Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Meski dikenal berprestasi di dunia tinju, Oscar De La Hoya tidak bisa dijauhkan dari sikap buruk di luar ring. Petinju kelahiran Los Angeles, California, ini bukan sekali dua kali saja tersangkut masalah hukum.
ADVERTISEMENT
Lama tak terdengar, De La Hoya kembali disorot media. Alih-alih karena keberhasilannya sebagai promotor di dunia tinju, dia kembali muncul di pemberitaan akibat tertangkap saat menyetir dengan kondisi mabuk.
Dilansir USA Today, petugas Kepolisian Pasadena, California, menangkap basah De La Hoya saat mengemudi di atas batas kecepatan. Setelah menghentikan mobil De La Hoya, petugas kemudian mencium bau alkohol di nafas pria berjuluk The Golden Boy itu.
Beragam pemeriksaan pun langsung dilakukan oleh pihak kepolisian. Rabu (27/1/2017) waktu setempat, De La Hoya akhirnya dijatuhi hukuman lantaran melakukan dua pelanggaran: mengemudi di bawah pengaruh alkohol dan mengemudi dengan kadar alkohol dalam darah lebih dari 8%.
Kepolisian Pasadena membenarkan bahwa De La Hoya telah ditangkap. Namun, menurut rilis terakhir yang dikeluarkan oleh USA Today, pemilik rekor 39 kemenangan dan enam kali kalah ini sudah dibebaskan setelah membayar jaminan.
ADVERTISEMENT
Kasus ini pun semakin mencoreng reputasi De La Hoya. Sejak 1998, De La Hoya diketahui melakukan beberapa kali tindakan tidak terpuji seperti pemerkosaan terhadap anak di bawah umur hingga masalah kecanduan alkohol.
Dalam wawancara dengan ESPN 2012 lalu, De La Hoya mengaku bahwa alkohol adalah masalah terbesar dalam hidupnya. Pada 2012 dan 2013 lalu, pria yang kini berusia 43 tahun tersebut bahkan harus masuk ke pusat rehabilitasi bagi para pecandu alkohol.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 10:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini