Menpora Bentuk Tim Khusus Buntut Merah Putih Dilarang Berkibar di Piala Thomas

18 Oktober 2021 15:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menpora Zainudin Amali. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menpora Zainudin Amali. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengambil langkah cepat membangun tim khusus untuk menangani sanksi yang dijatuhkan Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Tim ini akan dipimpin Ketua NOC Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari.
ADVERTISEMENT
Pada 7 Oktober silam, WADA menjatuhkan hukuman ke Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI). Musababnya, LADI dinilai tak berpedoman pada Kode Anti-Doping Dunia.
Sanksi tersebut meliputi larangan mengibarkan Bendera Merah Putih di ajang internasional. Dan, hal itu terjadi kala tim Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020 (2021) pada Minggu (17/10) malam WIB.
Senin (18/10), Menpora langsung menggelar rapat koordinasi. Salah satu hasil dari rapat tersebut adalah pembentukan tim khusus yang secara garis besar menangani dua hal: mempercepat proses komunikasi dengan lembaga internasional serta melakukan investigasi.
''Salah satu keputusan dari rapat koordinasi, saya membentuk tim yang tugasnya ada dua. Pertama, melakukan akselerasi terhadap upaya-upaya supaya banned terhadap LADI ini segera diakhiri,'' kata Zainudin Amali kepada wartawan dalam jumpa pers virtual, Senin (18/10).
Menpora RI, Zainudin Amali. Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
''Karena, kalau LADI tetap di-banned itu akan berakibat ke kita. Jadi, ini gak bisa dilihat bahwa LADI organisasi terpisah, independen di bawah WADA. Tapi, ini jadi masalah kita bersama,'' lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Menpora juga berjanji akan menangani serius kasus ini. Jika diperlukan, kata Zainudin, dirinya akan terlibat langsung melakukan lobi-lobi dengan pihak internasional.
''Kejadian seperti ini tentu tak ingin terulang kembali. Maka, saya bentuk tim dengan dua tugas yang mempercepat komunikasi dengan WADA dan pihak-pihak terkait dan juga [tugas keduanya] melakukan investigasi apa yang sebenarnya terjadi,'' kata Zainudin.
''Saya sudah sampaikan bahwa jika dibutuhkan kehadiran saya, maka saya akan dampingi tim ini. Namun, jika dengan tim ini sudah cukup kerjanya, maka saya tak perlu ke WADA dan yang lain,'' dirinya menambahkan.
Tim bentukan Menpora ini sendiri akan dipimpin oleh ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari. Raja juga akan dibantu beberapa pihak, termasuk dari Kemenpora dan LADI.
ADVERTISEMENT
''Tim ini langsung dipimpin oleh Ketua Umum NOC [Indonesia], Pak Raja Sapta Oktohari. Tim ini terdiri dari Ketua Umum dan Sekjen NOC. Kemudian, dari LADI itu sendiri ada dua orang," terang Menpora.
Kami juga meminta perwakilan cabor yang berurusan dengan luar negeri. Tentu, kami akan lihat cabor mana yang sering mengikuti kejuaraan internasional atau yang berencana melakukan kegiatan internasional. Itu akan kami tentukan kemudian,'' lanjutnya.
Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari. Foto: NOC Indonesia
''Kemudian, satu orang dari perwakilan pemerintah. Dari Kemenpora yang memfasilitasi tim ini dan sekaligus menjadi bagian dari kerja yang kita harapkan dalam waktu singkat sudah ada progresnya.''
''Di awal-awal, Pak Okto dan teman-teman harus membuat perencanaan langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk akselerasi membuka banned terhadap LADI ini, dan tentu sembari melakukan investigasi terhadap apa yang terjadi sebenarnya,'' jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sanksi yang dijatuhkan WADA ke LADI memang membuat masyarakat geram. Pasalnya, karena hal ini Bendera Merah-Putih tak bisa berkibar kala tim Indonesia merayakan gelar juara Piala Thomas di Denmark.
Sebagai gantinya, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mempersilakan Indonesia menggunakan Bendera Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
***
Ikuti survei kumparan Bola & Sport dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveibolasport.