Obituari: Melepas Bob Hasan, si Bapak Atletik Indonesia yang Berdedikasi

31 Maret 2020 15:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Asosiasi Atletik Indonesia Bob Hasan Foto: REUTERS / Beawiharta
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Asosiasi Atletik Indonesia Bob Hasan Foto: REUTERS / Beawiharta
ADVERTISEMENT
Bob Hasan akhirnya melintasi garis finis. Setelah berjuang melawan penyakit kanker paru-paru, Bob Hasan meninggal dunia pada usia 89 tahun pada Selasa (31/3/2020) pukul 11:00 WIB.
ADVERTISEMENT
Segala upaya sudah dilakukan Bob Hasan untuk melawan kanker seperti dua kali kemoterapi di Bangkok, Thailand, dan terakhir menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Kepergian Bob Hasan lantas menghadirkan duka bagi dunia olahraga Indonesia, khususnya atletik. Bob Hasan pergi dengan meninggalkan status sebagai ketua umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).
Ketua Asosiasi Atletik Indonesia Bob Hasan Foto: REUTERS / Beawiharta
Perjalanan Bob Hasan di jagat atletik Tanah Air dimulai 44 tahun lalu saat diserahi tugas oleh Presiden Soeharto. Ia yang saat itu berusia 47 tahun, menggantikan tempat Sayidiman Suryohadiprojo.
Perlahan prestasi atletik Indonesia menanjak di bawah kepemimpinan Bob Hasan. Ambil contoh saat Purnomo Yudi menjadi wakil Asia pertama yang lolos ke semifinal 100 meter putra di Olimpiade 19984 Los Angeles.
ADVERTISEMENT
Sosok legenda macam Mardi Lestari juga lahir di era kepemimpinan Bob Hasan. Mardi yang jadi sprinter top Indonesia pada 1980-1990an meraih dua medali emas di SEA Games Kuala Lumpur 1989.
Mardi tak berhenti berprestasi dengan konsisten menyumbang lagi medali emas di SEA Games Manila 1991 dan 1993 Singapura. Mardi juga muncul sebagai satu-satunya wakil Asia d semifinal Olimpiade 1998 Seoul, sekaligus menjadi manusia tercepat Asia kala itu.
Mantan sprinter nasional, Suryo Agung Wibowo. Foto: AFP/Francois Xavier Marit
Tongkat estafet sprinter Indonesia berlanjut ke tangan Suryo Agung Wibowo dengan menjadi manusia tercepat Asia Tenggara di nomor lari 100 meter putra SEA Games 2007. Selesai sampai di situ? Tentu tidak.
Memang butuh waktu cukup lama untuk menemukan lagi talenta berbakat, namun upaya dan penantian Bob Hasan berbuah manis setelah Lalu Muhammad Zohri bikin geger usai menjuarai nomor 100 meter putra Kejuaraan Dunia Junior Atletik pada 2018 di Finlandia.
ADVERTISEMENT
Bob Hasan punya andil besar di balik keberhasilan Zohri jadi juara dunia junior kala itu. Pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, itu rela merogoh kocek pribadi untuk membiayai kebutuhan Zohri mulai dari persiapan hingga akomodasi.
Pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri usai berhasil menjadi yang tercepat pada nomor lari 100 meter pada ajang IAAF World U20 Championships di Tampere, Finlandia, Rabu (11/7). Foto: FOTO/REUTERS/Lehtikuva
Pada masa kepemimpinan Bob Hasan pula Zohri bisa merebut tiket ke Olimpiade Tokyo yang diundur ke 2021. Zohri lolos setelah mencapai limit waktu Olimpiade dengan mencatatkan 10,3 detik di nomor 100 meter putra Seiko Golden Grand Prix 2019.
Bukan cuma nomor lari dan atlet putra saja yang menjadi fokus Bob Hasan di atletik Indonesia. Atlet-atlet wanita macam Triyaningsih adalah salah satunya. Ia adalah spesialis lari 5.000 dan 10.meter putri dengan koleksi 10 medali emas SEA Games yang didapat di era kepemimpinan Bob Hasan.
ADVERTISEMENT
Ada pula Maria Natalia Londa yang meraih medali emas Asian Games 2014. Inilah kali pertama sepanjang sejarah ada atlet Indonesia yang meraih emas di nomor lompat jauh Asian Games. Maria juga mengoleksi lima medali emas SEA Games.
Atlet lompat gawang INA Nova Emilia Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Kemudian ada Emilia Nova yang meraih medali perak pada debutnya di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Teranyar, Emilia sukses menyumbang medali emas nomor lari lompat gawang 100 meter putri SEA Games 2019 Filipina.
Segala prestasi yang lahir dari cabor atletik itu diiringi pengorbanan Bob Hasan baik fisik hingga materil. Dilaporkan beberapa media, Bob Hasan bisa mengeluarkan dana pribadi hingga Rp10 miliar per tahun agar PASI bisa mencetak atlet berprestasi.
Dedikasi Bob Hasan mencurahkan waktu dan tenaga untuk atletik Indonesia juga terekam dalam memori Menpora Zainudin Amali. Satu pertemuan di persiapan sebelum SEA Games 2019 bikin Zainudin kagum akan kesungguhan sosok kelahiran Semarang, 24 Februari 1931 itu.
Ketua Asosiasi Atletik Indonesia Bob Hasan (tengah) jogging bersama para atlet muda indonesia. Foto: IG @youthindonesiaatletik
"Setelah tiga hari dilantik menjadi Menpora, saya mendatangi pelatnas atletik yang sedang persiapan ke SEA Games di Filipina. Di situ saya berbicara lama dengan Pak Bob. Beliau cerita panjang lebar tentang suka duka mengurus cabor khususnya atletik," kata Zainudin.
ADVERTISEMENT
"Kesan saya saat itu bahwa hebat orang tua ini, sudah usia sepuh seperti itu beliau masih mau setiap hari di lapangan menemani pelatih, atlet, dan pengurus. Kalau bukan panggilan jiwa, dedikasi luar biasa untuk olah raga enggak mungkin beliau ada di lapangan," ujarnya.
Kini, Bob Hasan sudah berpulang. Pekerjaan rumah atletik Indonesia sekarang bukan hanya mencari atau mencetak atlet berprestasi saja, namun Indonesia harus bisa mendapatkan sosok berdedikasi macam Bob Hasan lagi.