Olimpiade 2020 Diduga Digerogoti Korupsi Rp 5,6 M, 4 Orang Ditangkap

18 Agustus 2022 12:33 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kembang api pada pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, 23 Juli 2021. Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
zoom-in-whitePerbesar
Kembang api pada pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, 23 Juli 2021. Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
ADVERTISEMENT
Olimpiade Tokyo 2020 telah usai dihelat pada Agustus 2021 lalu. Namun, diduga telah terjadi korupsi di ajang multi-event terbesar dunia tersebut setelah terjadinya penangkapan terhadap empat orang.
ADVERTISEMENT
Diwartakan oleh BBC, seorang mantan anggota panitia Olimpiade Tokyo 2020, Haruyuki Takahashi, ditangkap atas kecurigaan korupsi. Ada aliran dana sebesar 315 ribu poundsterling (setara Rp 5,6 miliar).
Selain Haruyuki, tiga orang lainnya juga ditangkap yakni mantan ketua serta dua eksekutif Aoki Holding.
"Haruyuki Takahashi, 78 tahun, dituduh menerima pembayaran sebesar 315 ribu poundsterling [Rp 5,6 miliar] dari pengecer jas kelas atas," tulis laporan BBC.
Upacara pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020 di Stadion Olimpiade, Tokyo, Jepang, Selasa (24/8). Foto: Bernadett Szabo/REUTERS
"Retailer Aoki Holding adalah mitra resmi Olimpiade Tokyo 2020," lanjut laporan tersebut.
Takahashi saat ini belum menyampaikan komentarnya. Dokumen dari Kantor Kejaksaan Tokyo menuduhnya mengambil sejumlah uang sebagai bayaran 'terima kasih' dari Aoki Holdings.
Kantor Kejaksaan Tokyo menuduh lebih dari 50 transaksi terjadi antara Oktober 2017 hingga Maret 2022 dengan pengiriman uang ke rekening bank perusahaan yang dijalankan oleh Takahashi.
ADVERTISEMENT
Para pejabat telah menyelidiki pembayaran sebelumnya yang diterima terkait dengan pelanggaran terhadap undang-undang yang melarang pegawai negeri mengambil uang yang berkaitan dengan peran mereka.