saat bertanding pada kelas 75 kg PON Papua (kanan). Foto: Adtya Pradana Putra dan Nova Wahyudi/Antara Foto
Atlet anggar Siti Nurlaela berlatih secara mandiri di Desa Tunggakjati, Karawang, Jabar (kiri) dan saat bertanding pada babak penyisihan kategori Degen Individual Putri PON Papua (kanan). Foto: Ibnu Chazar dan Galih Pradipta/Antara Foto
Penyelenggaraan PON Papua menjadi tolok ukur Indonesia di mata dunia dalam pelaksanaan kegiatan multievent di tengah pandemi. PON XX diikuti 34 kontingen provinsi dengan jumlah atlet mencapai 7.039. Mereka berlaga dalam 37 cabang olahraga dan memperebutkan 681 medali emas, 681 medali perak serta 877 medali perunggu.
Kegiatan yang melibatkan atlet serta relawan dari berbagai daerah berhasil dan sukses tanpa ada gangguan. Ribuan atlet silih berganti berdatangan dari penjuru negeri ke timur Indonesia guna bertanding dan menorehkan prestasi.
Lifter putri Jawa Barat Windy Cantika menyeka keringat di sela latihan di Mess Kwini, Jakarta (kiri) dan saat bertanding pada kelas 49 kg PON Papua (kanan). Foto: Aditya Pradana Putra dan Fauzan/Antara
Pelari Sumatera Selatan Sri Maya Sari berlatih mandiri di rumahnya di Kertapati, Palembang (kiri) dan saat sujud syukur usai memenangi final lari 400 meter putri PON Papua (kanan). Foto: Aditya Pradana Putra dan Nova Wahyudi/Antara Foto
Dalam pidato pembukaan PON Papua, Presiden Joko Widodo menegaskan kegiatan tersebut memiliki makna besar untuk seluruh rakyat Indonesia sebagai panggung kesetaraan, persatuan, keadilan dan kesejahteraan bersama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bagi para atlet, pandemi tidak pernah menjadi alasan untuk menyurutkan semangat berlatih, berkembang dan maju. Keterbatasan bukan halangan tapi menjadi motivasi agar tetap sehat dan berprestasi. Mereka adalah para pahlawan olahraga yang tetap bekerja, berlatih keras dan penuh disiplin untuk berlomba menjadi yang terbaik.
Atlet layar Bali I Gusti Made Oka Sulaksana melakukan gerakan yoga di Sanur, Bali (kiri) dan saat bertanding nomor RS:X 9.5 putra Layar PON Papua (kanan). Foto: Aditya Pradana Putra dan Nova Wahyudi/Antara Foto
Petinju Jawa Barat Maikhel Roberrd Muskita saat berlatih mandiri di taman sekitar tempat tinggalnya (kiri) dan saat berlaga pada babak semifinal tinju kelas menengah PON Papua (kanan). Foto: Nova Wahyudi dan Adtiya Pradana Putra/Antara Foto
Pada hakikatnya, seorang juara sejati bukanlah orang yang tidak pernah kalah, melainkan mereka yang selalu bangkit, tanpa mengenal kata menyerah dan putus asa.