news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mimpi Luis Leeds: Ingin Jadi WNI dan Mewakili Indonesia di Formula 1

19 November 2019 21:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebalap berdarah Indonesia, Luis Leed (kiri) di Kantor Kemenpora, Jakarta. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap berdarah Indonesia, Luis Leed (kiri) di Kantor Kemenpora, Jakarta. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
ADVERTISEMENT
Luis Leeds datang lagi ke Indonesia. Tempat yang ia tuju pun sama seperti kunjungannya dua bulan silam: Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
ADVERTISEMENT
Jika ada yang berbeda, itu adalah sosok yang menyambutnya. Ketika itu ia bertemu dengan Imam Nahrawi saat masih menjabat sebagai Menpora. Kini, ia menemui Zainudin Amali selaku Menpora baru pilihan Presiden Jokow Widodo, Selasa (19/11/2019).
Tujuan Luis sebetulnya masih sama seperti saat bertemu Imam. Sosok 19 tahun itu meminta dukungan dan arahan untuk bisa mewakili Indonesia di ajang balap mobil dunia, Formula 1 (F1). Pasalnya, saat ini dia masih berstatus warga negara ganda, Indonesia-Australia.'
Sesuai hukum yang berlaku di Indonesia (UU No. 12 tahun 2006 pasal 4 (c,d,h) tentang Kewarganegaraan Ganda), Luis harus menentukan pilihan akan berlabuh sebagai warga negara mana di usia 21 tahun. Namun, dirinya sudah memantapkan hati untuk memilih kewarganegaraan Indonesia nantinya.
ADVERTISEMENT
"Setiap hari saya melatih diri dan pola pikir untuk menjadi juara dunia. Dan saya akan berusaha membuat mimpi itu menjadi kenyataan untuk semua rakyat Indonesia," kata Luis di Lantai 10 Kemenpora, Rabu (19/11).
Pebalap F4, Luis Leeds saat ditemui kumparan di Jakarta, Rabu (11/09/2019). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Lantas, modal apa yang dimiliki Luis untuk nantinya bisa membawa nama Indonesia di pentas balap mobil dunia paling mentereng?
Ketua Dewan Pengawas Indonesia Diaspora Network Global, Dino Patti Djalal, menuturkannya.
"Kita ada kesempatan emas karena ada pebalap muda namanya Luis Leeds umurnya 19 tahun. Selama ini berkarier di Formula 4 (F4) membawa bendera Australia. Tapi, berkat dorongan ibunya, ia merasa bahwa darahnya adalah darah Indonesia dan ingin membuat bangga Indonesia," ujar Dino.
"Kariernya di F4 bukan karier biasa-biasa saja. Dia bisa 9 kali meraih posisi pertama," tuturnya menambahkan.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui bahwa F4 adalah ajang balap garapan Federasi Otomotif Internasional (FIA) pada 2014. Kompetisinya tidak mencakup skala internasional, tapi digelar oleh negara atau kawasan regional manapun.
Nah, Luis memulai kariernya di balap F4 regional Australia atau kata lainnya Australian F4 Championship pada 2015. Di tahun perdananya, anak dari Maria Leeds tersebut cuma berada di posisi keenam klasemen akhir dengan raihan 211 poin.
Tahun berikutnya, Luis menjajal F4 Inggris dan mampu menempati posisi ketiga klasemen dengan 300 poin. Di 2017, selain F4 Australia, Luis juga sempat melahap ajang Formula Renault Eurocup hingga Toyota Racing Series.
Luis absen mengikuti F4 Australia di 2018 dan memilih ikut di ajang Porsche GT3 Cup Challenge Australia. Hasilnya tak terlalu impresif karena cuma ada di posisi 10 klasemen akhir. Baru di 2019 kariernya melonjak signifikan.
ADVERTISEMENT
Kembali mentas di F4 Australia, Luis menyegel status juara umum dengan menaiki 17 podium dari 18 balapan yang 9 di antaranya adalah finis pertama. Lewat koleksi 365 poin, ia kukuh di puncak klasemen hingga akhir musim.
Pebalap berdarah Indonesia, Luis Leed (keuda kiri) di Kantor Kemenpora, Jakarta. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
Tentu saja, modal juara umum di F4 Australia tak lantas melambungkan karier Luis langsung menuju balapan F1. Masih ada banyak jenjang yang mesti ia lewati untuk mengikuti jejak Rio Haryanto --pebalap Indonesia yang pernah menjajal F1 (di 2016).
Akan tetapi, bukan berarti peluang kecil untuk ada di balapan jet darat nanti. Ada beberapa contoh lulusan rider F4 yang perlahan naik kelas ke ajang lebih tinggi seperti Marcus Armstrong (Selandia Baru) yang kini ada di F3.
ADVERTISEMENT
Dengan menapaki kelas demi kelas balapan yang ada di bawah naungan FIA, bukan tidak mungkin Luis Leeds bisa berada di F1 dengan mewakili Indonesia di tahun-tahun mendatang. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menjadi test driver untuk tim F2.
"Ambisinya tahun depan akan mulai latihan untuk balap F2, dan ambisinya selanjutnya ingin masuk F1. Oleh karena itu dia ingin mewakili Indonesia," jelas Dino.
Menpora Zainudin Amali memberikan keterangan pers terkait agenda olahraga yang akan dihadapi Indonesia di Kemenpora, Jakarta, Kamis (14/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Menpora Zainudin menyatakan bakal membuka pintu selebar-lebarnya untuk Luis dengan menjadi fasilitator andai Luis Leeds resmi menjadi WNI.
"Kami akan dukung dan fasilitas untuk dibantu apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah. Tekadnya untuk bertanding membawa nama Indonesia sangat luar biasa," ucap Zainudin.
----
Catatan Editor: Judul artikel ini telah mengalami perubahan. Sebelumnya, tertulis bahwa Luis Leeds bisa dinaturalisasi. Namun, karena baru berusia 19 tahun, ia masih bisa memilih jadi WNI.
ADVERTISEMENT