Muhammad Fadli: Balapan Tadi Seperti Main Biliar

9 Oktober 2018 20:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
M Fadli (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
M Fadli (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Muhammad Fadli Immamuddin sudah berusaha maksimal. Kayuhan sepedanya pada siang itu sudah sedemikian kuat. Namun, pada akhirnya dia gagal menyumbangkan medali untuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bertempat di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Selasa (09/10/2018), M. Fadli turun lagi di cabang olahraga para sepeda Asian Para Games 2018. Setelah turun di nomor Individual Time Trial C4 putra di hari pertama, di hari kedua ini dia kembali turun di nomor Road Race C4 putra. Beda dengan kemarin, kali ini dia gagal menorehkan prestasi apik.
Bersaing dengan atlet-atlet lain, Fadli harus rela menduduki posisi empat. Dia tidak masuk tiga besar setelah gagal bersaing dengan Guoping Wei asal China (emas), Mohd Najib Turano asal Malaysia (perak), dan Godfrey Taberna asal Filipina. Menyoal kekalahannya ini, Fadli memiliki alasan tersendiri.
"Balapan tadi memang sepeti main bola sembilan di biliar. Siapa yang memimpin sejak awal belum tentu menang di akhir balapan. Memang tadi yang menentukan sprint di 300 akhir balapan," ujar Fadli saat diwawancarai seusai laga.
ADVERTISEMENT
"Saya tadi sedikit berjudi dengan mencoba sprint di awal. Tapi, akhirnya saya kebalap sama yang di belakang saya. Setidaknya, itu adalah sesuatu maksimal yang sudah saya berikan," katanya menambahkan.
Atlet para sepeda Indonesia, M. Fadli Immamuddin. (Foto: Sandi Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet para sepeda Indonesia, M. Fadli Immamuddin. (Foto: Sandi Firdaus/kumparan)
Fadli adalah salah satu atlet yang ditargetkan meraih emas di cabor para sepeda Asian Para Games 2018 ini. Banyak orang juga memprediksi tekanan akan membebani dirinya dengan target tersebut. Namun, Fadli mengaku bahwa dia tidak terbebani target emas. Dia bahkan tidak memikirkan medali sama sekali ketika balapan.
"Saya tak berpikir harus emas atau perak, tapi saya memposisikan diri bahwa saya harus bermain maksimal. Seperti kemarin dapat perak, saya merasa puas karena hasilnya lebih baik dari latihan," ujar Fadli.
"Peluang memang ada justru saat saya bermain di cabor yang lebih pursuit seperti time trial, yang mengendalikan diri sendiri. Kalau tadi 'kan yang dibutuhkan (di Road Race) itu sprinter, bukan saya yang orang endurance. Jadi, saya coba lagi nanti di nomor trek," tambahnya.
ADVERTISEMENT
M Fadli (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
M Fadli (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Walau Fadli kalah, setidaknya, para sepeda menjadi cabor yang cukup banyak menyumbang medali untuk kontingen Indonesia. Total ada empat perak dan enam perunggu yang disumbangkan oleh para sepeda, sejauh ini, untuk Indonesia di ajang Asian Para Games 2018.