Mengubah Gaya Main Jadi Kunci Kemenangan Ihsan Maulana

23 Mei 2018 0:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ihsan Maulana Mustofa (Foto: Humas PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Ihsan Maulana Mustofa (Foto: Humas PBSI)
ADVERTISEMENT
Kemenangan atas Kantaphon Wangcharoen, Selasa (22/5/2018) malam WIB, bukanlah kemenangan mudah bagi Ihsan Maulana.
ADVERTISEMENT
Selama 1 jam 21 menit, Ihsan meladeni pebulu tangkis tunggal putra tunggal putra Thailand tersebut palam pertandingan Piala Thomas 2018 di Impact Arena, Bangkok. Ihsan sempat kalah 16-21 di gim pertama sebelum mencuri kemenangan di dua gim selanjutnya dengan skor 21-8 dan 24-22.
Hasil tersebut memberikan tambahan angka buat Indonesia sehingga unggul 2-1 atas Thailand. Superioritas Indonesia terkonfirmasi berkat kemenangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Firman Abdul Kholik. Kedudukan akhir 4-1 untuk Indonesia.
Setelah pertandingan, Ihsan buka suara tentang bagaimana dirinya mengubah gaya permainan untuk comeback di dua gim terakhir.
Ihsan Maulana Mustofa (Foto: Humas PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Ihsan Maulana Mustofa (Foto: Humas PBSI)
Tidak dimungkiri oleh pria 22 tahun ini bahwa pada gim pertama, dirinya terlalu memaksakan meraih angka sehingga staminanya terkuras. Begitu pula serangkaian kesalahan yang membuat keunggulan 10-6 berubah menjadi ketinggalan 10-11 di interval pertama.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah sampai terakhir masih bisa mencoba buat memaksa. Di gim pertama, saya mencoba banyak melakukan serangan-serangan yang tidak perlu. Harusnya mungkin lebih sabar. Saya banyak melakukan smash jadi banyak menguras tenaga saya," tutur Ihsan.
Baru dua gim selanjutnya, Ihsan mengubah pendekatan. Mungkin disadari olehnya bahwa untuk merebut kemenangan sekaligus menyumbangkan angka untuk Indonesia, Ihsan membutuhkan rubber game. Memforsir tenaga seperti di gim pertama tentu bukanlah pilihan bijak.
Ihsan Maulana Mustofa (Foto: Humas PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Ihsan Maulana Mustofa (Foto: Humas PBSI)
"Di gim kedua saya coba main dengan tipe sendiri, main placing dan net, dari situ banyak mendapat poin, jadi saya teruskan sampai ke gim ketiga," ucap Ihsan.
"Di gim ketiga, (kami) sempat kejar-kejaran juga. Intinya tadi lebih sabar saja. Saya mencoba tidak buru-buru dan bernafsu. Apalagi beberapa kali smash suka enggak pas karena angin, jadi saya main sabar saja," kata sosok kelahiran Tasikmalaya ini melanjutkan.
ADVERTISEMENT
Ihsan Maulana di Piala Thomas dan Uber 2018. (Foto: Dok. Humas PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Ihsan Maulana di Piala Thomas dan Uber 2018. (Foto: Dok. Humas PBSI)
Ihsan sendiri selalu diturunkan dalam dua pertandingan Indonesia di Grup B. Saat laga melawan Kanada, dia juga menyumbangkan angka melalui kemenangan atas Antonio Li skor 21-6 dan 21-8.
Selanjutnya, Tim Thomas Indonesia dijadwalkan melawan Korea Selatan pada Rabu (23/5) pukul 19.00 WIB. Selain Ihsan dan Anthony Ginting, masih ada Jonatan Christie sebagai opsi pebulu tangkis tunggal. Bisa jadi pemilik nama terakhir diturunkan demi mengistirahatkan salah satu dari Ihsan atau Anthony.