Mengenal Li-Ning, Ofisial Apparel Kontingen Indonesia di Asian Games

9 Agustus 2018 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Li-Ning, perusahaan perlengkapan olahraga asal China. (Foto: STR/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Li-Ning, perusahaan perlengkapan olahraga asal China. (Foto: STR/AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Melihat atlet banting setir menjadi seorang pebisnis seusai pensiun, bukan hal yang aneh ditemui baik di Indonesia maupun negara-negara lain. Hal itu pula yang dilakukan oleh Li Ning, mantan atlet senam China era 1980-an.
ADVERTISEMENT
Berjaya sebagai atlet selama 17 tahun dan sempat meraih kejayaan di Olimpiade 1984 dengan menggondol tiga medali emas, dua medali perak, dan satu perunggu, Li Ning akhirnya mendirikan perusahaan perlengkapan olahraga berskala internasional pada 1990 yang berbasis di negara kelahirannya.
Memberi nama persuahaan sesuai dengan namanya 'Li-Ning Sports Goods', Li-Ning fokus dalam memproduksi sepatu dan perlengakapan olaharaga lain. Harapannya, Li-Ning bisa mendunia setelah dipakai oleh para atlet dari dan luar China di ajang olahraga internasional.
Misi ini dibuktikan melalui perjanjian kerjasama dengan NBA dan Asosiasi Tenis Profesional (ATP) pada 2005. Kolaborasi dengan NBA memberi jalan pemasaran yang lebih luas buat Li-Ning karena berhasil menggaet Damon Jones untuk menggunakan produk sepatu mereka pada Januari 2006. Li-Ning pun menjadi brand olahraga China pertama yang bisa muncul di panggung megah NBA.
ADVERTISEMENT
Tujuh bulan berselang dari kerjasama pertamanya, Li-Ning berhasil menggaet pemain bintang macam Shaquille O'Neal, tak heran nama mereka meroket. Tercatat atlet beken NBA lain seperti Dwyane Wade, CJ McCollum, Jose Calderon, Glenn Robinson III, dibayar mahal oleh Li-Ning untk menjadi brand ambassador dari produk sepatu basket mereka.
Bahkan, tak hanya dalam skala indvidu, Li-Ning juga berhasil menggaet Tim Nasional (Timnas) Bola Basket Spanyol (pada 2004) dan Argentina (2007) untuk menggunakan jersi dan perlengkapan lain dari Li-Ning, baik tim putra maupun putri.
Dwyane Wade jadi atlet NBA yang menggunakan sepatu Li-Ning. (Foto: Dok. Slam Magz)
zoom-in-whitePerbesar
Dwyane Wade jadi atlet NBA yang menggunakan sepatu Li-Ning. (Foto: Dok. Slam Magz)
Berhasil meniti jalan di cabang ini, Li-Ning menggaet Timnas Bulu Tangkis China pada 2009. Perlengkapan bulu tangkis Li-Ning kian mentereng seiring prestasi gemilang para atlet China. Diawali pada 2011 silam ketika China menjuarai turnamen All England, produk Li-Ning dianggap mampu menunjang prestasi.
ADVERTISEMENT
Maka, tak heran pula bila produk bulu tangkis lawas dari Jepang seperti Yonex, mulai mendapat persaingan ketat. Bukan tanpa sebab, pemain-pemain dengan rangking tinggi didominasi oleh China yang menggunakan produk Li-Ning. Beberapa di antaranya seperti Chen Long, Fu Haifeng, Xu Chen, dan Zhang Nan.
Produk bulu tangkis Li-Ning juga sudah merambah atlet Indonesia. Tercatat pada 2017 lalu, Li-Ning ikut serta bersama Yonex dan Victor untuk menggaet 89 atlet pelatnas menggunakan produk mereka. Namun, ambisi Li-Ning untuk menguasai pasar perlengkapan olahraga di dunia memang tidak cukup jika hanya mencakup satu atau dua cabang saja.
Oleh karena itu, langkah pertama Li-Ning dalam mewujudkan misi ini adalah menjalin kerjasama (sebagai sponsor khususnya) dengan atlet atau sebuah tim olahraga baik di dalam dan luar China. Sejak Olimpiade 1992, Li-Ning selalu menjadi sponsor kontingen China.
ADVERTISEMENT
mantan atlet Cina, Li Ning, menjadi pembawa obor api Olimpiade 2008. (Foto: FILIPPO MONTEFORTE / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
mantan atlet Cina, Li Ning, menjadi pembawa obor api Olimpiade 2008. (Foto: FILIPPO MONTEFORTE / AFP)
Strategi Li-Ning dalam 'menggoda' pun terus berjalan ciamik. Pada 2007 dua negara, yaitu Swedia dan Spanyol sepakat menggunakan semua produk Li-Ning--mulai dari sepatu, baju, aksesoris, untuk para atlet di semua cabang olahraga pada Olimpiade 2008.
Pesta olahraga empat tahunan lain, Asian Games 2018, menjadi kesempatan selanjutnya buat Li-Ning memperluas pemasaran--khususnya di Asia dan Indonesia. Sebagai tuan rumah, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) resmi mengikat kerjasama dengan Li-Ning pada Mei 2018 lalu sebagai mitra resmi pendukung pakaian seluruh cabang, termasuk sepak bola.
"Kita harus melihat dalam beberapa kali kejuaraan multicabang, kita masih 'belang-belang'. Ada yang merah putih, hijau, ungu. Nah, sekarang kami berinisiatif untuk menyeragamkan. Karena negara-negara lain juga semuanya seragam, warnanya seragam, karena ini membawa nama negara, kita ingin kasih lihat kita ini satu," kata Erick Thohir saat penandatanganan kerjasama dengan Li-Ning, dilansir Antara.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, penggunaan jersi Li-Ning di Timnas U-23 menjadi polemik tersendiri karena Indonesia sudah lebih dulu menjalin kerjasama dengan Nike dan desain anyar pun telah dirilis. Terlebih, Nike sudah berkomitmen untuk menyediakan segala keperluan untuk Timnas putra dan putri.
Sementara itu, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), melalui Sekretasris Jenderalnya, Ratu Tisha Destria, pada Sabtu (2/6), mengatakan bahwa pihak federasi akan menyerahkan semua keputusan terkait penyediaan jersi untuk Timnas kepada panitia pelaksana Asian Games 2018 INASGOC dan KOI.
"Kami ikut instruksi saja dan sejauh ini kami juga belum di-briefing sama INASGOC," ujar Ratu Tisha.
"Tetapi prinsipnya begini, Asian Games itu kan multievent dan peraturan terkait detail-detail seperti seragam bagi atlet sudah ditetapkan juga. Itu sudah terpusat dan telah dikoordinasikan dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA) juga. Jadi, tidak ada masalah, sih," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Seragam produksi Li-Ning untuk Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018. (Foto: Dok. PSSI)
zoom-in-whitePerbesar
Seragam produksi Li-Ning untuk Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018. (Foto: Dok. PSSI)
Hampir satu bulan lebih lamanya tidak ada kejelasan terkait solusi penggunaan jersi Li-Ning dan Nike. Pada Rabu (8/8), PSSI dan INASGOC akhirnya sepakat bahwa pasukan Luis Milla bakal mengenakan seragam buatan Li-Ning agar kompak dengan kontingen Indonesia lainnya.
Dengan begitu, Timnas U-23 menanggalkan jersi produksi Nike selama mengarungi Asian Games. Hanya saja, Evan Dimas dan kolega akan menggunakan jersi Li-Ning ketika bertandingan saja. Sementara selama sesi latihan, skuat 'Garuda Muda' tetap akan mengenakan seragam dari Nike.
Untuk desain jersi dari Li-Ning sendiri, seperti yang telah dirangkum oleh kumparanBOLA, jersi kandang dari Li-Ning mengombinasikan warna hitam dan merah--hal yang tak pernah terjadi di jersi Nike. Sedangkan, untuk jersi tandang yang biasanya didominasi warna putih, Li-Ning menghadirkan warna merah yang terlukis secara horizontal.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari polemik jersi Timnas U-23, apa yang dilakukan oleh Li-Ning dengan menggaet kontingen Indonesia di ajang Asian Games 2018, sebetulnya adalah bagian dari melebarkan pemasaran. Karena, jika menilik sejarah, Indonesia bukan negara pertama dan bukan satu-satunya yang mengalami kondisi serupa.