Mola TV Bayar Sekitar Rp 30 Miliar untuk Hak Tayang UFC

31 Januari 2023 15:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Islam Makhachev saat melawan Charles Oliveira pada UFC 280 di Etihad Arena, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (23/10/2022). Foto: Christopher Pike/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Islam Makhachev saat melawan Charles Oliveira pada UFC 280 di Etihad Arena, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (23/10/2022). Foto: Christopher Pike/REUTERS
ADVERTISEMENT
Mola TV kini menjadi multiplatform berbasis video yang menayangkan UFC untuk para penonton di Indonesia. Perwakilan Mola TV, Mirwan Suwarso, blak-blakan tentang besaran biaya hak siar UFC dan perbandingannya dengan hak siar Liga Inggris.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Mola TV telah menyiarkan Liga Inggris sejak musim 2019/20 hingga 2021/22. Mirwan membeberkan biaya yang pihaknya harus keluarkan untuk UFC jika dibandingkan dengan Liga Inggris.
Mirwan mengaku, Mola TV rugi besar dari tahun pertama dan tahun kedua karena Liga Inggris. Mereka membeli hak siar Liga Inggris setara Rp 2 triliun, sementara pemasukan dari Indonesia tak mendekati jumlah itu.
"Kami bersyukur lepas Liga Inggris, kehilangan beban Rp 2 triliun, kami bayar UFC enggak sampai 2 juta USD [sekitar Rp 30 miliar]. Jauh banget gitu kan. Dari sisi keuangan, kami untung lebih cepat dalam waktu 1-2 tahun sudah bisa positif. Tadinya merahnya besar banget," kata Mirwan kepada kumparan, Selasa (31/1).
Pertandingan Kamaru Usman melawan Colby Covington di UFC 268. Foto: Ed Mulholland-USA TODAY Sports/REUTERS
"Dari segi jumlah penonton, bedanya sama sepak bola, dari minggu ke minggu, kita akan lihat MU dan liverpool, penontonnya ada terus. Kalau UFC, dari bulan ke bulan, PPV [pay-per-view] tergantung siapa yang bertarung. Islam Makhachev, Kamaru [Usman], Colby [Covington], [Israel] Adesanya sudah punya nama," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Bagi Mirwan, UFC adalah opsi realistis untuk Mola TV. Untuk beberapa pertarungan, jumlah penontonnya bisa menyaingi laga-laga besar Liga Inggris.
"Lumayan pas pay per view saja, tapi kebetulan lagi yang gede-gede [petarung ternama] semua. Itu angkanya menandingi Liga inggris semua, tapi gratis karena waktu itu Mola lagi ada eror makanya digratiskan sampai Februari 2022," terang Mirwan.
"Pas berbayar, yang pas rekor itu pas Makhachev lawan [Charles] Oliveira, jumlah yang nonton 448.0000-an kayak MU vs Liverpool, dulu kalau Liverpool main, pas masih jago-jagonya, yang nonton sampai 400.000-an. Kalau segitu banyak orang dan berbayar, pasti sudah benar [langkah Mola ambil UFC]," lanjutnya.
Mirwan Suwarso, Perwakilan Mola TV. Foto: Angga Putra/kumparan
Mola TV telah menyiarkan perjuangan Jeka Saragih dari awal hingga duel terakhir di semifinal Road To UFC secara gratis. Sekarang, untuk laga final, Mirwan menegaskan alasan Mola tetap menggratiskannya, meski itu adalah duel krusial.
ADVERTISEMENT
"Serba salah. Dari sisi serakah, penginnya berbayar. Dari sisi pengabdian, belum waktunya untuk ngambil untung. Yang berbayar, tetap PPV dulu sajalah. Untuk Jeka, dari awal gratis, terus tahu-tahu pas final berbayar kayaknya gak adil. Kalau Jeka masuk UFC, baru berbayarlah," terang Mirwan.
"Gua berharap, kalau dia masuk UFC Fight Night, dan besok ini prelim-nya Fight Night, berarti semua akan lihat dia dulu sebelum nonton Derrick Lewis vs Spivak, akan dilihat sedunia MMA. Jutaan orang akan nonton dia. Momen ini yang gua harap mengubah citra Indonesia di dunia pertarungan. First time ever. Kalau dia masuk UFC, akan kita dukung gila-gilaan," tandasnya.
Jeka Saragih di UFC. Foto: Twitter/@ufc
Adapun kini Jeka tengah bertarung menuju final Road to UFC pada divisi kelas ringan (lightweight). Jeka di babak final akan berduel dengan Anshul Jubli dari India pada 5 Februari nanti. Bila menenangi pertarungan di UFC Apex, Nevada, Amerika Serikat itu, Jeka akan mendapat kontrak UFC.
ADVERTISEMENT
Duel tersebut menjadi preliminary card atau bagian dari duel pembuka UFC Fight Night 218 yang akan menyajikan duel utama Derrick Lewis vs Sergey Spivak.