Memori Kekalahan Anthony Ginting Jelang Babak Kedua Indonesia Open

16 Juli 2019 20:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anthony Sinisuka Ginting saat pertandingan Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Selasa (16/7/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anthony Sinisuka Ginting saat pertandingan Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Selasa (16/7/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Anthony Ginting telah mengetahui lawannya untuk babak kedua Indonesia Open 2019. Ialah Kantaphon Wangchaeron yang bakal menjadi batu sandungan berikutnya, setelah pemain tunggal putra Thailand itu mengalahkan Kenta Tsuneyama asal Jepang.
ADVERTISEMENT
Bagi Anthony sendiri, Wangchaeron bukanlah sosok asing. Keduanya sudah lima kali bertemu. Dan, Wangchaeron yang baru menginjak 20 tahun, membuktikan bahwa dirinya cukup kompetitif lewat raihan 2 kemenangan atas Anthony.
Kemenangan Wangchaeron juga terjadi pada duel teraktual di Prancis Terbuka 2018. Tak tanggung-tanggung, Anthony dipaksa menyerah secara straight dengan skor 20-22 dan 12-21.
Anthony masih mengingat betul pertemuan terakhirnya itu. Menurut dia, Wangchaeron adalah pemain yang punya pertahanan rapat dan punya stamina prima. Kendati demikian, Anthony mengaku siap untuk membalaskan dendam sekaligus merebut kemenangan keempat atas Wangchaeron.
Anthony Sinisuka Ginting saat pertandingan Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Selasa (16/7/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
“Terakhir bertemu dengan dia di Prancis Terbuka tahun lalu. Di situ saya kalah straight game. Saya sudah belajar dari kekalahan itu. Intinya nanti saya harus siap capek, dia pekerja keras,” kata Anthony di ruang konferensi pers Istora.
ADVERTISEMENT
“Dia akan kejar bola ke mana pun, mental, dan kekuatan pikirannya kuat. Saya harus bisa lebih sabar karena tipe pemain seperti dia tidak akan mudah dimatikan. Nantinya kami akan saling mengadu kesabaran,” tuturnya menambahkan.
Daya juang Wangchaeron juga bisa menjadi masalah bagi Anthony, apalagi jika laga berlangsung panjang. Pasalnya, stamina Anthony telah terkuras lewat pertarungan berdurasi 1 jam 18 menit melawan Lu Guang Zu asal China di babak pertama.
Kalau mampu melewati Wangchaeron, Anthony kemungkinan bakal bersua dengan tunggal putra terbaik dunia dari Jepang, Kento Momota. Di babak kedua, Momota menghadapi wakil China, Huang Yu Xiang.