Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
NBA All-Star: Menjaring Bibit Pebasket Dunia di Basketball Without Borders
17 Februari 2020 7:31 WIB
ADVERTISEMENT
Rangkaian NBA All-Star 2020 tak cuma soal hiburan dan perang bintang. NBA bersama Federasi Bola Basket Dunia (FIBA) juga menggelar ajang penjaringan bakat muda lewat program Basketball Without Borders (BWB) Global Camp.
ADVERTISEMENT
Program ini merupakan pusat pelatihan bagi pebasket-pebasket muda dari berbagai negara. Di BWB 2020 ini, ada 64 pemain dari 34 negara yang berkesempatan mengasah kemampuan di Chicago, tempat NBA All-Star 2020 berlangsung.
Semua peserta camp juga berkesempatan mendapat pelatihan langsung dari beberapa pemain NBA, seperti Pascal Siakam (Toronto Raptors), Davis Bertans (Washington Wizards), Lauri Markkanen (Chicago Bulls), hingga Tacko Fall (Boston Celtics).
Tak cuma soal melatih kemampuan fisik dan skill bermain basket, para peserta BWB juga diberikan sesi diskusi bersama para pemain dan pelatih NBA tentang kepemimpinan, kesehatan, dan komunikasi.
Pada Minggu (16/2) waktu setempat, rangkaian BWB 2020 diakhiri dengan digelarnya kompetisi mini 5x5 dengan sistem gugur. Setelah laga usai, beberapa pemain terpilih untuk mendapatkan gelar individu.
ADVERTISEMENT
Ariel Hukporti dari Jerman terpilih menjadi Most Valuable Player (MVP) putra dan Serena Kessler terpilih sebagai MVP putri dari BWB 2020.
Program BWB dari NBA dan FIBA yang sudah digagas sejak 2001 ini telah menjangkau hingga 3.600 pebasket muda dari 133 negara di dunia. Program ini bisa disebut sukses karena 69 alumni BWB bisa melanjutkan kariernya ke NBA.
Salah satu peserta yang berasal dari Filipina, Kai Sotto, punya mimpi besar untuk mentas di liga basket paling mentereng sejagat itu. Bagi Sotto, program BWB yang digagas oleh NBA dan FIBA ini memberi impak besar kepada permainan peserta ke depan.
"Banyak pemain-pemain hebat dan bertalenta di sini dan saya mencoba menikmati setiap momen camp ini. Bagi saya, perbedaan basket di Amerika Serikat dan Asia adalah di sini mereka lebih atletis," kata Sotto.
ADVERTISEMENT