Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mutiara Cardinal Bungkam Saishunkan Nihon Unisys 4-1
20 Februari 2019 18:48 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Bertanding di hadapan pendukung sendiri, klub asal Bandung, Mutiara Cardinal, mengemas kemenangan 4-1 atas Saishunkan Nihon Unisys pada babak Grup Y Putri Djarum Superliga Badminton 2019, Rabu (20/2/2019).
ADVERTISEMENT
Satu poin bagi Mutiara Cardinal terlepas ketika Gregoria Mariska Tunjung, tunggal putri terbaik mereka yang berlaga di partai pertama, gagal mengatasi Ayumi Mine pada pertemuan pertama mereka.
Membuka laga di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Gregoria kalah straight game 13-21 dan 16-21 selama 32 menit pertandingan. Bagi Mine sendiri, kemenangannya tidak disangka-sangka, apalagi menantang Gregoria yang berstatus tuan rumah.
"Sebelumnya saya belum pernah bertemu dengan Gregoria. Saya jarang sekali bisa langsung menang di game pertama. Jadi bisa langsung menang dalam dua game, saya merasa senang sekali. Apalagi lawannya dari tuan rumah," ujar Mine kepada Djarum Badminton.
Berikutnya, Mutiara Cardinal mampu menyamakan kedudukan buah kemenangan di partai kedua. Ganda putri Yulfira Barkah/Maretha Dea Giovani menang atas Chisato Hoshi/Reika Kakiiwa setelah berjuang tiga gim dengan skor akhir 19-21, 21-11, 21-13.
ADVERTISEMENT
Sebelum bertanding, Yulfira tidak menampik bahwa kekalahan Gregoria pada partai pertama mempengaruhi mentalnya. Namun, dia dan Maretha berusaha fokus mengayunkan raket di lapangan untuk mendulang angka.
"Memang sempat tegang dengan kekalahan Gregoria, tapi kami tidak mau terlalu memikirkan. Karena kalau terlalu dipikirkan, kami akan tambah terbebani. Jadi kami fokus saja di pertandingan kami, di sektor masing-masing dulu," kata Yulfira seperti dilansir situs PBSI.
"Sebetulnya kami cukup diuntungkan dengan shuttlecock yang kencang ini saat melawan pemain Jepang. Mereka tipe mainnya cepat dan tenaganya kuat. Kami sering tertinggal di perolehan angka, tapi kami akhirnya bisa mengatasi," imbuhnya.
Pada partai ketiga, Cheung Ngan Yi (Hong Kong) mampu menggandakan keunggulan Mutiara Cardinal usai kalahkan Yukino Nakai, 21-9 dan 21-17.
ADVERTISEMENT
Pasangan ganda putri Korea Selatan, Eom Hye Won/Kim Ha Na, lantas memastikan kemenangan skuat tuan rumah buah kemenangan mutlak 21-18 dan 21-11 atas Kie Nakanishi/Rin Iwanaga.
Hanna Ramadini yang turun sebagai wakil terakhir pun dengan cepat menutup pertandingan di babak grup ini usai kalahkan Shiori Ebihara, 21-12 dan 21-12. Berikutnya, Mutiara Cardinal bakal menantang PB Djarum pada Kamis (21/2) pada laga terakhir Grup Y.
Tim putri PB Djarum sendiri cukup dijagokan di Djarum Superliga Badminton 2019. Skuat asal Kudus hadir di kompetisi dengan diperkuat pemain asal Kanada, Michelle Li.
Dengan status sebagai juara di edisi Djarum Superliga Badminton sebelumnya pada 2017, Mutiara Cardinal mencoba untuk keluar dari tekanan dengan fokus menyusun komposisi terbaik bagi tim, termasuk memanfaatkan dua kekuatan asingnya.
ADVERTISEMENT
"Saat ini manajer dan tim pelatih masih terus melihat peluang dan cari komposisi permainan yang tepat untuk tim kami. Namun, adanya pemain asing tentunya menambah kekuatan tim Mutiara," tutur Maretha di situs resmi PBSI.
"Kami pokoknya kasih perjuangan terbaik dulu, Mutiara memang jadi juara bertahan tapi jangan dijadikan beban, dijadikan semangat saja," imbuhnya.
Sementara dari Grup X, Jaya Raya Jakarta sudah dipastikan jadi juara grup karena tak terkalahkan di dua laga lawan Samurai Japan Reptiles dan Tiket.com Champion Klaten.