news-card-video
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Obrolan Atlet Malaysia ke Indonesia: Trek Lari GBK Mantap

12 Februari 2018 11:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet lompat gawang INA Nova Emilia (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet lompat gawang INA Nova Emilia (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Atlet negara tetangga, Malaysia, ikut melayangkan pujian kepada Indonesia terkait penyelenggaraan test event Asian Games 2018 bertajuk 'Invitation Tournament'. Ya, itulah sepenggal obrolan para atlet Negeri Jiran dengan atlet atletik andalan Tanah Air, Emilia Nova, saat rangkaian test event tengah digelar.
ADVERTISEMENT
Ditemui usai bertanding di nomor lari gawang, Emil --panggilan akrab Emilia-- mengatakan bahwa rival sekaligus rekannya asal Malaysia terpukau dengan persiapan matang dari Indonesia, meski ajang ini baru diikuti 19 negara atau kurang dari setengah jumlah peserta (45).
"Emil ngobrol sama teman-teman atlet dari Malaysia. Indonesia persiapan jauh dibanding SEA Games (2017 di Malaysia). Baru 'Invitation Tournament' beberapa negara, sudah bagus banget. Makanan juga enak," tutur Emil kepada kumparan (kumparan.com), saat ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
"Soal SUGBK, atlet Malaysia bilang suasana dan treknya mantap karena biasanya hanya dua (trek pemanasan dan tanding). Di sini ada tiga (dua trek pemanasan dan satu tanding)," kata Emil.
Atletik menjadi salah satu cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan dengan 11 negara peserta, termasuk Malaysia. Karena perlombaan atletik Asian Games digelar di SUGBK, Emil pun berharap agar tempat latihan pemusatan latihan (pelatnas) bisa digelar di stadion yang lebih bagus.
ADVERTISEMENT
Persiapan venue atletik GBK (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Persiapan venue atletik GBK (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
Kembali ke obrolannya dengan atlet Malaysia, Emil hanya mendengarkan sedikit keluhan terkait fasilitas di Wisma Atlet Kemayoran.
"Komplain mereka memang hanya soal kasur yang dinilai terlalu kecil. Lalu kamar mandi masih kurang bersih dan kasur kurang empuk. Kalau bagi Emil, kekurangan di kamar saat datang itu tidak ada tempat sampah dan tirai," tutur Emil.
Emil sendiri tampil di final nomor lari 100 meter putri pada ajang test event. Dia membawa pulang medali perak dengan catatan 14,16 detik atau kalah dari Hsieh Hsi En (Taiwan) dengan 13,78 detik. Hanya ada dua negara yang mengikuti test event ini.
"Emil di turnamen ini kondisinya kurang bagus jadi tidak ada target. Dua minggu lalu saat latihan, salah satu otot ketarik. Pertandingan tadi juga nekat, walau masih sakit Emil ingin tahu kemampuan sampai mana. Hasilnya, tadi tidak fokus dan terasa sakitnya saat menabrak gawang dan menjelang finis," kata Emil.
ADVERTISEMENT
"Kalau di Asian Games musuh terberat itu sebetulnya Korea, Jepang, dan China. Program Emil untuk Asian Games nanti rencananya try out bulan April ke Amerika dan terus latihan. Setelah test event ini, Emil istirahat dulu baru mulai lagi," ujarnya mengakhiri.