news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Merayakan Separuh Abad dan Menantikan Comeback Michael Schumacher

4 Januari 2019 5:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Michael Schumacher bersiap sebelum balapan F1 di Sirkuit Jerez pada 12 Oktober 2006. (Foto: Jose Luis Roca/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Michael Schumacher bersiap sebelum balapan F1 di Sirkuit Jerez pada 12 Oktober 2006. (Foto: Jose Luis Roca/AFP)
ADVERTISEMENT
Sosok Michael Schumacher menghilang, tetapi warisannya di panggung Formula 1 (F1) tetaplah kekal. Karena memang dialah pebalap terbaik dalam memacu jet darat.
ADVERTISEMENT
Berbagai rekor di level F1 menjadi bukti. Termasuk 91 kemenangan dan tujuh gelar juara dunia yang lima di antaranya diraih bersama Scuderia Ferrari. Oleh karenanya, tim asal Italia tersebut menggelar acara spesial untuk merayakan ulang tahun ke-50 Michael Schumacher yang jatuh pada Kamis (3/1/2019).
Peringatan separuh abad Schumacher ditandai dengan pameran khusus di Museum Ferrari di Maranello. Setiap ruangan akan mengajak pengunjung melangkah mundur beberapa tahun demi mengenang kehebatan Schumacher. Turut ditunjukkan pula bagaimana peran pebalap beralias Regenkoenig ini terhadap pengembangan mobil Ferrari.
Sebelum era Schumacher, Ferrari memang sempat mengalami paceklik. Bergabung pada 1996, pria Jerman ini mengantarkan timnya mengakhiri puasa gelar konstruktor di musim keempatnya. Itulah titel juara pertama Ferrari sejak 1983.
ADVERTISEMENT
Setahun berselang, giliran Schumacher merebut gelar juara dunia pertamanya di level F1. Betapa penting makna kemenangan Schumacher karena dialah pebalap pertama Ferrari yang keluar sebagai kampiun dalam 21 tahun terakhir.
"Paling emosional adalah kemenangan bersama Ferrari pada 2000. Setelah lima tahun berjuang, saya akhirnya meraihnya dengan memenangi balapan hebat di Suzuka (Jepang)," tutur Schumacher ketika mengenang perjalanan kariernya di situs resmi F1.
Kendati begitu, Sirkuit Suzuka juga mengubur mimpi Schumacher untuk menutup kariernya bersama Ferrari dengan gelar juara dunia kedelapan. Menjelang GP Jepang F1 2006, dia dan Fernando Alonso sebetulnya sama-sama mengoleksi 116 poin.
Gelar juara dunia kedelapan sudah di depan mata Schumacher karena memimpin balapan GP Jepang dengan gap lima detik atas pesaing terdekatnya. Masalah mesin akhirnya memaksa Schumacher berhenti secara prematur saat balapan menyisakan 17 putaran. Sementara, podium pertama diambil Alonso.
ADVERTISEMENT
Kemenangan tersebut, plus kesuksesan finis di posisi kedua pada seri terakhir di GP Brasil, berbuah gelar juara untuk Alonso. Sebaliknya, Schumacher harus rela pensiun tanpa mampu menggenapkan koleksi gelarnya menjadi delapan, sebelum akhirnya dia menganulir keputusannya demi memacu mobil Mercedes pada musim 2010.
Hanya tiga musim dihabiskan Schumacher bersama Mercedes sebelum pensiun untuk kali kedua. Posisinya digantikan oleh Lewis Hamilton yang kini mendominasi F1 dengan raihan lima gelar juara dunia. Pertautan itulah yang membuat Mercedes turut mengapresiasi sang legenda di hari lahirnya.
"Schumacher memainkan peran penting saat kami kembali ke F1 dan menjadi salah satu orang yang membangun fondasi kesuksesan untuk tahun-tahun berikutnya. Kami sangat berterima kasih atas jasanya. Hari ini, kami semua mengangkat topi untuk dia. Selamat ulang tahun, Michael," tutur Bos Mercedes, Toto Wolff.
ADVERTISEMENT
"Tak cuma menciptakan rekor yang tak terpatahkan hingga kini, Schumacher juga mengubah peta olahraga. Dia mengantarkan F1 ke level berbeda," kata sang patron.
Tak cuma Ferrari, Mercedes, dan Hamilton, para rival juga sudah melayangkan ucapan selamat untuk Schumacher. Setiap pesan yang muncul menyelipkan tagar #KeepFightingMichael seolah menjadi dorongan semangat. Bukan tanpa sebab pesan tersebut. Schumacher memang tengah menjalani ujian berat di usia separuh abadnya.
Bermula dari kecelakaan ski pada 2016, Schumacher mengalami cedera di bagian kepala. Dia sudah melewati masa koma, tetapi kondisinya masih dirahasikan oleh keluarga. Sang legenda pun tak pernah muncul di hadapan publik hingga saat ini.
Besar harapan penggemar F1 agar Schumacher lepas dari masalah kesehatannya dan kembali menyaksikan balapan dari tribune sirkuit. Kehadirannya tentu akan menghadirkan aura berbeda dan memberikan inspirasi buat para pebalap muda.
ADVERTISEMENT
Penting pula comeback Schumacher buat memotivasi sang anak, Mick Schumacher, yang mengambil jalur karier serupa. Setelah menjuarai Formula 3 2018, pemilik nama terakhir dipastikan naik level ke Formula 2 pada musim berikutnya. Dia akan membela Scuderia Toro Rosso dan berpasangan dengan pebalap Indonesia, Sean Gelael.
So, selamat ulang tahun dan lekas pulih, Michael Schumacher!