Novak Djokovic Keras Kepala, Mundur dari Turnamen AS karena Ogah Vaksin
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada Januari 2022, Djokovic bermasalah dengan Pemerintah Australia karena masuk ke negaranya untuk mengikuti Australian Open tanpa menunjukkan bukti vaksinasi COVID-19. Visa sang petenis dibatalkan, ditahan, hingga akhirnya dideportasi karena kalah banding.
Usai tak bisa unjuk gigi di Australian Open 2022 dan mempertahankan gelarnya, Djokovic kini memilih tak berpartisipasi di turnamen Masters 1000, Indian Wells atau BNP Paribas Open dan Miami Open yang rencananya digelar pada Maret-April 2022 di AS.
Sejatinya, nama petenis 34 tahun itu sudah dimasukkan ke dalam daftar atlet yang berlaga di Indian Wells dan Miami Open. Namun, Djokovic langsung menangkis kabar tersebut dan menyatakan bahwa ia mengundurkan diri.
"Ketika nama saya tercantum ke dalam daftar Indian Wells [BNP Paribas Open] dan Miami Open, saya tahu bahwa saya tidak akan bisa pergi ke sana," ucap Djokovic, dikutip dari RT.
ADVERTISEMENT
Menurut pemaparan RT, ofisial turnamen menegaskan bahwa semua atlet yang ikut serta harus divaksinasi. Hal itu jelas berseberangan dengan sikap keras kepala Djokovic yang menolak divaksin.
"CDC [Lembaga Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS] juga menyatakan bahwa tidak ada perubahan regulasi sehingga saya tidak bisa bermain di sana. Semoga beruntung para atlet yang berlaga di turnamen tersebut!" tambahnya.
Senada dengan ofisial turnamen, Pemerintah AS juga melarang warga asing yang belum divaksinasi untuk berkunjung ke sana, kecuali ada hal yang mendesak. Dengan kata lain, Djokovic sama sekali tidak masuk dalam kriteria orang yang boleh terbang ke AS.
Peraih 20 gelar Grand Slam itu memang dikenal memiliki idealisme yang tinggi untuk tidak divaksin. Bahkan, Djokovic juga pernah mengatakan bahwa ia rela tidak ikut turnamen daripada melakukan vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Penulis: Hamas Nurhan R T