Novak Djokovic Menang Banding soal Visa & Bebas dari Tahanan Imigrasi

10 Januari 2022 14:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petenis Novak Djokovic dari Serbia membawa trofi  Australian Open 2021 usai melawan petenis Rusia Daniil Medvedev. Foto: Loren Elliott/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Petenis Novak Djokovic dari Serbia membawa trofi Australian Open 2021 usai melawan petenis Rusia Daniil Medvedev. Foto: Loren Elliott/Reuters
ADVERTISEMENT
Novak Djokovic, yang berniat mempertahankan gelarnya di Australian Open, dilarang masuk Australia karena visanya dibatalkan akibat status vaksinasinya yang belum jelas. Kini, ia dilaporkan memenangi banding yang diajukannya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Djokovic mendapat dispensasi untuk tampil di Australian Open 2022 meski status vaksinasinya belum jelas. Namun, pada Kamis (6/1), visa petenis Serbia itu dibatalkan dan ditolak masuk ke Australia.
Djokovic lantas mengajukan banding. Menurut laporan The Guardian pada Senin (10/1), petenis kelahiran Belgrade itu akan segera dibebaskan dari penahanan imigrasi di Australia setelah pengadilan federal memutuskan pembatalan visanya.
Australian Open 2022 dijadwalkan berlangsung selama 17-30 Januari mendatang. Masih ada waktu bagi Djokovic untuk mentas di turnamen tenis Grand Slam itu jika dia bisa keluar sekarang.
Selebrasi Novak Djokovic dari Serbia usai melawan petenis Rusia Daniil Medvedev. Foto: Kelly Defina/Reuters
Namun, Novak Djokovic belum tentu bisa bertanding di Australian Open 2022. Sebab, Penasihat Pemerintah Australia, Christopher Tran, telah mengungkapkan bahwa menteri imigrasi akan mempertimbangkan untuk menggunakan kekuatan pribadi untuk membatalkan visa Djokovic.
ADVERTISEMENT
Ya, polemik ini belum berakhir. Itu berarti bahwa petenis 34 tahun ini tidak dijamin untuk bisa menetap dan bersaing di Australian Open 2022.
Keputusan yang sekarang sedang dipertimbangkan untuk membatalkan visa Djokovic lagi akan mengakibatkan dia dikeluarkan dari Australia selama tiga tahun. Tran telah memberi tahu pengadilan bahwa Menteri Imigrasi Australia, Alex Hawke, akan mempertimbangkan untuk menggunakan kekuatan pribadinya.